Pernikahan. Selain segala macam urusan hati, keluarga, logika,
rencana masa depan dan hal-hal penting lain, bagi kebanyakan dari kita,
pernikahan adalah sesuatu yang indah.
Apa sih yang muncul dalam benak kamu tentang pernikahan, bagi orang yang belum menikah ada satu kata yang muncul
yaitu indah.
Kamu membayangkan pernikahan yang menarik, yang penuh dengan
canda tawa dan hidup kemenangan dalam Kristus, tidak ada sandiwara dan tidak
ada kekecewaan.
Tetapi, setelah menikah, apa yang kamu bayangkan hanyalah
bayangan karena nyatanya dalam pernikahan, seribu masalah bisa menghampiri.
Dalam pernikahan bisa muncul sebuah luka yang dalam, dosa yang
menyedihkan dan bisa menghadapi situasi yang tampaknya mustahil untuk
diselesaikan, sehingga 'cerai' dianggap menjadi
solusi.
Tentu seorangpun tidak ingin menghadapi hal itukan?
Untuk bisa melewati masa-masa berantakan yang amat panjang dan
sulit ini maka kamu harus belajar mengindetifikasikan kebohongan dalam
pernikahan kamu.
Kebohongan-kebohongan yang melumpuhkan dan berupaya
menghalangi pemulihan hubungan pernikahan kamu, bahkan menghalangi kamu untuk
menemukan kebenaran tentang siapa kamu, siapa Tuhan dan apa yang Dia inginkan
dalam pernikahan kamu.
Inilah kebohongan yang harus kamu tahu dan buang jauh-jauh!
1. Merasa
orang lain lebih mudah melewati lika-liku masalah pernikahan dibanding kalian
Kapan saja, ketika kamu membandingkan pernikahan kamu dengan
orang lain, maka itu adalah bendera merah.
Sosial media menawarkan kita banyak hal, bahkan dengan mudah kita bisa melihat foto para pasangan yang selalu
bahagia, tersenyum . Lalu kita mulai iri dan membuat cerita dongeng mengenai
kebahagiaan mereka.
"Kok mereka begitu bahagia."
Lalu kamu pun berusaha untuk melakukan hal yang serupa di
media sosial dan tidak peduli dengan kehidupan nyatanya.
Kamu mulai membuat asumsi tentang apa yang orang itu alamai dalam pernikahannya, kamu menganggap
senyuman mereka adalah asli, kamu berpikir karena mereka memiliki x, y dan z
maka itulah alasan mereka hebat dan romantis selalu. sementara kamu tidak memiliki
hal yang sama.
Perbandingan begitu hanya akan menghasilkan kecemburuan dan
itu tidak sehat untuk kamu secara pribadi atau dalam pernikanah kamu. Ketika
kamu melihat sukacita dalam foto seseorang, nikmatilah, tidak harus
membandingkan secara detail dengan pernikahanmu. Berharaplah bahwa Allah akan
menolong pernikahanmu.
2.
Memberhalakan kata-kata "Jika dia
benar-benar mencintaiku, maka
dia
akan..." hanya akan membuat semuanya berantakan
Ketika saya berpacaran, saya pun berpikir demikian loh dan
selalu memperkatakan dalam hatiku,
"Jika memang dia mencintaiku, maka dia akan datang
menemaniku meski dia sibuk. Jika dia memang mencintaiku, maka dia akan mau bertemu
teman-temanku secepatnya."
Sayangnya dia tidak melakukan itu. Dia lebih mengutamakan
pekerjaan dan kesibukannya, dia belum mau bertemu dengan teman-temanku karena
kesibukannya.
Apakah itu berarti dia nggak cinta sama aku?
Dalam pernikahanpun demikian.
Jangan selalu beranggapan bahwa jika pasangan kamu mencintai
kamu, maka dia akan berhenti menonton bola atau menonton pornografi.
Belum tentu, karena kadang jumlah cintanya kepada kita tidak
selalu cukup mengatasi kecanduannya apalagi jika itu hobi.
Mencintaimu bukanlah obatnya, dia hanya membutuhkan doa dan dukunganmu untuk membantunya mengatasi pertempuran
tersebut.
3. Seks
itu tidak terlalu penting
Tuhan memberikan kita seks sebagai hadiah yang bisa kita
gunakan untuk memperkaya hubungan kita. Karena dunia sudah menodai kekudusan
dari apa yang Tuhan maksudkan, maka hal ini membuat kita jadi sulit melihat
bahwa seks adalah sebuah hadiah.
Jika kamu sedang berjuang dengan masalah
seks, maka bicarakan masalah seks tersebut dengan pasangan hidup kamu karena Tuhan
memberikan hal ini sebagai pengingat bahwa berharganya hari
pernikahan kamu.
Seks juga mengingatkan kamu mengenai janji pernikahan kalian, dan seks juga akan
membantu kamu untuk intim, lebih terbuka satu sama lain dan membuat kalian tidak
hanya sekedar teman sekamar.
Pernikahan yang baik, berdampak dan berkenan itu, tidak hanya
dibangun dalam waktu 1 hari atau 1 tahun, melainkan setiap hari dan sampai
selamanya.
Rendahkanlah hati masing-masing dan berkompromilah terhadap
kesalahan satu sama lain, minta ampunlah, saling mengampunilah dan hiduplah
dalam kasih Kristus.
Apakah kamu memiliki
pergumulan dengan kehidupan rumah tanggamu atau masalah hidup lainnya dan rindu
pertolongan Tuhan, yuk hubungi Sahabat24 sekarang juga di SMS/WA 081703005566
atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected]
atau lewat Live Chat dengan KLIK DISINI.