Zaman sekarang aborsi sepertinya sudah nggak asing lagi di telinga kita.
Saya kutip dari CNN Indonesia, dikatakan bahwa laporan 2013
dari Australian Consortium For In Country Indonesian Studies menunjukan hasil penelitian di 10 kota besar dan 6 kabupaten di Indonesia, bahwa ternyata terjadi 43 persen aborsi per 100 kelahiran yang hidup.
Aborsi tersebut dilakukan oleh perempuan di perkotaan sebesar 78 % dan perempuan di pedesaan sebesar 40 %.
Dan fakta lainnya dikatakan bahwa anak yang aborsi rata-rata usia 15 tahun hingga 19 tahun.
Namun pada kenyataannya, aborsi nggak hanya dilakukan oleh anak-anak remaja, bahkan orang tua pun kadang melakukan aborsi.
Pertanyaannya, apakah aborsi itu salah?
Menurut Pat Robertson dari CBN Amerika bahwa aborsi jelas salah.
Siapapun seharusnya nggak boleh melakukan aborsi, apalagi orang Kristen.
Aborsi adalah tindakan dimana kita mengambil kehidupan manusia, dan aborsi sama dengan pembunuhan.
Jika kita membaca dalam Mazmur maka kita akan melihat bagaimana cara Allah menciptakan kita,
"Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku." (Mazmur 139:13).
Nggak cuma itu, ada Yeremia juga yang dipanggil oleh Allah
sebelum dia dilahirkan (Baca di Yeremia
1:5). Rasul Paulus pun percaya bahwa dia dipanggil untuk melayani Allah
dari rahim ibunya (Baca di Galatia 1:15) dan yang terakhir, ada Yohanes Pembaptis
yang melompat di rahim ibunya ketika mendengar suara Maria, ibu dari Yesus (Lukas 1:44).
Jadi sudah jelas bahwa anak-anak yang di rahim kita memiliki sebuah identitas spiritual.
Dari sudut pandang biologis mungkin kita nggak melihat dasar
yang bisa dipercaya bahwa kehidupan manusia diciptakan dengan identitas
spiritual selain konsepsi, dimana dari sesuatu pembuahan, maka janin berkembang dan menjadi dewasa.
Tapi dari situ kita bisa melihat bahwa ternyata aliran
kehidupan sama sekali nggak pernah berhenti namun justru berkelanjutan. Jadi
ketika kita aborsi dan membuang janin dalam perut kita berarti kita memotong proses pertumbuhan kehidupan si janin. Apalagi kalau bukan membunuh namanya?
Jadi, aborsi itu salah. Allah mengutuk orang Israel yang mempersembahkan anak-anak mereka sebagai korban kepada dewa kafir, Molekh.
ARTIKEL TERKAIT : Untukmu Yang Terus Menghidupi Masa Lalu, Bangkitlah! Jangan Menahan Diri Terlalu Lama
"Engkau harus berkata kepada orang Israel: Setiap orang,
baik dari antara orang Israel maupun dari antara orang asing yang tinggal di
tengah-tengah orang Israel, yang menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada
Molekh, pastilah ia dihukum mati, yakni rakyat negeri harus melontari dia dengan batu" (Imamat 20:2)
Yap, anak-anak dijadikan sebagai korban untuk dewa kesenangan dan kenyamanan, dengan melakukan hal itu kita
menunjukkan bahwa manusia itu tidak berharga. Bukankah ini adalah dosa yang sangat besar?
Alkitab memang nggak bicara secara spesifik mengenai masalah
aborsi karena praktik semacam itu nggak akan mungkin terpikirkan oleh umat Allah.
Misalnya Abraham, Hana dan banyak tokoh Alkitab yang justru
meminta anak kepada Tuhan. Jadi semua orang merindukan anak, dan anak dianggap
sebagai hadiah dari Tuhan. Para wanita juga berdoa agar nggak mandul jadi
gimana mungkin wanita yang takut akan Tuhan berbalik melawan arus dan membuang anaknya sendiri yang sudah Tuhan berikan?
Aborsi adalah buruk dan tindakan kejam. Sebagai wanita yang
takut akan Tuhan tentu saja kamu tak akan membuang anak kamu kan? Karena itu
adalah hadiah dari Tuhan. Terimalah dan rawatlah dia dengan baik!