Kondisi kesehatan penyanyi berusia 26 tahun ini kian menurun.
Kabarnya, Selena Gomez tengah menjalani pengobatan akibat gangguan emosi yang dialaminya akibat imbas masalah penyakit lupus yang dideritanya.
Penyanyi ini dirawat di rumah sakit dua kali dalam beberapa minggu
terakhir lantaran dirinya mengalami ketidakstabilan emosi, seperti rasa panik,
gelisah dan depresi. Kondisi ini dinilai merupakan efeks amping dari transplantasi ginjal yang dijalaninya tahun lalu.
Saat ini, Gomez dikabarkan tengah menjalani terapi perilaku dialektik
(DBT) yang merupakan terapi bicara yang membantu seseorang mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku negatif.
Untuk lebih dekat lagi mengenal apa itu DBT. Seorang asisten profesor
psikologi klinis di Universitas Washington, Adam Carmel menjelaskan lebih rinci.
Carmel menyampaikan, DBT adalah jenis terapi perilaku kognitif
(CBT) yang berfungsi sebagai psikoterapi atau terapi bicara yang memampukan pasien
bisa belajar cara baru mengatur emosinya dan mneoleransi penderitaan yang mereka alami.
“Terapi ini menggabungkan begitu banyak perhatian dan keterampilan
untuk bisa mengendalikan pikiran, daripada pikiran kita mengendalikan kita,” kata Carmel.
Terapi DBT juga merupakan prosedur pemulihan yang terstruktur.
Seperti dimana pasien harus menjalani perkumpulan mingguan dengan orang lain, pertemuan
secara personal dan pelatihan bicara dengan ahli terapis seara teratur. Pasien juga
akan diajak untuk belajar teknik mengatasi masalahnya sendiri, seperti stress atau depresi.
“Kamu bisa membuat perbedaan besar dalam hidup seseorang hanya dalam setahun. Kadang-kadang pasien akan kembaliuntuk menjalani penyegaran setelah pengobatan awal mereka, tapi pada umumnya setelah menyelesaikan program ini, mereka akan secara mandiri mengatasi sendiri masalah komunikasi dan hubungan mereka dengan orang lain,” kata Carmel.
Baca Juga : Selena Gomez Jalani Transplantasi Ginjal, Sang Ibu Mengaku Ketakutan
Salah satu teknik yang diajarkan dalam DBT adalah teknik menenangkan
diri yang melibatkan penggunaan panca indra untuk menghilangkan stress. Teknik
ini bisa dilakukan dengan mendengar musik yang lembut dan teduh, atau dengan memakan makanan favorit, atau berendam di air hangat.
“Seringnya, pasien yang menjalani DBT tidak memiliki
kemampuan untuk mengatur emosi mereka. Kalau kamu mengajari mereka keterampilan
bertahan hidup di tengah krisis, mereka akan belajar cara-cara yang lebih baik
untuk mengatasinya dan mereka bisa melewati krisis itu tanpa harus memperburuk kondisi mereka,” terang Carmel.
Siapa saja yang boleh menjalani terapi DBT?
Awalnya, DBT hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki
kecenderungan untuk bunuh diri karena kondisi gangguan kepribadian yang mereka alami.
DBT adalah standar pengobatan yang terbaik bagi mereka yang memiliki perilaku untuk
mencelakakan diri sendiri, menyalahgunakan obat-obatan, depresi, gangguan stress pasca trauma, anoreksia, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Bahkan DBT sudah teruji secara klinis lewat 35 kali ujicoba yang
dilakukan terkait kesehatan mental. Dan hasilnya, DBT terbukti efektif menyembuhkan beragam kondisi mental.
“DBT biasanya direkomendasikan bagi orang-orang yang tidak suka
dengan perawatan tradisional, dan orang-orang yang kesulitan berjuang mengatur emosi mereka,” jelasnya.
Jadi, bisa disimpulkan kalau DBT adalah terapi pilihan bagi para
penderita penyakit gangguan mental. Bukan hanya seperti dalam kasus Selena Gomez,
tapi kamu yang merasa perlu memiliki kemampuan untuk mengontrol emosi juga bisa
menjalani terapi ini.
Nah, kalau kamu menemukan seseorang yang mengalami salah satu
gangguan mental seperti di atas, mungkin kamu bisa merekomendasikan pengobatan DBT.