Bagi pasangan suami istri, perceraian adalah momok yang tentu
saja sangat dihindari. Siapa sih yang ingin bercerai?
Namun, terkadang ada saja alasan kuat bagi orangtua untuk
bercerai. Sayangnya, kebanyakan anak-anak menjadi korban atas perceraian itu.
Padahal dengan pengaturan pengasuhan yang bijak, maka anak tidak akan
kehilangan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Lalu, apa yang harus dilakukan?
Inilah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mendidik
anak kamu, pasca perceraian yang menimpa!
1. Selalu
utamakan anak-anak kamu ya.
Demi mereka, sebaiknya kesampingkan emosi pribadi kamu kepada
mantan suami/istri ya. Bagaimana pun kamu mungkin nggak akan bisa memperbaiki
apapun di dalam situasi perceraian ini. Jadi tetaplah tenang demi anak-anak
kalian. Utamakan anak kamu dan tetaplah jadi orangtua yang bijak bagi mereka
meski sudah tak lagi jadi suami-istri.
Sebaiknya berilah waktu yang proporsional untuk si kecil. Jika
kamu emosi melihat mantan suami/istri kamu, kembali ingatlah sang anak.
2. Terbukalah
terhadap sebuah perubahan demi si kecil
Aku tahu betapa sulitnya untuk melepaskan hal-hal kecil yang
dulu pernah di lalui bersama sebelum bercerai. Masalahnya, sekarang semua sudah
tak sama. Sebaiknya bukalah hatimu untuk menerima perubahan itu, jangan
berlarut dalam kesedihan ya.
Kadang sebagai orangtua, kita suka gelisah mengenai sesuatu
yang belum terjadi dan belum dilakukan. Come on, dimana posisi Tuhan? Jangan
khawatir!
3.
Berkomunikasilah sepenuh hati kepada mereka.
Ingat, meski kamu sudah bercerai, misalnya. Mantan suami kamu
tetap menjadi ayah dari anak-anak kamu. Anak-anak ingin dicintai oleh kedua
orangtuanya. Beri mereka kesempatan untuk itu. Beri waktu dan tetaplah bersama
mereka.
4. Miliki
pikiran Kristus.
Dalam mendidik anak, apalagi kamu sendirian, itu sangat sulit.
Tanpa pemikiran Kristus maka kamu akan mendidik dalam hikmat serta
kebijaksanaan yang berasal dari dunia, bukan dari Kristus.
Sebaiknya, berikan waktu untuk dirimu sendiri secara khusus
untuk berdoa bagi dirimu sendiri dalam mendidik si kecil.
Jangan anggap remeh mom,
sebab apa yang kamu ajarkan kelak mempengaruhi masa depan si kecil loh!
5. Jangan
terlalu cerewet, Mom. Bicara dengan kasih.
Jangan menekan anak kamu dengan tangan di pinggang sambil
menunjuk-nunjuk dengan suara keras.
Saya dibesarkan dari keluarga yang keras, orangtua saya selalu
berdiri di hadapan saya, memandang mata saya dengan penuh amarah, tangan
kirinya di pinggangnya lalu yang lainnya memegang gagang sapu.
Membuat saya trauma dengan pukulan dan nggak mau terbuka
kepada mama.
Jangan sampai hal serupa terjadi, Mom. Karena tindakan itu sangat merusak anak, meracuni mereka,
mengobarkan amarah terus menerus hingga nggak menyenangkan hati Allah. Lebih baik
diam dan tenangkan dirimu.
Aku tahu betapa sulitnya melewati perceraian ini. Tetapi
jangan biarkan anak menjadi korban dan masa depannya menjadi berantakan karena
permasalahmu dengan mantan suami/istri. Rendahkanlah hatimu dan pikirkan
anak-anakmu diatas keegoisan masing-masing!