Jangan Kaget, Ini 9 Cara Keliru Orangtua Asia Membesarkan Anak (Part 2)
Sumber: ismart.edu.vn

Parenting / 10 January 2019

Kalangan Sendiri

Jangan Kaget, Ini 9 Cara Keliru Orangtua Asia Membesarkan Anak (Part 2)

Lori Official Writer
2106

Di Indonesia, banyak anak yang suka mengeluh dengan pola didik orangtua mereka. Ada yang mengaku lelah dengan tekanan dari orangtua. Ada juga yang merasa tak nyaman dengan jurusan dan pekerjaan yang sedang dijalani.

Dan muncullah sebuah pertanyaan, apakah mungkin semua keluhan ini muncul dari cara keliru orangtua Asia membesarkan anak?

Kalau di artikel sebelumnya sudah dibeberkan lima cara keliru orangtua Asia, maka di artikel ini kamu bisa baca ada empat cara keliru lainnya.

6. Menilai sistem pendidikan akademik sebagai kunci kekayaan terbesar

Orangtua Asia berprinsip kalau saat anak masuk ke sekolah ternama dan unggulan, maka masa depan anaknya akan terjamin. Bagi mereka, anak yang bisa masuk ke Universitas Harvard atau jadi juara Olimpiade akan menentukan masa depan yang lebih baik.

Sayangnya, pandangan ini sebenarnya diadopsi dari kondisi masa lalu dimana sangat langka bagi anak muda untuk bisa kuliah. Sementara saat ini, semua orang bisa belajar sesuatu dari informasi yang dengan mudah diakses oleh anak. Kecuali untuk memiliki pekerjaan dengan gelar bergengsi seperti jadi dokter atau pengacara, memilih kampus berkualitas dan ternama bisa jadi pilihan.

7. Orangtua lebih peduli dengan ucapan orang lain

Warren Buffett punya konsep yang disebut dengan ‘kartu skor dalam versi luar’. Punya kartu skor bagian dalam berarti kamu lebih peduli dengan apa yang kamu capai sendiri. Sementara punya kartu skor luar berarti seluruh harga dirimu bergantung pada apa yang orang lain pikirkan tentangmu, terlepas apakah itu benar atau tidak. Inilah yang kebanyakan dipercaya oleh orangtua Asia. Mereka lebih peduli tentang apa yang dipikirkan orang lain tentang anak-anak mereka.

Biasanya mereka akan suka memelintir kebenaran dan selalu membangga-banggakan anak mereka. Mereka adalah tipe orangtua yang suka pamer ke orang lain.

Baca Juga :

Jangan Kaget, Ini 9 Cara Keliru Orangtua Asia Membesarkan Anak (Part 1)

8. Mendidik anak dengan mindset yang kaku

Carol Dweck menulis dalam sebuah buku fantastis tentang peleitiannya selama bertahun-tahun tentang anak-anak dengan mindset yang kaku dan yang berkembang. Disampaikan bahwa anak-anak dan orang dewasa yang punya mindset yang berkembang akan jauh lebih berhasil dalam hidup. Tapi bagi mereka yang punya mindset yang kaku tetap bisa mengubah pola pikirnya dan bertumbuh dengan membuka diri untuk mempelajarinya.

Sayangnya, banyak orangtua Asia yang membesarkan anak dengan menularkan mindset kaku mereka. Entah pola pikir soal kesuksesan, pekerjaan, sekolah, keluarga, pergaulan dan sebagainya.

Jadi jangan heran kalau kamu mendapati anak-anak yang tumbuh dalam didikan orangtua berpandangan terbuka akan jauh lebih sukses daripada anak yang mengadopsi mindset kaku dari orangtuanya.

9. Takut menghadapi risiko

Orangtua Asia pada umumnya akan sangat fokus pada bagaimana anak-anak mereka mendapatkan pekerjaan tetap, dibayar dengan gaji yang baik dan bisa bertahan dengan kemungkinan akan menjadi orang yang sukses. Mereka juga akan memastikan jika pilihan anak-anaknya minim dari risiko. Mereka juga akan memastikan kalau anak tidak mencoba sesuatu yang gila.

Orangtua Asia sangat alergi dengan jenis pekerjaan yang berhubungan dengan dunia kreatif, seperti seni, musik, media dan sebagainya. Bagi mereka dunia ini tak bisa diandalkan untuk masa depan yang baik.

Tapi siapa sangka berapa banyak orang yang sukses karena giat menekuni bidang yang mereka gemari? Mendidik anak bukan berarti orangtua bisa mengeksploitasi seluruh hidup anak dan menjadikan mereka sama seperti yang orangtua inginkan. Anak juga punya impian sendiri dan orangtua hanya perlu mengarahkan mereka kepada pilihan yang benar-benar mereka sukai. 

Sumber : Willyoulaugh.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami