Kalau kamu bekerja dunia bisnis sekuler tetapi justru
bermimpi untuk bekerja di sebuah gereja atau pelayanan, apakah itu artinya kamu harus keluar dari pekerjaanmu yang sekarang dan pindah jalur? Gak perlu.
Tuhan mungkin saja memanggilmu untuk merubah karir, tetapi pertama, kamu perlu menyelidiki kemungkinannya.
Berikut bagaimana kamu bisa membedakan dan merespon panggilan Tuhan untuk karirmu:
1. Bersandarlah pada Tuhan untuk memimpinmu kepada pekerjaan terbaik di waktu yang terbaik.
Ketahuilah bahwa Tuhan akan membawa beragam ketertarikanmu yang
unik, talenta, kemampuan, dan pengalaman-pengalamanmu kepada jalur karir yang ia pimpin. Percayailah Ia untuk memperlengkapi dan memakaimu.
Berdoalah sehubungan dengan keputusan-keputusan karirmu, dengarlah bimbingan Tuhan daripada hanya mengikuti perasaan-perasaanmu.
2. Jadilah spesifik
Daripada hanya mengumpulkan keinginan-keinginan yang masih
semu untuk pergi ke pelayanan atau sejenisnya, berpikirlah dengan baik mengenai
beragam pilihan dan identifikasikanlah sebuah tipe pekerjaan yang paling cocok denganmu.
Juga pertimbangkanlah organisasi apa yang kamu ingin pergi
untuk bekerja - sebuah gereja, lembaga amal, kelompok misi, atau bahkan perusahaan konsultasi yang bekerja dengan gereja-gereja?
Berkembanglah dimana kamu tertanam sekarang. Setialah dalam
pekerjaan dimana kamu berada sekarang sebelum kamu pindah ke pekerjaanmu selanjutnya di masa depan.
Praktikkanlah melayani kepada orang-orang yang kamu kenal di
lingkungan sekitarmu. Sadarilah bahwa kamu bekerja di marketplace sekuler sama
kudusnya dengan pelayanan tradisional jika kamu melakukan yang terbaik dan
bekerja untuk kemuliaan Tuhan. Buatlah transisi hanya jika kamu tidak bisa membayangkan melayani Tuhan dengan cara lain selain pelayanan penuh waktu.
Ujilah "air' pelayanan. Uji cobalah beberapa pekerjaan pelayanan paruh waktu atau sukarelawan selagi bekerja di pekerjaan sekulermu.
3. Carilah bimbingan dari doa dan Alkitab
Kejarlah pengetahuan akan keinginan Tuhan melalui dua saluran utama berkomunikasi yang telah Ia buka denganmu.
Kembangkanlah pernyataan-pernyataan visi dan misi pribadi.
Berpikirlah dan berdoalah mengenai pernyataan sederhana yang merangkum
misi-misi Tuhan dalam hidupmu dan itu berdasarkan Firman Tuhan dan berorientasi
kepada Injil. Lalu ciptakanlah sebuah pernyataan visi yang menyatakan
pernyataan misimu menjadi gol-gol spesifik yang mendefinisikan bagaimana kamu berencana untuk menyelesaikan misimu.
4. Carilah konseling bijaksana
Tanyakanlah kepada orang yang kamu percayai dan mengenalmu dengan
baik - seperti teman-teman dekat atau anggota keluarga - untuk memperluas
perspektifmu sebagaimana kamu membedakan panggilan Tuhan dari karirmu.
Undanglah mereka untuk membawa kembali ke kenyataan ketika mereka berpikir kamu
telah keluar jalur, dan merangkulmu untuk mengambil resiko ketika mereka berpikir kamu telah berada di jalur yang benar.
4. Ambillah perhatian-perhatian keluargamu dengan serius.
Berbicaralah terbuka dan jujur dengan pasanganmu dan
anak-anakmu mengenai mimpi-mimpimu dalam karir. Dengarkanlah dengan baik ungkapan-ungkapan yang mereka ekspresikan.
Jika keluargamu tidak mendukung potensial perpindahanmu untuk
pelayanan penuh waktu, jangan kelabakan. Melainkan, lewatilah cerminan dari kehidupanmu tersebut dan hadapilah dengan isu-isu yang kamu lihat disitu.
5. Pertimbangkanlah kesempatan-kesempatannya dan biaya-biayanya.
Carilah kesempatan-kesempatan sebelum kamu memilih untuk memasuki pelayanan penuh waktu, dan bandingkan mereka dengan pengorbanan-pengorbanan yang mungkin saja harus kamu lakukan.
Baca Juga:
Ternyata 5 Alasan Yang Bikin Anak Muda Takut Berinvestasi, Nomor 2 Paling Sering Terjadi!
Selalu Gagal Dapatkan Kerjaan? 5 Hal Ini Mungkin Jadi Penyebabnya…
6. Telitilah kualifikasi-kualifikasi pendidikanmu
Sadarilah bahwa kamu mungkin saja membutuhkan pendidikan lebih agar lebih efektif dalam pekerjaan pelayanan sepenuh waktu.
Pertimbangkan untuk pergi ke seminar, mengambil kursus
online, dan mendapatkan training yang akan menolongmu melayani dengan sempurna.
Pelajarilah semua yang kamu dapat mengenai Alkitab hingga memiliki dasar Alkitab yang kuat untuk memulai pekerjaan.
7. Buatlah keputusan yang diketahui
Jagalah visimu dalam pikiran ketika membuat keputusanmu,
jangan menjadikannya kosong, dan pastikanlah bahwa itu realistik, tepat pada waktunya, publik, dan untuk waktu yang panjang.
8. Percayalah kepada Tuhan dan carilah konfirmasi.
Tunggulah Tuhan untuk datang kembali pada waktuNya setelah kamu membuat keputusanmu, dan bersandarlah kepadaNya untuk mengatur keadaan bagimu untuk ganti pekerjaan.
9. Jangan melihat ke belakang
Sekali kamu telah melepas untuk mengejar karirmu yang baru,
jangan biarkan apapun menahanmu dari belakang untuk bergerak selanjutnya dengan sepenuh hati.
10. Buatlah strategi keuangan untuk membuat perubahan dengan baik
Mengertilah bahwa merencanakan keuanganmu adalah tindakan
dari iman dan ketaatan yang mendemonstrasikan kepada Tuhan bahwa kamu mengambil panggilan Dia dengan serius.
11. Cari tahu
bagaimana untuk menggunakan kemampuan-kemampuanmu yang telah ada dengan baik untuk pekerjaan barumu
Bentuklah kembali kemampuan-kemampuan marketplace sekuler
yang sudah kamu miliki hingga kamu bisa mengaplikasikannya untuk pekerjaan pelayananmu.
12. Lawanlah kesendirian
Bersiaplah untuk terkadang merasa sendiri setelah kamu mulai
bekerja pelayanan penuh waktu, sehubungan dengan sedikitnya privasi dan
banyaknya permintaan yang membatasi waktumu untuk pertemanan-pertemanan yang
erat. Jagalah waktu renungan pribadimu, begitu juga waktu dengan pasangan dan
anak-anakmu. Kelolalah pertemanan-pertemananmu yang telah ada, ingatlah bahwa teman-teman lamamu tahu kamu lebih baik daripada teman-teman barumu.
13. Kalahkan ketakutan
Ingatlah bahwa, dengan Tuhan di sisimu, kamu tidak memiliki
alasan apapun untuk takut. Pilihlah untuk memuji Tuhan apapun yang terjadi, bahkan ketika kamu melalui keadaan-keadaan yang menakutkan.
Berdoalah untuk setiap ketakutanmu dan serahkanlah mereka
kepada Tuhan, percayailah Ia untuk melepaskanmu dari kuasa mereka atasmu. Tunggulah Tuhan untuk menjawab doa-doamu dengan cara-cara yang penuh kuasa.
Larilah dari dosa apapun yang menyebabkan ketakutan dalam hidupmu dan berpusatlah dengan damai melakukan pekerjaan yang Tuhan berikan kepadamu.
14. Hadapi pihak oposisi
Ketika seseorang dekat denganmu seperti anggota keluarga atau
anggota kunci gereja melawan pelayanan atau panggilanmu, bersandarlah pada kekuatan
Tuhan untuk mendapatkanmu melalui krisis dan ketahuilah bahwa ia menggunakan pengalaman untuk menguatkan karaktermu dan menumbuhkan kedewasaanmu.
Ingatlah bahwa setiap orang tidak sempurna dimanapun berada;
janganlah terkejut ketika kamu menghadapi orang yang sulit dan
perilaku-perilaku dan kebiasaan-kebiasaan menyakitkan di gereja.
Mengertilah isu-isu yang umumnya menyebabkan orang oposisi:
perubahan, kontrol dan otoritas, konflik dan konfrontasi, dan sedikitnya komitmen
untuk kesempurnaan. Jika kamu yakin akan panggilan Tuhan untuk melayani,
bertekunlah dalam ketaatanmu, tak peduli apapun.