Siapa sih yang gak senang tiap kali musim liburan tiba? Ya,
kita semua pastilah pengen rehat sejenak dari pekerjaan dan kesibukan sehari-hari dan menikmati masa-masa santai bareng orang-orang terdekat bukan?
Nah, kita harus bersyukur karena Tuhan masih kasih kita kesempatan
untuk menikmati libur seperti yang akan kita lewati di akhir tahun ini. Kalau memang
punya liburan panjang, coba deh dimanfaatkan untuk istirahat dan memperbaiki kembali hubunganmu dengan seluruh keluarga.
Sebagian orang mungkin punya kebiasaan bekerja keras atau bisa kita sebut workaholic. Mereka berpikir kalau hari-hari itu terasa hampa kalau tak bekerja. Bahkan keluarga atau orang-orang yang mereka cintai pun terabaikan.
Baca Juga :
Di Thanksgiving Pertama Sebagai Suami, Justin Bieber Ucapkan Ini ke Tuhan
Sebagai Suami Istri, Teladan Apa yang Sudah Kamu Tularkan dalam Pernikahanmu?
Tapi tahukah kamu alasan di balik kita harus beristirahat
dari kesibukan kerja adalah karena kita memang dirancang untuk beristirahat. Bahkan
hal ini baik untuk tetap membangun hubungan yang baik dengan pasangan (istri atau suami) dan anak-anak kita.
Kita mungkin juga harus belajar dari kisah Henry Ford, pendiri
perusahaan otomotif Ford. Saat dia mengurangi waktu pekerja pabriknya menjadi 8
jam sehari dan 40 jam seminggu, dia juga menggandakan upah karyawannya. Ford
pada awalnya memang harus menanggung kerugian yang besar. Pesaingnya menyebutnya
bodoh. Tapi siapa sangka, produksinya dan penjualannya justru meningkat. Perusahaan-perusahaan lain justru tumbang.
Hal ini juga berlaku buat kita. Saat kita bekerja lebih dari 8
jam sehari, 40 jam seminggu, peningkatan produktivitas kita bersifat sementara.
Setelah 8 jam, kita akan mulai kelelahan. Tenaga kita melambat. Kita bahkan
bekerja asal-asalan. Pekerjaan kita yang paling produktif hanya berlangsung
dari dua jam sampai enam jam pertama saja. Ada banyak dari kita mungkin memilih
lembur dan mendapatkan keuntungan finansial yang besar dari masa-masa ini. Tapi
setelah lembur selama 2 minggu, keselamatan kita akhirnya dikompromikan, kita
kehilangan fokus, penilaian terganggu, kesehatan terganggu. Dan akhirnya pekerjaan kita tak lagi maksimal.
Kalau sudah begitu, kita sebaiknya mengambil waktu istirahat. Karena kita memang harus peduli dengan tubuh dan kesehatan kita sendiri.
Tuhan bahkan merancang matahari hanya bersinar sampai 12 jam
saja, selebihnya matahari terbenang dan malam pun tiba. Itu artinya Tuhan mau kita mengambil waktu untuk beristirahat ketika hari berganti menjadi malam.
Tahukah kamu kalau Tuhan mengkhususkan hari Sabat sebagai hari istirahat (Kejadian 2: 2) karena:
Tapi bayangkan saja apa yang bisa kamu dapatkan kalau kamu bisa
menyeimbangkan waktumu antara bekerja dan beristirahat? Yang pertama, bukan hanya
membuatmu lebih produktif di tempat kerja tapi hubunganmu juga dengan orang-orang
terdekat, baik pasangan dan anak-anakmu semakin dekat. Kamu bukan hanya suami yang
mencari nafkah dan mencukupi kebutuhan keluargamu tapi juga hadir sebagai pribadi
yang nyata dalam perjalanan pertumbuhan anak-anakmu.
Apakah kamu sadar bahwa kurangnya komunikasi dan kepedulian justru
membuat banyak pernikahan rusak dan hancur? Jadi, ambillah waktu liburan Natal
dan Tahun Baru ini untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan dengan seluruh keluargamu.
Tuhan bahkan suka melihatmu beristirahat dan memperbaharui tenagamu dengan berkumpul
bareng anak-anak dan keluarga besarmu.