Males Berangkat Kerja? Mungkin Penyebabnya Ada di 5 Ciri Tempat Kerja Yang Beracun Ini

Finance / 20 October 2018

Kalangan Sendiri

Males Berangkat Kerja? Mungkin Penyebabnya Ada di 5 Ciri Tempat Kerja Yang Beracun Ini

Puji Astuti Official Writer
2317

Apakah kamu merasa berangkat ke kantor menjadi sebuah tugas yang berat, karena suasana kerja yang sudah tidak menyenangkan lagi? Ya, tak jarang pekerjaan menjadi tidak menyenangkan karena budaya kerjanya sudah tercemar oleh tindakan-tindakan yang beracun. 

Budaya kerja yang sehat akan membuat pekerja bahagia menjalani hari-harinya di kantor dan menjadi pribadi yang produktif, namun jika budaya dan atmosfer di perusahaan itu sudah tercemar maka akan merusak produktifitas karyawannya. 

Menjaga budaya kerja yang sehat bukan hanya tugas bagian HRD saja, namun juga setiap pekerjanya. Berikut ini adalah beberapa ciri budaya atau tindakan yang beracun yang bisa menjadi acuan untuk melakukan evaluasi:

1. Manajemen hanya fokus pada kesalahan karyawan dan tidak memberikan apresiasi atas pencapaian mereka. 

Tentu saja kesalahan harus diperbaiki, namun jika pihak manajemen hanya fokus pada kesalahan karyawan maka hal itu akan merusak atmosfer kerja. Apa lagi jika sangat sedikit apresiasi atau bahkan tidak pernah ada apresiasi kepada prestasi karyawannya. 

Memberi apresiasi tidak selalu berbentu uang, namun pujian, dorongan semangat dan juga pengembangan karir akan berdampak positif kepada produktifitas karyawan. 

2. Birokrasi yang rumit

Bayangkan jika hanya untuk membeli ATK kantor, dibutuhkan tanda tangan manajer HRD, manajer keuangan dan juga direktur operasional. Hal ini tidak efektif bukan?

Baca juga :

Jika Kamu Alami 3 Hal Ini Dalam Pekerjaanmu, Saatnya Katakan “Bye-bye” Dan Cari Kerja Lain

4 Kebiasaan Buruk di Tempat Kerja yang Bikin Karir Kamu Stagnan dan Tak Berhasil!

Birokrasi yang rumit untuk menyelesaikan sebuah tugas sederhana akan membuat karyawan frustrasi. Terlebih birokrasi yang rumit ditambah birokrasi tersebut adalah aturan tidak tertulis. Bisa dipastikan karyawan pusing tujuh keliling.

3. Aset dan keuntungan lebih penting dari karyawan

Banyak perusahaan telah berubah pandangan tentang hal ini, mereka mulai belajar memandang bahwa karyawan adalah bagian dari asset terpenting perusahaan. 

Namun tidak sedikit yang berlaku semena-mena kepada karyawan demi mengejar keuntungan. Hal ini akan menghancurkan semangat karyawan dalam bekerja. 

4. Pemimpin mencuri pujian atas keberhasilan tim

Ketika sebuah bagian berhasil mencapai target, pujian dan bonus diberikan kepada manajer, sedangkan anggota tim tidak mendapatkan apresiasi. Hal ini seperti mengabaikan kontribusi anggota tim, tentu saja hal tersebut menghancurkan moral mereka. 

Sebagai pemimpin harus selalu diingat, bahwa keberhasilan yang dicapai pasti ada kontribusi dari karyawan dalam melakukannya. Jadi jangan pelit, untuk berbagi pujian dengan mereka. 

5. Gosip menghancurkan kesatuan

Gosip itu seperti virus, cepat menyebar dan sangat merusak. Jika perusahaan membiarkan gosip berkembang di tengah karyawan, maka hal itu akan merusak kesehatian, menimbulkan ketidak percayaan dan saling curiga.

Apa kamu berada dalam sebuah perusahaan yang seperti ini? Ada baiknya kamu berikan masukan kepada pemimpinmu tentang kondisi ini, sehingga bisa diperbaiki. Namun jika hal itu tidak berubah, maka sudah saatnya kamu mencari tempat yang baru. Karena tempat kerja yang seperti ini tidak akan membuat kamu berkembang secara maksimal.

Sumber : Entrepreneur.com
Halaman :
1

Ikuti Kami