Pada Sabtu sore
(9/3/2019) lalu, Densus 88 Anti Teror menangkap seorang terduga teroris
berinisial RS di wilayah Bandar Lampung. Meresponi kejadian tersebut, Polres
Tulangbawang memperketat pengamanan gereja diwilayahnya untuk menghindari
hal-hal yang tak diinginkan.
Menurut Kabag Ops
Polres Tulangbawang Kompol Edy Syafnur, pengamanan gereja sudah rutin dilakukan
setiap hari minggu di wilayahnya. Namun pasca tertangkapnya terduga teroris di
wilayah tersebut pihak kepolisian meningkatkan kegiatan pengamanan rumah-rumah
ibadah.
"Pengamanan dilaksanakan oleh personel Sat Sabhara dan polsek jajaran, yang mana setiap gereja dilakukan pengamanan minimal oleh 2 orang personel," jelas Kompol Edy yang dirilis oleh Tribunnews.com.
Baca juga:
Seminar Dies Natalis Ke-33 STT IKAT, Bahas Tentang Terorisme
Kaleidoskop 2018: 3 Bom Bunuh Diri & Serangan Gereja Jadi Aksi Teroris Terburuk Tahun Ini
Ia pun menjelaskan
bahwa setiap petugas diminta untuk serius dan sungguh-sungguh dalam pelaksanaan
tugasnya, tidak boleh menganggap remeh.
"Karena kita
tidak tahu kapan dan dimana para terduga terorisme akan melakukan aksi-aksi
kejahatannya yang selalu mengatasnamakan agama," demikian ia beralasan.
Ia pun berharap umat
Kristen dapat beribadah dengan lebih khusuk dengan hadirnya pihak keamanan di
gereja.
"Lebih baik kita capek satu hari karena melaksanakan tugas dengan serius dan sungguh-sungguh sehingga mendapatkan hasil seperti yang diharapkan, daripada kita capek berhari-hari karena mengurusi kejadian yang disebabkan oleh ketidak seriusan dalam pelaksanaan tugas," demikian ungkap Kompol Edy.
Mari doakan keamanan Indonesia terutama menjelang Pemilu 2019 pada bulan April ini. Terus waspada dan hubungi pihak kepolisian jika melihat sesuatu yang mencurigakan.
Sumber : Tribunnews.com