Seorang teroris berinisial N (39) ditangkap di Padang pada Kamis (18/7/19) lalu.
Nggak cuma itu, pria yang dikenal oleh keluarga sebagai
penjual garam ini tidak terkenal tidak
hanya terkoneksi dengan para teroris lainnya di Indonesia, melainkan terkoneksi sampai ke mancanegara.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Penerbangan Masyarakat (Karo
Penmas) Divisi Humas Polri Bigjen (Pol) Dedi Prasetyo saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/19).
"Untuk tersangka atas nama N, adalah salah satu tersangka
terorisme jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah) yang memiliki koneksi atau
memiliki jaring komunikasi hubungan dengan beberapa JAD yang ada di Indonesia maupun JAD di luar negeri," ujar Dedi dikutip dari Kompas.com.
Untuk Indonesia sendiri, N memiliki koneksi di beberapa kota
seperti JAD Lampung, JAD Sibolga, JAD Bekasi, dan Kelompok Muhajahidin Indonesia Timut (MIT)
Sementara itu, diluar negeri dia memiliki koneksi di Suriah dan juga Afghanistan.
Setelah diperiksa intensif, N terkoneksi dengan salah satu
warga Indonesia yang sudah bergabung dengan ISIS sejak lama, yaitu S alias Daniel alias Chaniago.
Saat ini, S yang juga menjadi otak atau mastermind sejumlah aksi teror di Indonesia tengah berada di Khurasan Afghanistan. Oleh Polri sendiri, S sudah dimasukkan ke dalam Daftar Pencaharian Orang (DPO) sejak lama.
Dedi melanjutkan, sebelum ditangkap, N telah merencanakan
serangan ke aparat kepolisian di Padang, Sumatera Barat. Serangan dengan
menggunakan bom itu direncanakan dilakukan tepat pada hari peringatan
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2019. Persiapan N
sudah cukup matang. N sudah memetakan kondisi di beberapa kantor polisi di
Padang. "Polda sudah disurvei, Polresta Padang. Merencanakan jenis bom
yang sedang dirakit untuk diledakkan. Sasarannya pada upacara 17 Agustus mendatang," ujar Dedi.
Bahkan, N sudah membuntuti beberapa personel Polri Korps
Satuan Lalu Lintas yang akan dijadikan target. Rencananya, ia akan menyerang
personel Polri itu untuk menguasai senjata apinya. Diberitakan, seorang terduga
teroris berinisial N (39) diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror
Mabes Polri di Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Kamis
(18/7/2019) lalu. Polisi menyita sekitar 28 barang bukti, terdiri dari laptop,
tujuh telepon genggam, enam sim card, beberapa dokumen pribadi, buku jihad,
uang tunai sebesar Rp 1,5 juta, beberapa buku tabungan, beberapa gulung kawat, dan sebagainya.
Sungguh mengerikan bukankondisi negara ini? Tidakkah kita harus berdoa buat bangsa ini lebih lagi, agar Tuhan membukakan dalang teroris di setiap pelosok pulau sehingga damai sejahtera memenuhi bangsa ini. Amen.
Sumber : berbagai sumber