Dalam
ajaran agama Islam, seseorang yang baru meninggal biasanya akan didoakan selama
40 hari setelah pemakaman. Doa 40 hari ini biasa disebut dengan istilah Tahlilan.
Karena
itulah keluarga terdekat mantan Presiden 3 RI BJ Habibie menggelar tahlilan di
kediamannya Jalan Patra, Kuningan, Jakarta Selatan. Termasuk keponakannya, Andrie Subono beserta keluarga.
Uniknya, di
hari ketujuh tahlilan tersebut putri dari Andre Subono yaitu Melanie Subono malah mendapat pengalaman yang kurang sedap dari salah satu tamu.
Dia menceritakan
bahwa tujuh harian meninggalnya sang eyang, Melanie bertepatan ambil bagian membagikan nasi kotak kepada para tamu yang hadir.
Tapi saat hendak
melayani seorang ibu, dia malah mendapatkan penolakan yang tidak menyenangkan. Saat membagikan nasi kotak, sang ibu menolak karena alasan beda agama.
Peristiwa itupun
diunggahnya di Instagram pribadinya. Dalam caption, Melanie mulai bercerita bahwa
di 7 harian sang eyang, seorang ibu mengaku heran dan bertanya kenapa dirinya ada
di sana. Katanya, “Oh ini mba mel ya… wah hebat ada disin pasti UDAH HURAH ya…Tinggal nunggu pake HIJAB ya mba?”
Lalu Melanie
menjawab saat ini dengan senyuman. “Engga ibu, saya masih non muslim kok…dan saya percaya Tuhan yang sama dengan ibu dan Eyang”.
Setelah menjawab hal tersebut, sang ibu justru menolak nasi yang dia bagikan.
Penolakan yang
dialaminya itu pun membuat Melanie bertanya-tanya dan membagikan curhatannya kepada
BJ Habibie. “Eyang, apa yang salah sama Indonesia?” tanyanya sambil menceritakan pengalamannya di hari itu.
Sebagaimana diketahui, Melanie Subono adalah cucu BJ Habibie dari anak keponakannya Andre dan Chrisye Subono. Pasangan ini menikah berbeda agama dan melahirkan tiga anak yaitu Melanie, Christy dan Andrian. Dua diantaranya Melanie dan Christy menganut agama Kristen mengikuti sang ibu dan Andrian sendiri mengikuti sang ayah sebagai seorang Muslim.
Baca Juga: PGI Ungkapkan Duka Mendalam Atas Meninggalnya BJ Habibie, dan Menyebutnya Negarawan Sejati
Lahir di
tengah keluarga berbeda agama inilah yang tampaknya membuat Melanie memandang perbedaan
sebagai sesuatu yang tak harus dipermasalahkan.
Perbedaan agama
di Indonesia memang masih saja jadi benteng pemisah kerukunan beragama. Padahal,
Indonesia sendiri dibangun dari beragam suku, ras dan agama. Sehingga jadi hal yang
tak wajar jika masih ada yang mempermasalahkan perbedaan keyakinan satu dengan
yang lain.