Umat Yahudi
California tengah berduka atas serangan penembakan orang tak dikenal ke Sinagoge Yahudi dekat San Diego pada Sabtu (27/4) pagi waktu setempat.
Serangan
ini dilakukan oleh John Earnest (19 tahun) dan menyebabkan 1 orang meninggal dunia
dan tiga lainnya luka-luka, termasuk pemimpin sinagoge dan seorang anak perempuan berusia 8 tahun.
Earnest mulai
menembaki jemaat setempat saat mereka berkumpul untuk merayakan akhir Paskah, salah
satu liburan paling suci di kalender Yahudi. Saat penembakan pemimpin sinagoge Rabi
Yisroel Goldstein tengah menyampaikan khotbahnya. Dia bahkan ikut jadi korban dimana kedua jari telunjukkan terkena tembakan.
Pihak
kepolisian lalu memburu pelaku dan berhasil menangkapnya pada Sabtu sore dan mengamankannya di Penjara Pusat San Diego.
Atas perbuatan
pemuda itu, pihak keluarga menyampaikan pernyataan maaf mereka kepada semua korban
dan keluarga korban. Dalam pernyataan yang dirilis pada Senin (29/4) oleh
pengacaranya, keluarga Earnest mengaku terkejut dan sangat sedih mendengar serangan mengerikan yang dilakukan putra mereka.
“Kesedihan kami tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kesedihan yang disebabkan oleh putra kami kepada banyak orang yang tak bersalah. Dia telah membunuh dan melukai orang beriman yang berkumpul di tempat suci di hari yang suci. Seperti lima anak kami yang lain, dia (John Earnest) dibesarkan dalam keluarga, keyakinan dan komunitas yang menolak kebencian dan mengajarkan bahwa kasih harus menjadi motif yang dilakukan. Masih jadi misteri bagi kami bagaimana mungkin putra kami bergabung dalam tindakan kejahatan semacam itu,” ucap pengacara.
Baca Juga :
Sambil Bawa Seorang Bayi, Perempuan Ini Klaim Nabi dan Ancam Akan Ledakkan Gereja
5 Fakta Mengejutkan Dibalik Serangan Bom Gereja Sri Lanka, Nomor 3 Bikin Geram!
Keluarga Earnest
juga menyampaikan akan bekerja sama dengan pihak berwenang dalam proses
penyelidikan dan akan bersedia memberikan pernyataan lebih lanjut sampai kasus tersebut selesai.
Sementara pihak
FBI mengaku sempat mendapatkan informasi terkait serangan hanya beberapa menit
sebelum aksinya. Lima menit sebelum tembakan dimulai, FBI menerima pesan soal ancaman
di media sosial. Pesan itu tidak disampaikan secara spesifik, sehingga mereka masih mencari-cari.
Sebagai
informasi, ini adalah serangan penembakan kedua kalinya terhadap sinagoge
Yahudi di Amerika. Serangan pertama terjadi pada 27 Oktober 2018 silam yang menewaskan
11 orang dan 7 lainnya luka-luka. Pelaku serangan ini diketahui bernama Robert Bowers
(46 tahun) warga Pittsburgh.
Akibat tindakannya,
Presiden Donald Trump menyampaikan pernyataan tegas dengan menyebut jika aksi penembakan
di tempat ibadah pemeluk Yahudi adalah sebuah tindakan pengecut.