Gereja New Spring di Carolina
Selatan memberhentikan seorang pendeta senior yang cukup terpandang karena
penyalahgunaan alkohol dan masalah lainnya. Pemberhentian yang terjadi pada dua
tahun lalu tersebut mengacu pada pendeta senior bernama Perry Noble, lapor Christian Headlines pada beberapa waktu lalu.
Hal ini membuat gereja tersebut
memerlukan pendeta senior yang baru. Christian Headlines melaporkan bahwa pendeta senior yang baru tersebut adalah Yesus Kristus sendiri.
Salah satu pendeta yang mengajar
di gereja tersebut, Clayton King mengungkapkan peraturan yang terbilang unik ini dalam sebuah podcast Essential Church, kutip The Christian Post.
"Kami adalah tim inti yang
melayani sekarang," jelas King. "Saya adalah seorang pendeta senior
selama satu tahun ini,
tetapi sekarang gereja kami punya pendeta senior yang baru, dan kami sangat
menyukai peraturan tersebut, bahwa menetapkan Yesus Kristus sebagai pendeta
senior kami. Jadi, struktur kami sedikit berbeda sekarang. Ini merupakan tim
inti yang sejati, dan biar saya jelaskan, bahwa saya pribadi sangat menyukainya."
Gereja ini memang memiliki empat
pendeta inti dan tiga pendeta sebagai pengajar, tetapi tidak ada satu pun pendeta senior yang sesuai dengan tradisi.
"Karena kasih karunia Tuhan
itu ada," ungkap King. "Kami jadi lebih baik dibandingkan sebelum-sebelumnya. Kami jadi lebih kuat dibandingkan sebelum-sebelumnya."
CBN melaporkan bahwa selepas kepergian Perry, gereja tersebut berhutang sekitar $47 juta. Kini gereja telah berhasil mengurangi utang tersebut menjadi $ 36 juta dalam kurun waktu yang kurang dari dua tahun.
Baca juga:
King sendiri mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin menjadi pendeta senior di gerejanya tersebut.
"Saya telah melakukan
percakapan tentang hal ini dengan begitu banyak pihak selama dua tahun
belakangan, dan tidak ada yang salah dengan hal tersebut, hanya saja ketika
semuanya ini terjadi pada gereja kami, dan ada banyak artikel yang menyatakan saya
sebagai pendeta senior, orang-orang kemudian bertanya kepada
saya, "Apakah kamu akan menjadi pendeta senior yang selanjutnya?" Dan jujur, saya tidak pernah sekalipun menginginkannya," terang King.
King menjelaskan kalau peraturan
ini membuat ketiga pendeta yang mengajar harus menyerahkan seluruh ego mereka
pada Roh Kudus. Dua pendeta yang mengajar bersamanya adalah Brad Cooper dan Dan
Lian.
"Kami bertiga merupakan
teman yang sangat baik," kata King. "Kami bertiga sangatlah
dekat."