Bagaimana perasaan kita saat menjelang hari pernikahan, justru mendapatkan kabar duka? Hari bahagia yang sangat kita nantikan
tersebut tergantikan oleh kabar kecelakaan, vonis sakit yang cukup parah, atau kabar duka lainnya.
Buat diri kita sendiri, menerima keadaan
tersebut saja sudah cukup sulit. Kita pasti sedih, kecewa, bahkan sampai tidak
tahu lagi harus berbuat apa. Semuanya itu juga harus bisa kita sampaikan pada pasangan, calon pengantin kita, yang juga sama menantikan hari bahagia ini.
Dua pasangan di bawah ini menyatakan kalau
pernikahan mereka nggak hanya sekedar momen sakral yang mereka alami, melainkan juga menjadi sebuah pencapaian terbesar dalam kehidupannya.
Ian dan Karen
Pasangan asal Inggris ini bertemu di tempat kerjanya. Sejak pertama kali bertemu dengan Karen, Ian langsung mengetahui kalau Karen adalah pribadi yang akan menjadi istrinya kelak. Mereka kemudian menjalin hubungan pengenalan, sampai pada hari dimana mereka memutuskan untuk menikah.
Namun, menjelang pernikahannya tersebut, Karen
yang hendak menjemput temannya untuk pergi ke kantor justru mengalami
kecelakaan. Kecelakaan tersebut menyebabkan Karen tidak bisa bicara dengan jelas. Bahkan, untuk mengucapkan janji pernikahan di depan pendeta nantinya.
Ian berhasil meyakinkan kalau tidak ada wanita
yang jauh lebih baik untuknya selain Karen. Dengan keterbatasan Karen yang
kesulitan untuk berbicara, kedua pasangan ini hidup layaknya pasangan normal yang saling mengasihi.
Will dan Amy
Setahun setelah mereka menjalani tahap pengenalan, keduanya memutuskan untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius: menikah. Pada suatu siang, Will mendadak pingsan dan mengalami pendarahan di otaknya.
“Saat itu, ada tiga kemungkinan yang dikatakan
oleh dokter: Will tidak akan selamat, Will tidak akan pernah meninggalkan rumah
sakit, atau Will akan mengalami keterbatasan dalam menjalani kehidupannya,” saat itu tangis Amy pecah.
Ia takut kalau Will tidak akan bisa mengenalnya akibat tindakan operasi yang dilakukan oleh dokter untuk menyelamatkan Will. Will selamat, bahkan satu hal yang pertama kali diingat oleh Will adalah dirinya mencintai Amy Perry.
Baca juga: Terhimpit Antara Kewajiban Sebagai Anak dan Pasangan, Yuk Atasi Dengan 3 Cara Ini!
Meskipun Will punya kesulitan dengan memori
jangka pendek, sehingga tidak jarang ia lupa kalau telah melakukan suatu hal,
tidak pernah sekali pun Will lupa pada hari di mana ia melamar Amy. Setiap
harinya, meskipun Will punya keterbatasan tersebut, Will akan selalu mengingat bahwa Amy adalah salah satu orang yang berharga dalam kehidupannya.
Lewat dua kisah di atas, kita belajar kalau
ketika kita mengasihi seseorang dan sudah yakin kalau orang tersebut adalah yang
Tuhan berikan untuk kita, maka kita harus bisa menerima mereka sebagaimana
mereka ada. Tidak ada satu orang pun sempurna. Justru lewat kekurangan yang ada
pada setiap kita dan pasangan, kita jadi bisa melihat karya Tuhan yang terjadi
dalam kehidupan kita ini.
Sumber : real story