Dokter Ini Peringatkan Orangtua Soal Video Youtube yang Selipkan Tips Bunuh Diri ke Anak
Sumber: CNet

Parenting / 28 February 2019

Kalangan Sendiri

Dokter Ini Peringatkan Orangtua Soal Video Youtube yang Selipkan Tips Bunuh Diri ke Anak

Lori Official Writer
2438

Seorang dokter anak asal Florida, Free Hess memperingatkan para orangtua soal tayangan video Youtube yang menyelipkan ide dan tips bunuh diri kepada anak-anak.

Lewat blog pribadinya, Hess menyampaikan bahwa video Youtube itu menampilkan seorang pria dewasa yang menunjukkan kepada anak-anak cara untuk memotong pergelangan tangan mereka.

“Ingat anak-anak: menyamping untuk perhatian, membujur untuk hasilnya,” ucap pria itu dalam video.

Kemudian pria ini menunjuk kamera dan berteriak. “Akhirilah!”

Video ini muncul setelah Hess sebelumnya menyampaikan tentang video kartun lain yang disambungkan di aplikasi Youtube Kids beberapa bulan lalu. Sampai akhirnya, video itu dihapus sepenuhnya.

Tapi video serupa kembali muncul dan menyebabkan banyaknya pemirsa yang menyampaikan kritikan di dalam kolom komentar video tersebut. Meski begitu butuh delapan bulan menunggu sampai akhirnya pihak Youtube benar-benar menghapus video tersebut.

“Mengeskpos video, foto dan konten lain yang membahayakan diri dan menawarkan bunuh diri adalah masalah besar yang dihadapi anak-anak kita hari ini. Bunuh diri adalah penyebab utama kematian kedua (terbesar) para orang-orang berusia 10-34 dan sejumlah anak yang terbukti melakukan tindakan melukai diri sendiri telah bertumbuh pesat,” tulis Hess.

Baca Juga :

Saat Anak Bertanya Soal Neraka, Jelaskanlah Dengan 5 Jawaban Ini

Anak-anakmu Suka Ngucapin Kata-kata Jelek? Ajari Mereka dengan 5 Langkah Ini

Hess menegaskan, ancaman terhadap anak-anak saat ini sangat nyata. Bukan berarti karena dua video itu sudah dihapus maka video serupa lain tidak akan muncul lagi di media online.

Dia menyebutkan kalau konten kartun anak yang menampilkan tentang tips bunuh diri anak tidak bisa dikatakan hanya tersedia di satu saluran saja. Karena dia juga menemukan konten serupa ditampilkan di berbagai media online.

“Aku sudah melihat banyak video berbeda di Youtube dan Youtube Kids. Hal-hal seperti melukai diri sendiri, memotong (pergelangan tangan), bunuh diri, merekam dan video kekerasan,” ucap Hess.

Terkait video ini, Hess mengaku begitu frustrasi dan marah. Di begitu geram karena ancaman terhadap anak yang begitu nyata ini. “Aku seorang dokter anak, dan aku melihat semakin banyak anak-anak melukai diri sendiri dan bunuh diri. Aku tidak ragu kalau media sosial dan hal-hal seperti ini berdampak (besar),” kata kepada CNN.

Apalagi menurut dia, ancaman itu bukan hanya soal video bunuh diri. Tapi juga soal pelecehan seksual, eksploitasi anak, perdagangan manusia, penggunaan senjata api dan kekerasan dalam rumah tangga.

Hess berharap sebagai saluran video terbesar di dunia, Youtube bisa melakukan pekerjaannya lebih baik untuk menyaring video-video untuk anak. Dia mengatakan bahwa dia mengerti kalau Google merupakan perusahaan yang dibangun untuk bisnis dan mereka mungkin tak punya tujuan spesifik untuk melindungi anak-anak.

Hess mengatakan kalau Youtube lebih cepat menarik video yang dipertanyakan dari Youtube Kids daripada Youtube pada umumnya. Tapi dia berpikir pada saat seseorang melaporkan sesuatu, hal itu menyebabkan dampak buruk.

“Begitu seseorang melaporkannya, sudah terlambat karena seorang anak sudah melihatnya,” katanya.

Hess juga mau supaya para orangtua lebih sadar akan apa yang ditonton oleh anak-anak mereka di Youtube dan Youtube Kids. Orangtua juga diminta untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi terkini.

“Ada perbedaan besar antara apa yang diketahui ana-anak tentang teknologi dan apa yang diketahui orangtua mereka karena orangtua tidak tumbuh dengan itu (teknologi). Anak-anak adalah penduduk asli digital dan orangtua adalah imigran digital,” terangnya.

Karena itulah, orangtua perlu bekerja sama satu sama lain untuk memerangi ancaman teknologi terhadap anak. “Kita harus memperbaikinya dan kita semua harus memperbaiki hal ini bersama-sama,” tandasnya.

Apa yang dikatakan Hess benar-benar nyata. Karena itulah setiap orangtua harus memberikan perhatian kepada aktivitas anak yang berhubungan dengan internet atau media online.

Sumber : Cnn.com/Christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami