Menjadi setia kepada Tuhan Yesus sampai tutup usia itu
memang tidak mudah. Jangankan 70 atau 80 tahun, usia 20 hingga 30 tahunan yang
kita alami ini pun tampaknya sulit sekali. Rasanya ingin cepat saja meninggal sebelum akhirnya kita jatuh ke dalam dosa dan melenceng dari Tuhan.
Saya kenal seorang pemimpin pujian di kota Batam. Iya, dia adalah teman saya dan hubungan kami begitu akrab selama 2 tahunan.
Suatu ketika, sebelum akhirnya dia meninggalkan imannya
sebagai Kristen, dia sempat berkata bahwa "Saya lelah menjadi Kristen yang
percaya Yesus. Soalnya selama aku jadi Kristen, aku selalu dirundung banyak
masalah. Sikap papaku tidak berubah, dan sikap mamaku masih sama saja. Aku berjuang melayani Tuhan tapi aku sendiri terluka dari dalam."
Saya tidak menulis artikel ini hanya untuk membahas soal dia,
tapi apa yang saya pelajari dari hidup ini adalah bahwa menjadi Kristen itu
sangat sulit dan tidak seenak yang kita pikirkan. Kita perlu berjuang untuk
terus setia kepada Kristus, dan ada banyak orang yang gagal mencapai itu.
Seperti temanku dan baru-baru ini yaitu Joshua Harris, mantan pendeta dan
penulis buku terkenal serta Marty Sampson, yang adalah penulis lagu dan pemimpin pujian di salah satu gereja yang terkenal di dunia yaitu Hillsong.
Diantara mereka yang mundur, ternyata ada loh yang mau
bertahan dan setia kepada Yesus sampai usianya ratusan tahun. Ini bukan dongeng tapi ini adalah dunia nyata.
Namanya adalah Hester Ford, dia lahir pada tahun 1905.
Saat ini, dia berusia 113 tahun dan menjadi orang kesembilan yang paling tua di Amerika Serikat.
Kemarin, tanggal 15 Agustus, dia baru saja merayakan ulangtahunnya yang ke-114.
Selama hidupnya, Ford memiliki tujuan untuk menghormati Tuhan
dengan seluruh hidupnya. Tampaknya ada sesuatu yang mengilhami wanita ini
sehingga tetap mempertahankan imannya dan kuat di dalam Tuhan. Padahal, itu tidak mudah!
Hester Ford mengatakan bahwa dia siap untuk pulang ke rumah Bapa.
Kepada WCNC, putri Ford bernama Hattie Thomas berkata bahwa
"Dia ingin pulang untuk bersama-sama dengan Yesus. Tapi kami mengatakan
kepadanya bahwa dia tidak siap karena dia memiliki hal lain yang harus dia lakukan disini."
Ford memiliki 12 anak, dan
hanya 4 orang yang masih hidup. Dia juga memiliki 68 cucu, 120 cicit ditambah 125 buyut. Jadi total keturunannya secara langsung ada 325 orang.
Ford tinggal di sebuah pertanian dimana dia membajak dan
mengambil kapas. Kepada The Charlotte Observer, Ford memberi nasihat bahwa
kerja keras tidak akan membunuhmu. Dia nggak cuma jadi saksi hidup atas nasihat itu, tapi dia juga menjadi perempuan yang sangat takut Tuhan.
Selama 114 tahun, Ford mengatakan bahwa tidak ada hari ulang tahun favoritnya, karena dia sangat menikmati semuanya.
BACA JUGA :
Selain Taat, Inilah 6 Pelajaran Yang Tuhan Mau Ajarkan Perihal Petrus Berjalan Di Atas Air
Meski menderita demensia, Ford masih tetap sempurna dalam menghafal ayat-ayat Alkitab. Mazmur 23 adalah ayat favoritnya.
Ford hampir tidak bisa melihat lagi, bahkan dia hampir tidak bisa mendengar juga.
Tapi dia masih bisa membaca dan menyebutkan ayat-ayat Alkitab dengan indah.
Ford tinggal di rumah Charlotte-nya dan keluarganya, dia juga diasuh oleh seorang pengasuh yang terlatih.
'Dia mandiri dan dia selalu berkata, 'aku bisa melakukannya, aku bisa melakukannya," kata pengasuhnya.
Luar biasa ya! Ford nggak hanya menjadi inspirasi dalam
keluarganya, tapi jadi inspirasi buat kita semua yang membaca kisahnya juga,
dimana dia berhasil menjadi berkat karena imannya yang setia kepada Tuhan.
Bahkan sudah tua begini, sudah rabun, dan sulit mendengar, Firman Allah masih terus dia ingat dan hafalkan.
Ini menjadi teguran juga buat kita anak-anak muda yang
membaca. Apakah kita membaca Alkitab dan benar-benar sedekat itu dengan Tuhan?
Apakah kita akan terus setia kepada-Nya sampai usia seperti
ini? Menurutmu selain hubungan yang intim dengan Yesus, apa sih yang membuat
Ford benar-benar setia dengan imannya sampai usia 114 tahun ini?