Soal Penikaman Wiranto yang Terkait ISIS. Apa yang Patut Dipelajari Dari Peristiwa Ini?
Sumber: Detik.com

Nasional / 11 October 2019

Kalangan Sendiri

Soal Penikaman Wiranto yang Terkait ISIS. Apa yang Patut Dipelajari Dari Peristiwa Ini?

Lori Official Writer
3169

Motif penyerangan terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto pada Kamis (10/10), menjadi tanda tanya besar bagi publik.

Setelah diusut, pelaku utama terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Keduanya telah dipastikan sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang berafiliasi dengan ISIS. Sehingga nekad menyerang Wiranto karena dugaan balas dendam. Sebab dirinya dianggap berpengaruh besar dalam pemberantasan terorisme di Indonesia.

Pemerhati terorisme Al Chaidar pun angkat bicara dan menjelaskan analisisnya soal peristiwa yang mengagetkan tersebut. Dia menyampaikan bahwa serangan itu menunjukkan kalau jaringan teroris yang berafiliasi ISIS masih kuat.

Dia menilai jika kelompok teroris ini ingin menyampaikan bahwa mereka masih tetap aktif melakukan serangan dan teror kepada siapapun yang berseberangan dengan paham mereka.

“Tujuan dari aksi teror ini ialah menebarkan ketakutan kepada berbagai pihak seluas mungkin,” kata Chaidar, seperti dikutip Kompas.com, Jumat (11/10).

Lalu apa yang bisa kita pelajari dari peristiwa ini?

Peristiwa ini tentunya sangat terkait dengan paham agama yang salah. Kehadiran ISIS muncul karena pemahaman agama yang keliru soal Islam. Apalagi umat Islam sendiri mengakui jika paham yang diajarkan oleh kelompok ISIS benar-benar menyimpang dari yang sebenarnya.

Baca Juga : Belajar Dari Meninggalnya Cucu Wiranto, 3 Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Balita Bermain

Menjawab hal ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun angkat bicara. Dengan tegas, dia menolak cara-cara kekerasan yang mengatasnamakan agama. Karena menurutnya, setiap agama mengajarkan tentang sikap menghargai sesama manusia.

“Setiap agama intinya mengajarkan bagaimana kita menghargai harkat martabat kemanusiaan,” kata Menteri Lukman.

Dia menjelaskan kalau setiap agama hadir untuk menghadirkan sikap menjunjung tinggi kemanusiaan. Jadi sebesar apapun perbedaan yang ada, tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama sama sekali tidak bisa ditolerir.

Karena itu menag Lukman berpesan kepada semua umat beragama untuk memperhatikan bagaimana cara kita untuk beragama dan memahami ajaran agama serta mengamalkannya dalam kehidupan.

Terkait kondisi Wiranto sampai saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta. Dia mengalami dua luka tusuk di perut. Sementara Kapolsek yang mendampinginya mengalami satu luka tusuk di bagian belakang.

Buat yang tergerak untuk terus berdoa bagi Indonesia, mari angkat suaramu. Minta proteksi dari Tuhan hadir bagi pejabat-pejabat negara kita dan juga semua masyarakat Indonesia. Kita tahu bahwa kita berperang bukan melawan daging melainkan melawan penguasa di udara, jadi berperanglah di dalam roh untuk mendatangkan syalom bagi Indonesia.

Sumber : Kompas.com | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami