Kamu pasti setuju kalau sikap tidak jujur adalah hal yang paling menyakitkan dan menghancurkan hidup orang lain.
Berbohong adalah salah satu bentuk ketidakjujuran dalam pernikahan.
Tentu saja sikap ini gak asing dalam kehidupan suami istri. Jenis kebohongan inipun
berbeda-beda. Ada yang berbohong tentang uang, berbohong untuk menutupi
perselingkuhan, berbohong untuk melindungi diri dan anak, berbohong untuk menjaga nama baik dan sebagainya.
Apakah berbohong sah-sah saja dalam pernikahan?
Tentu saja tidak. Seorang suami yang tidak jujur kepada pasangannya
hanyalah menunjukkan kalau da mencona untuk berbohong kepada satu-satunya orang
yang paling memegang kepercayaannya. Kehilangan kepercayaan dari pasangan adalah akhir dari sebuah pernikahan.
Ada beberapa alasan kenapa kejujuran itu benar-benar gak bisa dinegosiasi dalam pernikahan.
1. Membohongi pasangan hanya akan mengikatmu kepada kebohongan-kebohongan lain.
Misalnya untuk pertama kali kamu mencoba berbohong soal uang dari
suamimu. Uang yang harusnya kamu pakai untuk biaya kebutuhan sehari-hari justru
dihabiskan untuk shopping. Lalu dengan
beragam ide kamu mencoba mengakali suamimu. Mungkin untuk kali pertama, dia akan percaya dengan alasanmu.
Merasa berhasil, kamu mulai tertarik melakukan kebohongan
kedua. Saat kamu merasa lolos dari kebohongan itu, kamu akan terus menerus
melakukannya. Sampai pada titik, kamu kehabisan uang sementara tagihan-tagihan rumah tangga menunggak.
Kamu lalu mencari cara untuk mengatasinya. Sampai pada akhirnya kebohongan itu terbongkar dengan sendirinya.
Kamu bukan hanya harus mempertanggungjawabkan tagihan menunggak
yang tidak kamu bayar-bayar demi kesenanganmu. Tapi kebohonganmu juga akan melukai hati pasanganmu.
2. Kebohongan hanya akan menghancurkan kepercayaan pasangan.
Setelah pasangan tahu soal kebohongan-kebohonganmu, bayangkan
apa yang terjadi? Dia akan mulai sulit untuk mempercayai kata-katamu. Bahkan jika
dia memaafkan kebohonganmu, dia tetap akan mulai berhati-hati dengan semua tindakan dan perkataanmu.
Kalau kamu gak mau menghancurkan pernikahanmu, bertobatlah dan jangan sekalipun mengulangi kesalahan yang sama.
Baca Juga:
Merasa Direndahkan dan Dikasari, Mungkin Ini Tanda Istrimu Seorang Pembully
Ini Kunci Biar Suami Istri Jadi Pengelola yang Baik Dalam Rumah Tangga yang Diberkati
3. Berbohong hanya akan memberikan contoh yang buruk kepada anak-anak.
Sebagai seorang ibu, kamu mungkin berpikir kalau anak-anakmu gak menyadari apa yang sedang kamu lakukan. Sayangnya kamu salah!
Mereka sadar dengan apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Ada
dua kemungkinan yang akan dilakukan oleh anak. Pertama, mereka tidak akan pernah
menghargaimu sebagai orangtua. Kedua, mereka memilih untuk menyampaikan kebenaran kepada pasanganmu.
Jangan hancurkan hubunganmu dengan anak dan pasanganmu hanya karena mengikuti kesenanganmu sendiri.
4. Ketidakjujuran hanya akan merusak tujuan keluarga.
Di awal pernikahan kamu dan pasangan mungkin sudah menentukan tujuan apa yang akan kalian raih dalam pernikahan kalian.
Sayangnya, tujuan baik itu bisa rusak ketika salah satu pihak
mulai menghianati kepercayaan pasangannya. Misalnya, dengan diam-diam suami
menghambur-hamburkan uang untuk judi dan selingkuh. Atau istri yang sembunyi-sembunyi ikut undian-undian berisiko.
Ingatlah bahwa tindakan ini hanya akan menghancurkan kondisi keuangan
keluargamu perlahan-lahan. Hingga pada akhirnya harta benda yang tersisa pun
akan direlakan demi melunasi hutang, dan semua anak terancam gak mendapatkan
pendidikan yang pantas.
Hanya mengikuti keinginan sendiri dan tidak saling menjaga
kepercayaan masing-masing hanya akan mempersulit hubungan suami istri. Kepercayaan
adalah kunci pernikahan yang bahagia, dan sekali kepercayaan itu dinodai maka kita
gak bakal bisa mengembalikannya.
Kepanjangan dari LAKPESDAMNU adalah …. *
Jelaskan apakah orang yang sudah lahir baru ada ke.. more..