Jaman sekarang, siapa
sih yang ngga punya hutang? Apa lagi saat ini tawaran bersliweran tanpa henti,
mulai dari telp, sms, hingga berbagai aplikasi dan iklan menawarkan kemudahan
untuk berhutang. Seringkali mereka yang sedang kesulitan dan butuh uang,
akhirnya jatuh dalam jerat hutang. Lalu apa kata Alkitab tentang hutang sih?
Jika kita membaca
dalam Amsal 22:26 versi Firman Allah Yang Hidup, Alkitab memberi tuntuna yang
sangat jelas tentang masalah hutang ini:
Janganlah menyetujui surat utang atau
menanggung utang orang lain. Kalau engkau tidak sanggup melunasinya, segala
harta milikmu akan habis disita.
Hutang itu seperti
sebuah tanda peringatan bahaya yang sangat besar. Jika kamu salah perhitungan,
maka bukannya menyelesaikan masalah, hutang malah akan membuatmu terpuruk
semakin dalam .
Amsal 22:7 juga berkata, “Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.”
Seorang budak, tidak memiliki
apa-apa lagi, bahkan dirinya sendiri bukanlah miliknya lagi. Demikian juga
orang berhutang, hartanya bahkan waktunya akan habis untuk melunasi
hutang-hutangnya hingga dia tidak bisa menikmati kehidupan dengan nyaman dan sukacita.
Hutang akan menteror kehidupan orang
itu siang dan malam, kekuatiran akan membuatnya sulit tidur. Bahkan jika sampai
menunggak bayar hutang, dia dan keluarganya akan diteror oleh para penagih hutang. Sungguh menyiksa bukan?
Lalu bagaimana caranya agar bisa bebas dari hutang? Apakah Alkitab mengajarkan hal ini?
Tentu saja, Alkitab mengajarkan
berbagai aspek tentang keuangan karena Tuhan ingin agar uang menjadi alat untuk melayani Dia dan anak-anak Tuhan bebas melayani Tuhan dengan sukacita.
Jika kamu sungguh-sungguh ingin bebas dari hutang, ikutilah langkah-langkah berikut ini:
1# Serahkan kepemilikan atas hartamu dan hidupmu kepada Tuhan
Prinsip mendasar dan utama yang
harus kamu lakukan untuk bebas secara financial adalah menyerahkan uang, harta,
waktu, hidupmu dan keluargamu kepada Tuhan. Ya, semuanya adalah milik Tuhan, bukan milik kita lagi.
Daud berkata dalam Mazmur 24:1 seperti ini:
“Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya."
Dengan
menyadari apa yang kita miliki adalah milik Tuhan, maka saat menggunakannya kita harus ingat untuk bertanya kepada Tuhan.
2# Jangan berhutang lagi!
Bertobatlah!
Sama seperti kita bertobat dari dosa, dengan tidak melakukan dosa itu lagi dan
mengubah prilaku kita menjadi seturut dengan kebenaran Firman Tuhan, demikian juga dengan masalah hutang.
Berhentilah
berhutang! Dan mulailah menabung. Sulit? Tentu saja tidak mudah. Tapi harus dilakukan.
Amsal 15:16 mengingatkan kita seperti ini,”Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan."
Dari
pada kita dihantui oleh rasa takut, kuatir dan cemas, bukankan lebih baik hidup apa adanya dan sederhana tapi disertai takut akan Tuhan dan sukacita?
3# Percaya kepada penyediaan Tuhan
Yesus
sendiri berkata dalam Matius 6:31-32, “Sebab itu janganlah kamu kuatir dan
berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang
akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.”
Ya,
Tuhan tahu bahwa kita butuh makanan, minuman dan pakaian. Jika Dia tahu, mungkinkah Dia akan membiarkan kita kelaparan, kehausan atau bahkan telanjang?
Intinya,
jika kita percaya pada Tuhan dan melakukan bagian kita dengan bekerja, maka
kebutuhan dasar kita pasti terpenuhi. Dia adalah Bapa yang baik, yang pasti akan memelihara anak-anak-Nya.
4# Tolak godaan untuk terburu-buru membuat keputusan finansial
Jangan
jatuh dalam godaan atau tipuan “ingin cepat kaya” atau membuat keputusan keuangan secara cepat tanpa mendapatkan informasi yang lengkap.
Beberapa
tahun lalu ada beberapa orang yang saya kenal yang tertipu oleh tipuan ingin
cepat kaya, mereka ikut dalam investasi Pandawa Group yang ternyata adalah
bisnis fiktif. Bahkan ada yang ikutan investasi yang tidak masuk akal, yaitu membiayai pencarian harta karun dengan janji dikembalikan ribuan persen.
Jika
kita berpikir baik-baik dan mencari informasi dengan baik, maka kita tidak mudah terjebak oleh penipuan atau godaan ingin cepat kaya.
Raja
Salomo, seorang raja yang sangat kaya yang dicatat dalam Alkitab mengajarkan cara untuk mendapatkan kekayaan seperti ini:
Rancangan
orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan. (Amsal 21:5)
Orang rajin akan membuat perencanaan dan mengerjakan rencananya itu dengan tekun sehingga hasil usahanya pada akhirnya akan mendatangkan kelimpahan, tetapi orang yang terburu-buru dan berspekulasi untuk mendapatkan keuntungan hanya akan berujung kepada kemiskinan. Nasihat yang super bukan?
Baca juga :
Hutang Capai Ratusan Juta, Keluarga Kami Jadi Retak! Ini Yang Tuhan Lakukan, Denny Hilton
Anneke: Hidupku Terjerat Hutang Karena Pergaulan Buruk
Evalia, Berhasil Melunasi Hutang Kartu Kredit Ratusan Juta
5# Belajar mencukupkan diri
Bisa
merasa cukup dengan apa yang kita miliki tidaklah mudah, terlebih di jaman ini
saat orang sering melihat sosial media sehingga dia akan mudah tergoda
membandingkan diri dengan kehidupan teman atau saudaranya yang diperlihatkan di sosmed. Pada hal kehidupan orang itupun tidak seindah yang ia bayangkan loh.
Rasul
Paulus mengatakan seperti ini, “Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab
aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu
kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala
perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal
kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.” (Filipi 4:11-12)
Belajar
mencukupkan diri dimulai dengan menerima keadaan kita saat ini. Selanjutnya
diikuti dengan tidak membandingkan diri dengan orang lain, tetapi mensyukuri apa yang kita miliki dan nikmati saat ini.
Sudahkah
kamu merasa cukup dan mensyukuri berkat Tuhan saat ini? Atau sebaliknya, kamu
sedang terobsesi dengan berbagai hal dan menginginkan sesuatu yang diluar jangkauanmu?
6# Mulai Belajar Menabur
Belajar
menabur di ladang yang subur, apa itu artinya? Artinya kita belajar memberi sesuai dengan kapasitas iman kita di ladang Tuhan.
“Loh, sayakan sedang terlilit hutang, kok malah harus memberi?”
Mungkin
kamu bertanya seperti itu, tapi Yesus berkata, “Berilah dan kamu akan diberi:
suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke
luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38)
Pemberian kamu adalah sebagai bukti bahwa hatimu tidak terikat dengan uang. Selain itu pemberian kamu adalah sebuah taburan iman dan deklarasi bahwa kamu percaya Tuhan akan mencukupi kamu dan memberkati kamu. Seperti kisah Janda Sarfat yang memberi dalam kekurangannya, ia mengalami mukjizat penyediaan Tuhan. Percayalah apa yang kamu tabur pasti akan kamu tuai.
Tuhan adalah Allah yang menyediakan, Dia
adalah Jehovah Jireh. Namun Tuhan memberkati masing-masing orang menurut
takaran-Nya. Semua sudah Tuhan rancangkan, sehingga melalui berkat masing-masing orang mereka bisa melayani Tuhan dan melayani sesama.
Jadi
kesimpulannya apakah Alkitab mengatakan bahwa hutang itu dosa? Jawabannya
adalah tidak. Tetapi Alkitab juga memperingatkan bahaya saat kamu berhutang,
untuk itu harus dihindari. Akan lebih baik jika kita hidup sederhana,
menggunakan uang dibawah penghasilan kita sehingga bisa menabung dan juga
menabur, agar rencana Tuhan dalam hidup kita agar kita bisa menjadi berkat bagi
banyak orang tergenapi.
Jika kamu punya masalah seputar hutang dan ingin menemukan jalan keluar di dalam Yesus Kristus, yuk hubungi Sahabat24 sekarang juga di SMS/WA 081703005566 atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 bisa juga email ke [email protected] atau lewat Live Chat dengan KLIK DISINI. Kami siap untuk membantumu.
Sumber : Jawaban.com