Yang namanya mati, tentu saja tidak satupun yang tahu. Bisa
saja sekarang kamu membaca chat ini, atau sekarang kamu sedang tertawa dan
bersedih dan keesokan harinya kamu meninggal dunia alias mati. Karena memang tidak satupun yang tahu masalah masa depan kecuali Tuhan.
Bagi beberapa orang, kematian bukanlah sebuah ketakutan atau kekuatiran, tapi bagi banyak orang lainnya, kematian justru menjadi hal yang sangat menakutkan bahkan kemungkinan hal yang terburuk.
BACA JUGA :
Nggak Pede Dengan Perut Buncit? Jangan Langsung Putus Asa, Sudah Lakuin Cara Ini Belum?
Saya kenal beberapa anak millenial yang takut akan kematian
sampai-sampai stres memikirkannya. Akhirnya dia sangat menjagai dirinya sendiri
dan orangtuanya, dia sangat menjaga dirinya terhadap kecelakaan, dia makan makanan yang sangat sehat, agar dia tidak memiliki penyakit apapun.
Saya juga kenal sama teman yang karena takut sama kematian,
dia menjauhi semua simbol-simbol kematian atau simbol-simbol yang mengarah
kepada kematian. Seperti tengkorak, simbol batu nissan dan tidak pernah mau ke kuburuan.
Apakah kamu demikian? Ketika ada saudara yang sedang sakit,
kamu begitu kuatir dan langsung ke dokter, padahal penyakitnya hanya sekedar demam.
Kuatir terhadap kesehatan sih wajar, kuatir terhadap kecelakaan juga wajar, tapi sebuah ketakutan yang tidak wajar sampai melakukan hal-hal yang terkesan berlebihan bukanlah hal yang wajar, misalnya takut akan kematian atau disebut juga dengan tanatophobia.
Meski belum diakui secara resmi oleh American Psychiatric
Association, tanatophobia ini disebut-sebut sebagai gangguan psikologi lantaran dampak yang terjadi kepada penderitanya.
Menurut Hellosehat, ketika sesuatu memicu tanatophobia seperti
kecelakaan atau penyakit lainnya, maka mereka cenderung mengalami gangguan
secara psikologis, seperti panik, sangat cemas, pusing, berkeringat, detak
jantung nggak teratur, mual, sakit perut bahkan beberapa gejala emosional
lainnya seperti menutup diri dari orang lain, mudah tersinggung, merasa
bersalah, mudah bersedih secara berlebihan, kuatir terus menerus dan banyak hal lainnya.
Hey, sekali lagi 'Apakah kamu mengalami ha-hal ini?' dan 'Apakah kamu takut akan kematian?'
Jika iiya, cobalah selidiki dua hal penting dalam hidupmu
dulu. Pertama, apakah kamu sudah lahir baru? Karena ini penting sekali untuk keselamatan kamu setelah meninggal ( Baca: Yohanes 3:1-19).
Pertanyaan kedua adalah dari satu sampai sepuluh, berapa
banyak iman yang kamu miliki kepada Allah? Jika kurang dari sepuluh, maka masalahnya ada di kamu.
Dalam kekristenan, ketakutan dan iman itu adalah hal yang
bertentangan. Jika kamu masuk ke lift di Empire State Building di lantai 80
dengan keyakinan 100 persen, maka kamu tidak akan takut. Tetapi jika tiba-tiba kabelnya putus, dan kamu merasa takut sekali, itu berarti kamu kurang percaya.
Katakanlah ada seorang pegawai membawamu keluar dari lift
tersebut dan menunjukkanmu bahwa kabel yang terputus cuma satu dan yang lainnya
masih cukup kuat untuk menopang kamu maka seketika ketakutan kamu akan hilang,
dan kamu bisa tersenyum dengan lebar. Nah, pengetahuan itu memberi kamu 100 persen keyakinan terhadap lift tersebut.
Sebenarnya, sebelum seseorang dilahirkan kembali, mereka
cenderung buta terhadap integritas Tuhan. Ketika mereka bertobat dan beriman
kepada Yesus, Alkitab mengatakan bahwa mata pengetahuan dan pemahaman mereka
akan tercerahkan. Mereka, kita atau kamu mulai melihat Allah dalam kebenaran, bahwa Dia tanpa dosa dan karena itu Dia tidak bisa berbohong.
Bahkan Alkitab mengatakan mustahil bagi dia untuk berbohong.
Itu sebabnya, sebagai orang Kristen, kamu nggak perlu takut akan kematian.
Karena kematian bukan akhir segalanya, percayalah kepada Tuhan dengan sepenuh
hatimu, itu yang harus kamu lakukan. Tuhan nggak akan mengecewakan kamu, bahkan dalam kematian sekalipun.
Namun, jika hari ini kamu takut akan kematian, sebenarnya itu
pilihan yang kamu ambil. Jika kamu nggak punya iman dengan Tuhan, maka kamu akan memiliki rasa takut.
Sebenarnya nggak ada orang yang begitu exited dengan kematian,
karena siapa sih yang nggak sedih meninggalkan orang yang kita cintai, tapi kan
bukan berarti takut akan kematian. Karena takut akan kematian berarti ragu akan Tuhan, itu berarti kamu tidak menyerahkan sepenuhnya hidupmu kepadaNya.
Sekarang bacalah ayat-ayat ini dengan cermat, mintalah pengampunan akan Dia dan percayalah kepada-Nya dengan sepenuh hatimu.
"Barang
siapa percaya kepada anak Allah , ia mempunya kesaksian itu di dalam dirinya;
barang siapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena
ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang anakNya. Dan
inilah kesaksian itu, Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita
dan hidup itu ada di dalam anakNya. Barang siapa memiliki anak Ia memiliki
hidup, barang siapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup." (1 Yohanes 5:10-13)
Jika kamu mengalami kepanikan dan takut akan kematian, maka
cobalah untuk berusaha percaya lebih lagi kepada Yesus karena di dalam Dia kamu akan beroleh hidup yang kekal.