Ketika ribuan gereja mati dan tak bertumbuh setiap tahunnya di seluruh Amerika, pendeta ini mengatakan bahwa dia sedang dalam misi untuk menyelamatkan generasi dari situasi yang terjadi tersebut.
Perkiraan dari LifeWay Research yang
dikutip dari ChristianPost, menunjukkan bahwa antara 6.000 hingga 10.000 gereja
mati dan tak bertumbuh di Amerika
setiap tahunnya, hal itu karena para pengurus gereja tidak lagi mampu
mempertahankan bangunan mereka.
Dan para ahli juga berpendapat bahwa
situasi yang lagi tren di Amerika ini akan terus memburuk jika tak segera di
tangani.
Melihat hal ini, Pendeta Senior Gereja
Crossroads di LakeVille, Minnesota, Paul Marzahn mengatakan bahwa dia sedang
memikirkan sesuatu untuk menyiasati hal ini.
"Cara terbaik yang saya pikirkan
adalah mencoba mencari tahu, gereja mana yang dalam kondisi
kritis lalu menangkap mereka sebelum mereka
mati sehingga pengembang property tidak
memiliki kesempatan untuk masuk.
Jadi selama itu masih bisa dikategorikan
sebagai gereja, maka masih bisa di hidupkan kembali dengan mengadaptasi
penggunaan gedung tersebut untuk hal lain, atau menjualnya kembali dan bermitra dengan
organisasi nirlaba lainnya," katanya dalam wawancara dengan The
Christianpost.
Pdt. Paul berencana membantu perencanaan
strategis bagi gereja-gereja yang sekarat dengan menemukan rencana atau strategi
seperti bermitra dengan beberapa organisasi nirlaba demi menjaga model keuangan
gereja tetap berjalan.
Pdt. Paul Marzahn percaya bahwa dengan membantu gereja menemukan cara untuk menghasilkan pendapatan, seperti menemukan jemaat baru untuk mengisi gereja adalah solusi atau respon yang jauh lebih baik daripada menjual gedung gereja tersebut ke pengembang property yang tidak memiliki kepentingan dalam memupuk komunitas Kristen.
Paul juga dikenal sebagai agen property komersial berlisensi yang dikenal sebagai pengubah gereja mengatakan bahwa panggilan menyebarkan Injil
mampu menyelamatkan gereja yang sekarat.
"Saya masih pendeta, saya masih
berkotbah. Saya mengerti bahwa peran utama saya adalah mengkotbahkan Injil
Yesus. Tetapi ada sisi bisnis dari setiap pelayanan yang kadang-kadang pendeta
lalai dan jemaat juga lalai,
"katanya.
Sejauh ini, Pdt. Marzahn sudah berhasil
menyelamatkan beberapa bangunan gereja yang sudah mati seperti Gereja Wesley
United Methodist yang bersejarah di pusat kota Minneapolis dan beberapa
organisasi nirlaba juga sudah menyewa gereja itu sebelum mengetahui bahwa UMC
ingin menjualnya kepada penggembang lain.
Ada pengembang yang ingin menjadikan
lahan gereja tersebut tempat parkir bahkan ada yang ingin mengubahnya menjadi
bar.
“Saya pikir,
kita harus mulai berpikir untuk mengembangkan gereja tersebut sendiri atau
mengambil alih. Saya menemukan sebuah gereja yang sudah cukup besar dan berusaha
membantu mereka untuk memahami bahwa gereja ini akan menjadi tempat yang bagus memulai
penanaman gereja baru. Dan dari sana,
saya baru saja mulai membuat koneksi dengan pendiri gereja-gereja yang melakukan penanaman
gereja dan gereja lain yang gulung
tikar untuk melakukan semacam perjodohan, itupun jika
mereka mau," jelas Marzahn.
Sebuah Kampus yaitu kampus Inver Grove Heights milik Crossroads Church pun berhasil direhabilitasi oleh Pendeta Marzahn. Saat ini pendeta tersebut sedang melayani untuk memulihkan bangunan Catholic Charities lama di pusat kota Minneapolis untuk menciptakan pusat penjangkauan yang akan berfungsi sebagai gereja dan ruang bagi misionari perkotaan.
Ketika Marzahn menerima tantangan dan
pindah ke Lakeville pada tahun 1996, dia berkata bahwa Tuhan memberinya visi
untuk membangun komunitas yang campuran
setelah dia bertemu dengan orang-orang di rumahnya di daerah Danau Marion.
Visi yang dia dapat sangatlah jelas.
Menurut The Associated Press, Marzahn bahkan yakin bahwa lokasi di Lakeville
adalah tempat dimana dia akan membangun komunitas yaitu sebuah
pertenakan.
Dimulai dari menanam salib di ladang
jagung di lahan seluas 270 hektar dan mengklaim bahwa itu adalah milik Allah.
Marzahn akhirnya membujuk petani di sana
untuk menjual tanah mereka kepadanya seharga 10 ribu dollar
"Saya tidak punya uang, hanya visi.
Saya memberinya 10.000 dollar, dan butuh 3 tahun bagi saya untuk mengumpulkan 3
juta dollar," katanya dikutip dari The Christiant post.
Sampai kini, Marzahn dan istrinya sangat
diberkati oleh Tuhan. Meski sempat berjuang mati-matian untuk membayar hutang. Marzahn tetap
gigih untuk mengerjakan panggilannya dan Tuhan memberkatinya.
Sempat jemaat meragukan visinya, tetapi Tuhan menolongnya dengan
berbagai hal.
Tidak heran jika sampai detik ini, visi
itu pun digenapi oleh Allah. Dia membantu begitu banyak gereja-gereja yang
hampir mati.
Tuhan memberkati bisnisnya dan menyertainya. Bahkan baru-baru ini, Marzahn tengah didekati oleh seorang produser untuk meluncurkan sebuah pilot untuk acara TV dan Marzahn akan memberi pesan mengenai rehabilitasi gereja yang sekarat secara nasional.
Jika Tuhan sudah memberi panggilan dan perjanjian dalam hidup kita, dan
ketika kita beriman dan gigih melakukannya, maka itu akan berbuah manis dan
menyenangkan hati Bapa ya. Benar-benar menginspirasi!