Seorang pria, berinisial RM ditemukan mati menggenaskan
setelah menusuk Pendeta Gereja Pentakosta Daron A unjung di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah pada Minggu (23/06/19) pagi.
Diketahui sebelum RM melakukan perjalanan menuju perkebunan
kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur bersama 20 orang rombongan, RM
masih tampak biasa saja dan malah aktif bermain
sosial media.
Tetapi beberapa hari terakhir, RM mulai melakukan komunikasi
yang nggak nyambung dengan keluarganya, dimana seolah-olah ada orang yang akan
membunuhnya. Karena itu, keluarganya pun berencana untuk menjemputnya pulang.
Tetapi hingga akhirnya, keluarganya pun tahu kalau RM ternyata menusuk dengan kayu seorang pendeta (57 tahun)
yang hanya berniat menyapanya.
Karena itu,keluarga RM pun sempat bernegosiasi dengannya agar
RM mau menyerahkan diri kepada polisi.
Tetapi karena RM tidak mau ditangkap polisi, dia pun
memutuskan bunuh diri dengan cara menenggelamkan diri di Sungai Anjir Kelampan.
"Lebih baik mati dari pada ditangkap oleh polisi. Itu
adalah kata-kata yang diucapkan RM,” kata saudara RM yang bernama Hardi di
Pulang Pisau, yang dikutip dari Suara.com
Warga pun berusaha untuk mencari RM di sungai tersebut, hingga
akhirnya jasadnya ditemukan di sebuah kait yang sengaja dibuat warga dalam
proses pencahariannya.
Jasad RM pun langsung dibawa ke RSUD Pulau Pisau sebelum
akhirnya diserahkan ke keluarga.
Melihat kejadian ini, keluarga RM hanya bisa pasrah.
"Kami pun hanya bisa pasrah saat RM lebih memilih
menenggelamkan dirinya, paling tidak keluarga bisa melihat jasadnya,"
ungkapnya.