Beberapa pendeta gereja memilih untuk mengilustrasikan khotbahnya
dengan mempraktikkannya memakai alat peraga tertentu di depan altar. Di tahun ini,
seorang pendeta mengachurch di Nashville yang sengaja memakai miniatur singa, domba dan kuda poni untuk menyampaikan khotbahnya.
Tahun 2013, seorang pendeta Ohio bahkan menunggangi seekor kuda
liar sebagai ilustrasi dari bagaimana caranya menaklukkan binatang buas. Dan yang
tak kalah unik adalah seorang pendeta di Memphis telah menarik perhatian warganet
setelah menjelaskan soal kehidupan seksual dalam pernikahan dengan menaruh tempat tidur di depan altar.
Baru-baru ini, dunia online kembali dikejutkan dengan aksi
seorang pendeta yang terbang di atas altar untuk menyampaikan pasan khotbahnya.
Aksi ini persis mirip seperti aksi panggung bintang Hollywood yang terbang. Namun
dalam keterangannya, pimpinan Brown Missionary Baptist Church, Mississippi, pendeta
Bartholomew Orr ini menjelaskan kalau aksi terbangnya merupakan gambaran dari kedatangan Yesus yang kedua.
Aksi ini pun mendapat tepuk tangan yang meriah sekaligus tawa
dari jemaat gereja yang datang. Dia lalu melontarkan pertanyaan ‘Apakah Anda siap
untuk kembali? Setelah dijawab dengan ‘Amen’, sang pendeta pun akhirnya turun perlahan-lahan di atas panggung.
“Sama seperti kedatangan Yesus yang tak terduga, aksi terbang saya pagi ini juga tidak terduga,” ucapnya.
Baca Juga :
Wow, Lukisan Wajah Yesus Ditemukan di Desa Kristen Israel Ini Loh!
Presiden Duterte Sarankan Umat Katolik Buat Kapel Sendiri dan Gak Perlu Pergi ke Gereja
Khotbah inipun menjadi viral di media sosial. Banyak orang yang
kemudian berkomentar soal aksi panggung pendeta sang pendeta. Orr sendiri mengaku terkejut dan tak pernah berpikir kalau khotbah minggu itu menjadi viral.
Terkait maraknya peragaan khotbah di gereja-gereja saat ini, Andre
E Johnson seorang asisten profesor komunikasi dari Universitas Memphis mengatakan
kalau hampir semua gereja-gereja saat ini memang sudah memanfaatkan sosial media.
Bahkan gereja yang tak memakai Facebook dan Youtube pun, akan banyak jemaat gereja yang dengan mudah menyebarluaskan hal-hal unik yang terjadi di gerejanya.
“Para pendeta sudah memakai ilustrasi khotbah yang kami sebut
sebagai ilustrasi khotbah dalam waktu yang sudah lama, bahkan sebelum munculnya
media sosial dan live streaming. Mungkin kadang (gereja) akan melakukannya untuk
mendapatkan pengunjung, tapi lebih dari itu semua yang dilakukan gereja hanya soal
mencoba memberitakan injil dan memakai ilustrasi untuk mempermudah jemaat mengerti,”
katanya.
Senada dengan itu, beberapa pendeta juga sepakat kalau setiap gereja punya caranya tersendiri untuk menyampaikan injil. Karena akan lebih mudah bagi orang-orang untuk memahami isi kitab suci jika disampaikan dengan cara yang unik dan kreatif.