Sebagian dari kita mungkin pernah berpikir gak pengen nikah. Alasannya,
‘Mungkin enakan jadi single aja kali ya?’ atau ‘Gak ah, nikah itu kan ribet dan bikin susah’ dan alasan-alasan lainnya.
Setiap orang memang gak tahu kapan jodoh akan menjemputnya
atau nikah dengan siapa. Apakah dia orang yang tepat? Apakah dia baik dan berasal
dari Tuhan? Tapi Tuhan mengijinkan pernikahan terjadi sekali seumur hidup kita. Tuhan bahkan merancang pernikahan itu indah.
Memilih untuk menikah, kecuali karena panggilan khusus (hidup
selibat untuk melayani Tuhan), bisa jadi muncul karena kita termakan kebohongan si iblis.
Tuhan gak sekalipun menyampaikan kalau pernikahan akan mendatangan
malapetaka. Sebaliknya, melalui pernikahan setiap orang akan belajar bagaimana meraih kebahagiaan dengan melibatkan Tuhan.
Ada 4 alasan kenapa Tuhan mau kita harus menikah, diantaranya:
1. Tuhan menetapkan tujuan khusus bagi pasangan yang menikah
Salah satu alasan kenapa Tuhan mau kita menikah adalah karena
Dia mau melengkapi panggilan-Nya melalui kita dan pasangan kita. Tuhan bisa melakukan hal yang lebih besar ketika kita menikah dibanding saat kita masih lajang.
Bukan berarti mereka yang memilih selibat gak dipakai Tuhan luar
biasa. Tapi Tuhan memanggil lebih banyak orang untuk menikah dibandingkan mereka yang tidak menikah.
Kenapa Tuhan memanggil orang yang lebih banyak menikah daripada yang selibat?
“Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kejadian 2: 18)
“Allah
memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kejadian 1: 28)
“tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap
laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. (1 Korintus 7: 2)
Tuhan gak hanya mau kita bertahan
hidup. Tapi Dia mau kita berkembang dan hidup dalam kekudusan. Kita gak punya kekuatan untuk melakukan semua hal dalam kesendirian kita.
2 Alamiahnya, orang-orang memilih untuk menikah
Kalau kamu harus bertanya ke seorang
perempuan atau pria muda single, apakah mereka ingin menikah atau gak, maka rata-rata dari mereka akan memilih menikah.
Kenapa karena memiliki pasangan atau pendamping adalah kebutuhan alamiah manusia. Gak ada orang yang memilih gak menikah karena mereka gak butuh, kecuali karena kepahitan, luka masa lalu, ketakutan dan kebohongan-kebohongan lain yang dipercaya soal mengerikannya sebuah pernikahan.
Baca Juga:
Ini 5 Tanda Kamu Punya Kecerdasan Emosional di Atas Rata-rata, Patut Bangga!
Teruntuk Anak Pertama, Masihkah Kamu Tertekan Sama Tanggung Jawab Ini? Kamu Gak Sendirian…
3. Pernikahan adalah gambar hubungan Yesus dan gereja-Nya.
Sadar atau gak, banyak orang yang mulai
menyalahartikan sebuah pernikahan. Dan tahukah kamu kalau ini adalah tanda-tanda
dimana si iblis mulai menyerang pernikahan, mulai mengacaubalaukan rencana Tuhan melalui setiap pria dan wanita.
Hal ini bisa kita lihat dengan bermunculannya kasus LGBTQ, perceraian, perselingkuhan, poligami dan pelecehan seksual.
Saat seseorang menghadapi salah
satu dari masalah-masalah di atas, dipastikan mereka akan memiliki pemikiran yang
buruk soal pria atau wanita, soal pernikahan, soal keluarga, dan soal identitas
diri mereka. Akibatnya, pernikahan sepetri yang Tuhan inginkan gak akan pernah terwujud.
Kaum LGBTQ merusak citra pernikahan
dimana mereka melanggar ikatan hubungan yang sah dengan yang berseperangan dengan
kehendak Tuhan. Pria menikah dengan pria, wanita menikah dengan wanita atau pria berubah jadi pria dan sebaliknya.
Pada dasarnya, pernikahan itu menggambarkan
hubungan antara Yesus dengan gereja-Nya. Dimana seorang suami (yang adalah pria)
mengasihi dan menyerahkan nyawaNya untuk istrinya (yang adalah wanita) (Efesus 5: 25).
Sudah waktunya dunia meneladani pernikahan
suci yang diikat di dalam Tuhan. Dan kitalah yang terpanggil untuk menggenapinya.
4. Tuhan mau melahirkan benih-benih yang saleh.
Waktu kita memahami tujuan ketiga di
atas dan menggenapinya dengan menikahi pasangan yang sepadan dan takut akan Tuhan.
Maka melalui kita, Tuhan sedang membentuk benih-benih yang saleh, yaitu generasi yang takut akan Tuhan dan yang akan dipakai menjadi saksi-saksi kebenaran bagi dunia.
“Bukankah
Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki
kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak
setia terhadap isteri dari masa mudanya.” (Maleakhi 2: 15)
Jadi, kalau kamu masih punya pemikiran-pemikiran
untuk gak perlu nikah karena satu dan lain alasan. Ada baiknya untuk kembali menanyakan
secara personal apa yang sebenarnya Tuhan mau dalam hidupmu. Kalau pun sampai
saat ini kamu masih belum menemukan pasangan yang tepat, bukan berarti kamu harus
menyerah dan memilih untuk gak perlu lagi menikah. Tunggulah waktu Tuhan sembari
berusaha menemukan orang yang tepat.