Petinju professional Filipina yang juga anggota kongres di negara tersebut, Manny Pacquiao baru-baru ini dalam pidato politiknya menggunakan ayat Alkitab sebagai dasar dukungannya untuk penerapan hukuman mati yang sedang dibahas di senat.
Menurutnya hukuman mati tidaklah salah jika dilakukan oleh pemerintahan yang sah.
"Ketika pemerintah menjatuhkan hukuman, itu bukan tindakan individu. Hal itu diijinkan oleh Tuhan. Itulah yang dikatakan Alkitab," demikian ungkap petinju yang pada Juli lalu mengalahkan Keith Thurman di ring tinju.
"Setelah membaca Alkitab secara teratur, saya percaya bahwa Tuhan bukan hanya Tuhan yang penuh kasih tapi juga Tuhan yang adil," demikian tambah Manny.
"Tuhan menginjinkan hukuman mati untuk mendisiplin orang dan menghukum mereka yang melakukan kesalahan," demikian alasan yang diberikan Manny.
Penerapan hukuman mati oleh Pemerintah Filipina pada tahun 2006 mendapatkan tentangan keras dari Gereja Katolik, yang mewakili iman 80 persen penduduk Filipina. Walau demikian, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan bahwa memberikan hukuman gantung adalah hukuman yang setimpal.
"Yang paling penting adalah kita harus percaya kepada otoritas di atas kita, yaitu pemerintah. Sebagai orang Kristen, saya bisa mengutip apa yang Alkitab katakana tentang tunduk kepada otoritas pemerintah. Saya bisa mengutip ayat Alkitab untuk mendukung pendirian saya, tetapi ijinkan saya menegaskan di sini, Pak Presiden, fokus debat kita tentang hukuman mati harus berdasarkan konstitusi," demikian ungkap Manny Pacquiao.
Oposisi : Yesus adalah contoh kegagalan lembaga penegak hukum memberi keadilan
Sebaliknya, dari kelompok oposisi, Pemimpin Senat Minoritas Franklin Drilon berargumentasi bahwa kematian Yesus di kayu salib adalah contoh hukuman pemerintah yang dilakukan oleh hakim "yang pertimbangannya tidak bisa dipercaya." Dia bersikeras bahwa menyerahkan nasib masyarakat Filipina ke pundak penegak hukum di pengadilan Filipina adalah tindakan yang sama seperti itu.
"Bahkan faktanya, dalam sejarah manusia, hanya ada satu orang yang mengklaim tidak bisa berbuat salah? Apakah saudara-saudara tahu siapa pria ini?"
"Yesus Kristus," demikian ungkap Drilon. “Dan Yesus Kristus jadi korban eksekusi hukuman yang tidak adil. Bukankah itu benar?”
Kelompok oposisi tidak setuju bahwa Yesus merelakan diri menjadi korban untuk menyelamatkan umat manusia. Namun Manny Pacquiao membantah hal tersebut.
Manny : Yesus sengaja memberikan hidupnya jadi korban penebusan
"Alkitab mengatakan, Pak Presiden, bahwa Yesus berkata Dia bisa memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi dirinya tetapi tidak Dia lakukan karena, secara sengaja, dia pergi ke sana untuk mengorbankan dirinya agar kita bisa diselamatkan untuk kehidupan yang kekal," demikian jelas Manny.
Manny Pacquiao lahir dalam kemiskinan dan dengan penuh kegigihan bisa mencapai kesuksesan lewat ring tinju. Ia dikenal sangat murah hati dan banyak menolong orang-orang miskin. Walau demikian ia memiliki pendirian yang kuat tentang isu-isu sosial seperti menentang LGBT, mendukung hukuman mati dan pembunuhan ekstra-yudisial, terutama untuk pengedar narkoba.
Manny Sejak dulu pendukung Presiden Duterte
Pada tahun 2016, saat Presiden Duterte menerapkan pemberantasan narkoba dengan cara yang sadis yaitu tembak di tempat, Manny memberikan dukungan atas keputusan tersebut. Manny menyatakan bahwa pengedar narkoba harus dihukum mati karena kejahatan ini menyebabkan kematian bagi orang lain.
"Kita harus berbicara kepada pelaku kriminal ini dengan bahasa yang mereka mengerti. Mereka harus mengerti bahwa pemerintah kita akan menghentikan tindakan ‘pengampunan’. Mereka telah mendapatkan keuntungan dari ribuan pemuda Filipina. Itu harus dihentikan sekarang," demikian tegasnya pada tahun 2016.
Ia bahkan percaya bahwa Tuhan menempatkan Duterte menjadi presiden Filipina untuk menyelamatkan negara tersebut dari kehancuran karena narkoba. Manny sendiri adalah salah satu pendukung Duterte karena sebelum ia terjun ke politik dikabarkan bahwa Duterte banyak membantunya dalam perjalanan karir tinjunya. Ia berujar bahwa Duterte adalah sosok yang terhormat, ramah dan bersahabat.
Manny sendiri mengaku pernah jatuh dalam jerat narkoba, namun ia bertobat dan berhasil lepas dari barang haram tersebut. Ia pun sempat memberikan komitmen untuk mendukung pemberantasan narkoba dan akan membantu pembangunan pusat-pusat rehabilitasi bagi para pecandu narkoba yang menyerahkan diri kepada polisi.
Pernah minta pembebasan dari hukuman mati dari Indonesia untuk napi narkoba
Walau ia mendukung hukuman mati untuk pengedar narkoba, Manny Pacquiao pernah membuat permohonan kepada Presiden Joko Widodo untuk membebaskan seorang napi narkoba berkebangsaan Filipina, Marry Jane Veloso.
"Mewakili seluruh rakyat Filipina, saya memohon dan mengetuk pintu hatimu yang baik agar Yang Mulia mau memberikan grasi kepada Veloso dan menyelamatkan nyawanya dari eksekusi mati. Tuan presiden, pada 2 Mei, saya akan bertarung di Las Vegas, Nevada, melawan (Floyd) Mayweather dalam pertarungan yang dikatakan sebagai pertarungan terbesar abad ini. Bagi saya, akan menjadi dorongan moral yang sangat besar, jika dalam perbuatan kecil ini saya bisa menyelamatkan nyawa seseorang. Saya mendedikasikan pertarungan ini kepada negara saya dan juga kepada rakyat Asia, tempat Indonesia dan Filipina berada," demikian pernyataan Manny melalui sebuah video kepada Presiden Jokowi pada Mei 2015 lalu.
Mari Jane dijatuhi hukuman mati pada tahun 2010 karena terbukti menyeludupkan 2,6 kilogram heroin ke Indonesia. Ia mengaku ditipu oleh seorang temannya, dan menjadi korban perdagangan manusia.
Hingga saat ini Mari Jane masih berada di Penjara Wirogunan, Yogyakarta dengan status tahanan titipan Kejaksaan Tinggi.
Hukuman mati memang masih menuai pro-kontra di banyak negara, termasuk Indonesia yang juga menerapkan hukuman ini untuk kasus-kasus berat seperti pengedar narkoba ini.
Apakah hukuman mati Alkitabiah? Tentu hal ini perlu dikaji dari berbagai segi. Namun seperti yang dikatakan Manny, jika hal tersebut tertuang dalam undang-undang, maka sebagai masyarakat yang takut akan Tuhan kita harus tunduk dan taat kepada pemerintah dan hukum yang berlaku.
Baca juga :
Manny Pacquiao : Tuhan Kirim Duterte Selamatkan Filipina dari Narkoba
Manny Pacquiao Memohon Minta Jokowi Ampuni Mary Jane