Ketika anak masih kecil, tentu kamu nggak terlalu kuatir dan memikirkannya kan?
Tetapi setelah mereka beranjak remaja,
barulah kamu sadar bahwa sedikit lagi dia akan dewasa. Saat itulah kamu sebagai orangtua mulai bertanya-tanya.
"Kalau mereka dewasa, merantau,
apakah mereka akan kembali ke rumah lagi? Apa yang akan mereka ingat soal
rumahnya? Apakah mereka akan merindukanku? Serindu apa mereka mungkin padaku?"
Sebagai orangtua, kita tentu saja nggak
mau kehilangan kehadiran dan cinta anak-anak setelah mereka menikah dan memiliki keluarga kelak.
Itu sebabnya, dari sekarang ini mulailah membangun hubungan dengan anak-anak dalam rumahmu dengan baik dan benar.
#1. Ciptakan waktu berkumpul dengan keluarga yang intim
Kamu harus menanamkan dalam hatimu bahwa keluarga adalah hal yang sangat penting bahkan melebihi dari semua kesibukanmu.
Jadi, sesibuk apapun kalian satu sama
lain di dalam rumah, tetaplah bangun tradisi keluarga seperti saat teduh atau
doa bersama di pagi hari, minum kopi sarapan di pagi hari sebelum berangkat
kerja, sekolah dan lain sebagainya, atau meringkuk bersama dan membahas peristiwa yang terjadi dalam hari kalian. Entah itu curhat, atau kesaksian.
Pastikan jangan memegang handphone selama sesi itu ya, supaya kalian fokus satu sama lain.
#2. Teruslah berkomitmen dengan kesepakatan di atas dan menjadi kreatif.
Mungkin setiap anggota keluarga kamu
memiliki jadwal yang cukup sibuk sehingga sulit untuk menyatukan. Tetapi harus kreatif dan komitmen sih.
Kamu sebagai suami dan istri harus bisa menyusun sesuatu sesuai dengan jadwal anak-anak kamu.
Entah itu malam malam bersama, atau
setelah jam makan malam atau bangun lebih awal di pagi hari bersama dan lain sebagainya.
#3. Harus terus berkomunikasi dan terbuka, itu penting
Bagaimana jika si sulung kuliah di Amerika?
Lah, masih ada smartphone untuk terus komunikasi an?
Berinterkasi dengan anak itu sangat
penting dilakukan. Sebagai anak, mereka membutuhkan perhatian dan kehadiran kamu untuk mendengar serta masukan dari kamu sebagai orangtua.
Permasalan yang sering dialami oleh
orangtua dan anak adalahnya terjadinya perselisihan hanya karena kurangnya komunikasi.
Karena anak jauh di negeri orang,
sementara kamu sibuk dengan urusanmu, kamu pun lupa untuk chat atau nelfon anak.
Jangan biasakan itu ya Ma dan Pa.
Tanyakan bagaimana studi mereka, kenali teman-teman mereka, dan jadilah sahabat mereka.
Jika terjadi perselisihan pendapat
misalnya, dan anak membatah perkataanmu, jelasin dengan lembut dan penuh kasih.
Jangan malah memarahinya dengan kejam, membuat dia takut dan tak ingin terbuka lagi pada kamu, sehingga mereka mencari orang di luaran sana.
Tau sendiri kan, itu sangat membahayakan
pertumbuhan mereka!
Jika kamu berhasil mendidik anakmu dari rumah dan menjadi sahabatnya,
maka dia akan bertumbuh jadi sosok yang percaya diri dan akan mencarimu, kemana
pun kamu. Dia akan merindukanmu dan tak ingin mentiadakan kamu dalam hidupnya
meski dia sudah menikah dan sibuk sekali!