Katanya, generasi milenial ini
ngeri-ngeri. Pekerjaannya 'cuma' mengurus akun Youtube, tapi penghasilannya
bisa dua digit juta rupiah. Generasi milenial dikenal sebagai generasi yang
nggak mau ribet karena sudah terbiasa dengan kemudahan yang disuguhkan oleh akses informasi dan teknologi.
Karena generasi milenial sangat
erat dengan teknologi dan informasi, hal ini membuka banyak kesempatan buat
kita. Namun, nyatanya, nggak sedikit generasi milenial yang punya gaji
terbilang sangat memadai, sementara saldo tabungan minim. Belum lagi mereka
tidak punya asuransi atau tunjangan karena memilih untuk bekerja secara mobile dan mengambil banyak pekerjaan lepas.
Tantangan ini yang seharusnya
menjadi tugas kita agar lebih bijak lagi dengan kondisi keuangan. Bahkan,
sebuah survei yang dilansir oleh Forbes mengungkapkan kalau 40% generasi milenial terjerat banyak utang demi mengejar tuntutan gaya hidup.
Kesempatan terbuka dengan lebar,
informasi sangat mudah untuk didapat. Sayangnya, nggak semua orang bisa bijak
dalam mengurusi kondisi kantongnya. Berikut adalah hal-hal receh yang tanpa sadar bikin kita bangkrut.
1. Kebiasaan hangout
Belakangan ini, saya melihat
sebuah konten yang tersaji di Youtube yang mengungkapkan berapa rupiah yang
digelontorkan oleh para milenial sekali hangout. Pengalaman baru untuk
nongkrong di kafe, mall-mall, atau makan di tempat bergengsi sering bikin kondisi kantong kita berada dalam zona tidak nyaman.
Coba hitung secara singkat, kalau
sekali kita jalan menghabiskan uang sekitar Rp. 300.000, sementara setiap
minggunya kita harus memenuhi kebutuhan sebagai makhluk sosial dengan cara hangout, sebulan kita sudah menghabiskan uang sekitar Rp. 1.200.000.
Untuk menanganinya, kita harus berani dan tegas
terhadap diri sendiri agar bisa mengerem keinginan ini. Bersenang-senang dengan
teman tidak harus menghabiskan banyak uang, kok. Hangout tentu boleh, tetapi
kita harus bisa menentukan jumlah limit uang yang akan kita gunakan untuk hal ini.
2. Berbelanja pakaian
Iya sih, kita memang merasa sudah bisa mengerem
pengeluaran dengan tidak berkunjung ke mall atau pusat perbelanjaan. Tetapi nyatanya, kita sering tergoda oleh tawaran diskon dari online shop kesayangan.
Sebagai anak muda, mengeksplor diri dengan
penampilan tentu saja sangat boleh. Hanya saja, cobalah tentukan skala
prioritas. Kalau pendapatan kita sampai setengahnya hanya dipakai untuk
menunjang penampilan, kapan kita bisa menabung untuk masa depan yang lebih baik?
Sebagai jalan keluarnya, cobalah untuk mengecek gaya hidup minimalis. Gaya hidup ini nggak cuma bikin kantong aman, tetapi juga sedang menjadi trend belakangan ini, lho. Intinya, kita harus bisa menentukan skala prioritas antara hanya sekedar ingin dan kebutuhan.
Baca juga: Jadi Pemimpin Bagi Generasi, Inilah 3 Kualitas Kita Sebagai Orang Kristen
3. Mengabaikan asuransi
Tahukah kita seberapa banyak orang yang
dinyatakan bangkrut karena uangnya telah banyak habis untuk digunakan untuk
berobat? Sehat itu sangat mahal. Mungkin kita sekarang ini sudah mulai menabung
saham, menyiapkan dana pensiun, membeli rumah dan lain sebagainya. Tetapi ingat kalau asuransi merupakan sebuah kebutuhan buat kita.
Selain asuransi sebagai jaminan keamanan, kita
juga harus mulai menjaga diri sebaik mungkin. Cobalah pola hidup yang sehat
dengan mengonsumsi makanan yang lebih bersih dan teratur, juga menjaga diri
dengan olahraga secara rutin.
Memang, kayaknya tiga hal di atas terlihat
receh dan mudah diabaikan. Namun, ketika kita bisa melakukan ketiganya, kantong
kita akan lebih aman sebab kita sudah belajar untuk mengelola keuangan dengan
cukup baik.