Melesatnya kemajuan teknologi
membuat dunia industri juga banyak berubah. Ditengah-tengah industri yang berubah ini, mau nggak mau, budaya orang-orang yang terlibat juga mengalami perubahan tersebut.
Salah satu kelompok masyarakat yang ikut
berdampak dalam perubahan industri tersebut adalah generasi milenial atau yang
biasa disebut sebagai anak jaman now. Sebagai generasi yang masih terbilang
muda, milenial masih menjejaki dunia karir dan melakukan banyak hal untuk memajukan dirinya sendiri dan berkontribusi bagi negeri.
1. Milenial cenderung bekerja dengan waktu yang fleksibel
Buat anak jaman now, bekerja dari pukul 8
sampai 5 sore dianggap menjadi sesuatu yang membosankan. Mereka lebih menyukai waktu yang fleksibel sesuai dengan waktu produktifnya masing-masing.
Dengan memanfaatkan kemudahan teknologi, para milenial
menganggap kalau bekerja nggak harus di kantor sebab mereka bisa bekerja di
manapun dan kapanpun. Ada juga yang menganggap kalau kerja kantoran cenderung
menutup kesempatan mereka untuk mendapatkan penghasilan tambahan diluar jam
kerja. Sekarang ini, para milenial lebih memilih mengambil pekerjaan dengan waktu dan tempat yang lebih fleksibel.
2. Ruang kerja yang membosankan
Jadi fleksibel nggak berarti para generasi
milenial adalah mereka yang pemalas. Justru sebaliknya, ketika seorang anak
jaman now menemukan passionnya, mereka cenderung mendedikasikan waktu sepenuhnya terhadap apa yang mereka kerjakan tersebut.
Hal ini lantas membuat mereka memerlukan
lingkungan yang nyaman dan sesuai dengan pribadi mereka yang menyukai tantangan
dan fleksibel. Karenanya, sekarang ini ada banyak kantor yang cenderung
terbuka, dengan tempat duduk dan ruang-ruang kolaboratif, lengkap dengan ruang bermain agar mereka tidak mudah bosan.
3. Kurang didengarkan
Sebagai generasi muda, milenial ingin berkontribusi pada perusahaan secara maksimal. Sayangnya, nggak semua kantor mewadahi pemikiran-pemikiran mereka yang berbeda dan inovatif tersebut. Lingkungan kerja yang terbuka terhadap ide-ide segar adalah salah satu perusahaan yang sangat dicari oleh kaum milenial.
Baca juga: Biar Karir Makin Melesat, Bekali Diri Dengan 4 Cara Maksimalkan Potensi Ini!
4. Merasa terlalu nyaman dan tidak mendorong mereka untuk berkembang
Buat pecinta tantangan, lingkungan pekerjaan
yang nyaman dan aman justru menjadi alarm waspada buat mereka. Kenyamanan bisa
menjadi indikator kalau mereka tidak lagi mau berkembang. Ada banyak kantor
yang menawarkan kenyamanan, tetapi tidak menyediakan ruang atau wadah untuk mengembangkan kemampuan mereka.
Lewat media informasi yang meroket, kebanyakan
kaum milenial menyadari performance review sebagai tolak ukur keberadaannya di
perusahaan tersebut. Biasanya, milenial adalah pribadi yang suka mencoba hal
baru. Inilah sebabnya, milenial lebih tertarik pada budaya perusahaan yang memiliki
budaya sharing session sebagai wadahnya untuk belajar.
Nggak bisa dipungkiri kalau milenial selektif
dengan tujuan perusahaan dimana mereka akan bertumbuh. Perusahaan yang hadir
sebagai solusi dalam permasalahan di masyarakat adalah salah satu perusahaan
yang banyak dicari oleh anak jaman now ini. Nah, buat kamu yang milenial,
kira-kira, setuju nggak nih dengan 4 alasan di atas?