Kalau kita lihat, orang-orang semakin menjadikan politik untuk
memecah belahkan kita bahkan bisa mempengaruhi cara pandang orang mengenai Yesus dan injil.
Mulai dari ketemu face to face hingga di sosial media.
Sebelum kamu ikutan nimbrung dan memposting mengenai politik
di sosial media atau artikel, sebaiknya tanyakanlah beberapa pertanyaan dibawah ini kepada dirimu sendiri, biar nggak cuma ikut-ikutan saja.
1. Apakah kamu sudah memiliki fakta mengenai apa yang kamu sedang posting atau tulis?
"Orang
bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya." (Amsal 18:2)
Firman di atas dengan jelas memperingatkan kita tentang betapa
pentingnya mendengar dan memahami suatu masalah sebelum mulai membicarakannya.
Semakin kita memecah-belah sebuah masalah, maka semakin banyak waktu yang kita habisnya untuk memahaminya.
Sebaiknya, pastikan yang kamu tulis itu benar, nggak cuma
berasumsi doang ya. Biarkan kita menjadi orang Kristen yang menjadi terang dan jujur.
2. Apakah hal itu perlu dan penting untuk ditulis, di posting atau dikatakan?
"Janganlah
ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik
untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Efesus 4:29)
Apakah yang kamu tulis itu penting dan mendatangkan berkat
atau rahmat bagi mereka yang membaca atau mendengarkannya? Apakah hal itu meningkatkan pemahaman mereka dan mendapatkan
wawasan yang lebih luas dengan perspektif Alkitab mengenai masalah politik yang
kamu tulis ini? Apakah kata-kata kamu mengarahkan mereka kepada Kristus? Atau
justru yang kamu katakan itu hanya untuk melampiaskan emosi kamu dan mengundang amarah untuk yang lain? Coba tanyakan kepada dirimu ya!
3. Mengapa serta untuk apa kamu menulis hal ini?
Nah, sekarang kamu perlu mempertimbangkan apakah kamu adalah orang yang tepat untuk mengatakan sesuatu mengenai politik ini di sosial media?
Apakah kamu punya wawasan yang luas mengenai masalah ini dan
belum pernah kamu lihat di tempat lain, atau apakah kamu cuma mengulangi argumen yang kamu baca dari media sosial orang lain?
Apakah kamu memiliki peran atau tanggung jawab jika tiba-tiba
karena dengan postingan kamu lalu orang mencari kamu untuk bimbingan mengenai ini? Terus, kenapa kamu harus menjadi orang yang mengatakan hal ini?
Sebagai orang Kristen, sebelum kita memulai untuk bicara dan
sebelum kita benar-benar memposting sesuatu, mari kita pastikan apakah itu
adalah sesuatu yang layak untuk diposting, yang membangun, yang nyata, yang
memuliakan nama Tuhan atau hanya ikut-ikutan dan melampiaskan emosi?
Bukan untuk batu sandungan, tetapi Tuhan ingin kita menjadi
berkat. Siapa pun kamu, entah itu masuk dalam politik atau nggak, sebaiknya
pikirkanlah 3 pertanyaan di atas sebelum memposting dan berbicara sesuatu mengenai
politik di sosial media, bahkan apa pun itu.