Nyaris Jadi Ateis, Ini Pengakuan Putri Wakil Presiden Amerika Serikat!
Sumber: Christianpost.com

Internasional / 22 October 2018

Kalangan Sendiri

Nyaris Jadi Ateis, Ini Pengakuan Putri Wakil Presiden Amerika Serikat!

Puji Astuti Official Writer
6120

Pengakuan mengejutkan diberikan oleh putri Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence, melalui bukunya  “Where You Go: Life Lessons From My Father” wanita berusia 25 tahun bernama Charlotte Pence tersebut mengaku nyaris menjadi seorang ateis saat masa kuliahnya.

Putri pertama Mike Pence, yaitu Charlotte mengungkapkan bahwa sekalipun ia dan saudara-saudaranya dibesarkan dalam keluarga yang sangat rohani namun ia tidak lepas dari pergumulan tentang imannya. Dalam interviewnya dengan Christian Post, Charlotte mengungkapkan bahwa keluarganya selalu ke gereja setiap minggu, bahkan saat keluarga mereka sedang mencari gereja yang baru, sang ayah akan mengadakan ibadah di rumah mereka.

Hingga saat ia mulai memasuki bangku kuliah, ayahnya memberikan pesan kepadanya yang harus ia lakukan agar hidupnya sukses: saat teduh, belajar dan olahraga. Charlotte mengambil diplomanya di DePaul University di Chicago, Amerika Serikat, namun kemudian melanjutkan studinya di Universitas Oxford di Inggris pada tahun 2015. Saat berada di Oxford itulah ia mulai mempertanyakan iman Kristennya dan mulai mendalami ateisme.

“Aku menjadi tertarik dengan ateisme dan menghabiskan banyak waktu tahun itu membaca dari pemikiran para pemimpin di area ini,” demikian tulis Charlotte dalam bukunya.

“Aku tertarik dengan tipe ide yang lain, sesuatu yang berbeda dari saya dibesarkan. Saya berhenti ke gereja dan membaca Alkitab.”

Baca juga : 

3 Kesalahan yang Dilakukan Orangtua dan Akhirnya Buat Anak Pilih Jadi Ateis. Ini Listnya!

Bahaya Mengancam Generasi Z, Survei Membuktikan 34% Remaja Menyatakan Dirinya Ateis

Ternyata, Inilah Alasan Nick Vujicic Percaya Tuhan dan Tidak Jadi Ateis!

Tidak hanya itu, ia bahkan menghindari teman-teman rohaninya dan benar-benar ingin hidup tanpa Tuhan.

“Saya percaya aku tidak butuh Dia tetapi saat tahun itu berjalan, aku semakin merasa putus asa,” demikian ungkapnya.

Charlotte akhirnya mengungkapkan kegundahannya kepada orangtuanya yang tetap menerimanya dan mengasihinya.

“Mereka sangat pengertian,” ungkapnya. “Saya tahu bahwa mereka selalu menunjukkan contoh seperti apa kasih tanpa syarat itu. Mereka selalu bersedia dna terbuka untuk membicarakan pertanyaan apapun tentang iman mereka. Mereka jelas selalu ada dalam hidup saya pada waktu itu.”

Selain orangtuanya, buku tulisan C.S. Lewis dan Alister McGrath juga memberi dampak bagi Charlotte untuk kembali kepada iman Kristennya. Ia menganggap pemikiran McGrath sebagai teolog yang dulunya ateis menarik baginya. Namun menurutnya yang paling mengubah perjalanan imannya, menurut Charlotte adalah saat keluarganya liburan Natal ke Israel.

Di Israel, banyak orang dari berbagai agama berkumpul, namun mereka semua mengakui kebenaran sejarah Alkitab, “Mereka hanya tidak setuju dengan apa yang terjadi secara detailnya.”

Ia merasa terhubung dengan orang-orang itu. Ia merasa dalam perjalanan yang sama dengan mereka, “Aku berjalan dan mendengarkan kisah dan pengalaman mereka. Kami mendiskusikan pentingnya iman dalam kehidupan setiap kami dan menemukan kesamaan dalam tradisi yang kami bagikan.”

Sepulangnya dari liburan itu dalam perjalanan menuju ke Inggris, Charlotte merasa dia kembali kepada Tuhan dan meminta Tuhan untuk menerimanya kembali.

“Aku sedang di pesawat, mendengarkan lagu rohani dan aku mulai menangis. Di saat itu, aku kembali kepada Juru Selamatku, kepada temanku, aku mengerti. Aku butuh Dia dan Dia menerimaku kembali dengan tangan terbuka. Ada perasaan diterima dan dipulihkan sesuatu yang tidak bisa kuucapkan dengan kata-kata, aku tidak bisa mengulangnya lagi, aku tidak bisa membuktikannya. Hanya itu. Itu adalah hadiah, dan sesuatu yang aku tidak bisa hidup tanpanya. Dan aku tidak pernah lebih yakin dari apapun.”

Saat ini Charlotte Pence sedang belajar di Harvard University untuk gelar master bidang teologia. Ia ingin menjadi penulis, seorang pencerita yang membantu untuk membicarakan antara agama dan iman bagi generasi milenial ini.

Kesaksian yang hebat bukan? Iman adalah sebuah perjalanan bersama Yesus Kristus, untuk semakin mengenal Dia dan kebenaran-Nya. Jika kamu mengalami pergumulan seperti Charlotte, kamu tidak yakin dengan iman Kristenmu dan banyak pertanyaan yang tak terjawab, kamu bisa menghubungi Sahabat24, melalui LIVE CHAT atau telp di 1-500-224 dan 0811 9914 240 atau SMS/WA di 0817 0300 5566.

Sumber : Christianpost.com
Halaman :
1

Ikuti Kami