Kesadaran akan pentingnya kerukunan beragama mendorong tokoh lintas
agama kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) untuk membangun hubungan baik antar sesama umat beragama.
Ide ini sendiri berasal dari Ketua Dewan Pelaksana Pengelola (DPP)
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), KH. Noor Ahmad. Dia menyampaikan rencana ini akan
diwujudkan jika semua tokoh lintas agama
Semarang sepakat untuk membentuk paguyuban takmir (pengelola) yang dimaksudkannya.
“Saya punya gagasan adanya paguyuban takmir (pengelola) rumah
ibadah lintas agama. Jika para tokoh lintas agama yang hadir di sini setuju, nanti bisa kita wujudkan setelah lebaran,” kata Noor.
Sementara tokoh Gereja Katolik Romo Aloysius Budi Purnomo mengapresiasi
ide tersebut. Menurutnya ide itu merupakan langkah yang sangat baik untuk mempererat jalinan antarumat beragama.
“Ini menunjukkan sikap moderat para pengurus (MAJT). Saya sangat mengapresiasi inisiatif ini. Bahkan, muncul gagasan untuk membentuk panguyuban para pengurus rumah ibadah lintas agama. Ini bagus, perlu kita dukung,” ucap Romo Budi.
Baca Juga:
Bikin Adem! KWI Ajak Seluruh Umat Beragama Hidup Damai Lewat 5 Pesan Ini…
Jokowi Terpilih Lagi, Apa Umat Kristen Masih Akan Sulit Dirikan Rumah Ibadah?
Tampaknya rencana ini akan segera terwujud mengingat tokoh-tokoh
lintas agama Semarang belakangan ini memang sudah intens membangun hubungan baik.
Bahkan belum lama ini MAJT telah bekerja sama dengan Gereja IFGF Semarang menggelar bazar bakti sosial kepada masyarakat.
“Ada 3000 paket sembako yang disediakan, per paket seharga Rp
100 ribu, pengunjung (Jamaah) cukup membayar separonya, yakni Rp 50 ribu. Hari
ini, kita gelar buka bersama tokoh lintas agama. Inilah salah satu cara kita
merekatkan hubungan harmonis komunikasi lintas agama,” kata Noor.
Kita memang gak bisa menyangkali bahwa Indonesia saat ini tengah
krisis kerukunan. Ada banyak intoleransi dan diskriminasi yang menimpa kaum minoritas
di tanah air. Dan ide untuk membangun pengelola rumah ibadah di setiap kota maupun
daerah di Indonesia pastinya akan sangat berguna untuk menumbuhkan kembali rasa
persaudaraan antarumat beragama.