Pernah merasa gagal jadi orangtua karena perilaku anak yang gak karuan?
Apakah anak kerap melakukan kebiasaan menjengkelkan? Kebiasaan-kebiasaan
buruk seperti suka melawan, gak mau melakukan apa yang orangtua bilang atau
suruh, kamar tidur berantakan, suka melakukan hal-hal yang berbahaya dan sebagainya.
Sebagai ibu yang lebih sering berhadapan langsung dengan anak
pasti di satu titik akan merasa jengkel juga atau gak tahan. Sampai pada
akhirnya emosipun meledak dan mendorong orangtua melakukan tindakan fisik ke anak.
Di satu sisi, membuat anak merasa jera dengan pukulan fisik mungkin
akan melegakan orangtua. Tapi di sisi lain, benarkah cara itu akan membuat anak mengubah kebiasaan buruknya?
Tindakan kekerasan sama sekali bukan cara yang tepat untuk mengubah
anak. Sebaliknya, dengan mengetahui kebiasaan-kebiasaan buruk anaklah orangtua bisa menemukan cara yang tepat untuk mengajarinya bahwa kebiasaan itu salah.
Ada tiga kebiasaan buruk yang banyak dilakukan anak. Namun dengan cara yang cerdas ini setiap orangtua bisa mengatasinya.
1. Anak Suka Membuat Seisi Rumah Berantakan
Anak yang tidak diajarkan tentang kebersihan tidak akan pernah
sadar dengan apa yang dilakukannya. Misalnya, saat bermain di ruang tamu anak akan
mulai memberantaki semuanya, membongkar semua mainannya dan bahkan membuang beberapa barang dengan sembarangan.
Bukannya membereskan barang-barang dan mainannya, anak malah meninggalkan ruangan hancur lebur.
Solusi: memarahi anak
dan memaksanya untuk membereskan ruangan bukanlah cara yang tepat. Kamu bisa mengatasinya
dengan mengajari anak soal aturan di rumah. Buatlah aturan tertulis dimana setelah bermain di ruangan, anak wajib membersihkan tempat itu kembali rapi.
Atau untuk membangkitkan semangat anak, doronglah dia untuk ikut
tantangan berhadiah. Caranya bisa dengan metode mengumpulkan kupon dengan reward jajan atau dengan kompetisi dengan saudaranya yang lain.
2. Anak Susah Makan
Tantangan lain yang banyak dihadapi orangtua adalah saat mendapati anak-anaknya malas makan.
Kebiasaan malas makan ini bisa dipicu oleh banyak faktor, bisa karena kebanyakan jajan, terlalu asyik bermain atau memilih-milih makanan.
Solusi: Memaksa tentu
gak akan membuat anak akhirnya akan makan teratur. Karena itu cari tahu apa
masalah utama kenapa anak susah makan. Bisa jadi salah satunya karena orangtua terlalu
banyak memberi uang jajan. Atau membiarkan anak bermain terlalu lama dengan gadget
atau video gamenya. Dua-duanya tentu saja muncul karena pembiaran yang dilakukan orangtua.
Kalau memang ingin melihat anak makan dengan lahap, cobalah pendekatan personal. Misalnya, sekali-kali mengajak anak untuk menyediakan makanan di dapur. Membuat makanan kesukaannya dan yang paling tepat adalah membuat aturan sama seperti nomor 1. Tegaskan bahwa sebelum makan, dia tak diijinkan jajan ataupun bermain.
Baca Juga:
Pentingnya Anak Belajar 5 Tips Hadapi Duka dari Cerita Film Simba ‘The Lion King’
Anak Remajamu Suka Minder Sama Diri Sendiri? Jangan-jangan Dia Alami Hal Ini…
3. Suka berbohong
Apakah anak remajamu mulai suka mencari-cari alasan supaya mereka bisa melakukan apa yang mereka suka di luar rumah?
Apakah anak remajamu suka kedapatan berbohong saat meminta uang
yang katanya untuk beli buku atau alat tulis. Padahal sebenarnya dipakai untuk merokok atau main game?
Solusi: Masalah kepercayaan
adalah hal yang paling sulit didapatkan dalam kehidupan ini. Tanyakan ke anak, apakah
dia masih mau orangtuanya mempercayai dia? Sampaikan kalau berkata jujur itu adalah
cara yang paling tepat untuk membuat kita merasa damai. Sampaikan kalau orang
yang jujur itu akan jauh lebih disukai banyak orang dibanding dengan orang-orang yang suka berbohong.
Biarkan dia memahami hal itu dan melihatnya bisa berubah perlahan-lahan.
Pujilah dia setiap kali menyampaikan sesuatu dengan jujur.
Jadi, kebiasaan buruk anak yang bagaimana yang sering kamu hadapi?
Yuk bagikan masalahmu di dalam kolom komentar supaya kami bisa mendukung kalian
sesuai dengan yang kalian butuhkan saat ini.