Film Christopher Robin Ajarkan 3 Pelajaran Parenting yang Alkitabiah Ini Loh!
Sumber: The Dialog

Parenting / 7 February 2019

Kalangan Sendiri

Film Christopher Robin Ajarkan 3 Pelajaran Parenting yang Alkitabiah Ini Loh!

Lori Official Writer
2272

Baik kisah film Goodbye Christopher Robin dan Christopher Robin terbilang hampir mirip. Kalau Goodbye Christopher Robin mengisahkan Christopher Robin kecil maka film Christopher Robin seolah jadi kisah lanjutan yang mengisahkan masa-masanya saat beranjak dewasa, menikah dan punya anak.

Kalau kamu tak mengenal Christopher Robin, dia adalah karakter buku cerita yang bermain dengan makhluk-makhluk hutan imajinatif seperti si beruang Winnie the Pooh yang begitu polos dan juga teman-teman hutannya yang lain. Di film ini, Christopher Robin diceritakan sudah jadi pria dewasa pekerja keras dan sangat jarang berkumpul dengan istri dan putrinya. Ya, inti cerita ini memang soal sosok ayah yang terlalu sibuk kerja dan sama sekali gak punya waktu untuk keluarganya.

Buat yang belum nonton, coba ditonton aja ya. Tapi di artikel ini kita coba mengupas soal pelajaran penting soal parenting yang bisa kita petik dari film ini. Pelajaran ini terbilang alkitabiah loh, karena itu para orangtua harus tahu.

Ada 3 pelajaran parenting alkitabiah yang bisa kita petik diantaranya:

Pelajaran 1 : Tak melakukan apa-apa rupanya bisa saja membawa kita pada satu hasil yang terbaik. - Pooh

Ucapan Pooh ini lebih kepada waktu luang orangtua. Faktanya, ada banyak orangtua yang gak punya waktu seharipun buat ngumpul atau menikmati waktu bersama keluarga. Alasannya, ya karena sibuk kerja.

Pooh mengajarkan kita kalau kadang kala orangtua harus mengambil waktu untuk tak melakukan apa-apa. Cukup meluangkan waktu untuk menikmati waktu luang di rumah. Hidup kita dipenuhi dengan beragam kesibukan yang menguras tenaga dan waktu, seperti bekerja, sekolah, olahraga, ke gereja dan sebagainya. Ingat dengan adegan saat Pooh membawa Christopher masuk ke hutan. Untuk sesaat Christopher menikmati masa-masa saat dirinya tak diikat oleh pekerjaan. Dan dia menikmatinya. Hal itulah yang dibutuhkan orangtua dan juga anak.

Pelajaran 2: Pekerjaan dan kesuksesan membuat kita lupa dengan keluarga

Saat sudah dewasa, kita suka lupa dengan orang-orang di masa kanak-kanak kita bukan? Entah itu teman lama, nenek, kakek dan sebagainya. Dunia dewasa kita hanya dipenuhi dengan pekerjaan dan keluarga.

Orang-orang yang kita lupakan sama seperti Pooh. Mereka mungkin saja gak pernah melupakan kita. Atau bahkan masih terus berdoa buat kita. Jangankan orang-orang dekat di masa kecil, kadang pekerjaan juga membuat orangtua lupa dengan keluarganya (istri dan anaknya). Pooh mengingatkan supaya kita memikirkan orang-orang yang mengasihi kita setiap hari. Dan orang terdekat adalah keluarga.

Pelajaran 3: Keluarga membantu kita untuk kembali saat mulai kehilangan prioritas

Bisa dibilang Christopher dewasa tersesat di dunianya yang sibuk. Tapi pada akhirnya dia diselamatkan oleh Pooh. Pooh mengingatkan kalau Christopher yang dulu adalah sosok pahlawan. Dia adalah sosok yang menyenangkan dan membawa kebahagiaan. Hal itu kemudian menyadarkan Christopher kalau dirinya sedang tersesat. Dia mengabaikan istri dan putrinya. Lewat Pooh, Christopher tahu kalau yang terpenting adalah keluarga.

Bukanlah ini seperti kisah kita saat masih belum bertemu Yesus? Dulu kita orang-orang yang tersesat. Bahkan setelah mengenal Yesus, kita juga kadang bisa merasa tersesat. Tapi Yesus datang untuk menyelamatkan kita, baik dari beragam jadwal kerja yang sibuk, dari ambisi dan keinginan hati kita sendiri. Saat orangtua berhasil bertemu Yesus, maka anak-anak mereka juga akan diselamatkan. Karena Tuhan mau semua orangtua tetap memprioritaskan keluarga di atas dari semua hal yang dianggap penting bagi dunia.

Apakah para orangtua belajar sesuatu hari ini? Yuk mulai perbaiki waktu kita dan selalu punya waktu untuk orang-orang terdekat.

Sumber : Theparentcue.org/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami