Penemuan sebuah gereja berusia 1600 tahun tergenang di sebuah
danau di Turki dianggap sebagai bukti iman yang bertahan di negara itu selama berabad-abad lamanya.
Para arkeolog belum lama ini menemukan sisa gereja itu di
Kota Iznik, Turki. Kota Iznik juga dikenal dengan nama Nicea, yang saat ini
adalah Turki bagian barat laut. Mereka mengklaim bahwa sisa gereja itu berada di kedalaman 5-7 meter.
“Kami menemukan sisa-sisa gereja. Ini dalam rencana basilika dan
memiliki tiga ruangan,” kata Mustafa Sahin, profesor arkeolog di Universitas Bursa Uludag.
Bangunan ini pertama kali ditemukan dari foto udara yang diambil pada tahun 2014 silam.
“Saat aku pertama kali melihat gambar danau itu, aku cukup terkejut melihat struktur gereja yang sangat jelas. Aku melakukan survei lapangan di Iznik (sejak 2006) dan belum menemukan struktur yang luar biasa seperti itu,” kata Sahin.
Baca Juga :
Fragmen Salib Yesus Ditemukan di Turki?
Hagia Sophia, Persinggahan Rumah Ibadah Dua Agama Turki
Sahin meyakini kalau gereja itu dibangun pada abad ke-4 untuk menghormati St. Neophytos yang mati martir ketika masa kekaisaran Romawi Diocletion pada tahun 303.
Dalam kisahnya, Neophytos tewas ditangan pasukan Diokletianus.
Setelah itu orang-orang percaya di sana membangun basilika tepat dimana dia dibunuh
oleh tentara Romawi, yaitu di tepi Danau Iznik. Sementara pembangunan basilika itu diduga kuat dilakukan pada tahun 325 oleh Kaisar Konstantin Agung.
“Kemungkinan besar (gereja) itu dibangun pada tahun 325
setelah pertemuan dewan pertama di Iznik. Atas apapun, kamu berpikir kalau gereja dibangun pada abad ke-4,” katanya.
Namun gereja itu akhirnya hancur ketika gempa bumi melanda Turki
pada tahun 740 masehi. Gereja itupun mulai tenggelam di bawah permukaan danau
dan hanya menyisakan pondasi lantai dan dinding. Sementara reruntuhannya tak lagi tampak.
Menyusul temuan ini, para arkeolog rencananya akan dipamerkan
kepada publik. Pemerintah setempat akan menjadikan sisa bangunan gereja itu
sebagai museum arkeologi bawah laut pertama di Turki.
Pemerintah akan membangun menara onservasi setinggi 20 meter di
sekitar danau dan membangun klub selam bagi pengunjung yang ingin menjelajah situs
itu secara langsung ke dasar danau. Rencananya museum ini akan resmi dibuka tahun
depan.