Pemerintah Beijing
menagih gereja yang ditutup oleh mereka 1,2 juta yuan atau sekitar $170.000
untuk biaya sewa dan biaya pemindahan barang gereja tersebut. Gereja itu adalah Gereja
Zion, salah satu gereja Protestan yang tidak terdaftar oleh pemerintah yang
terkena dampak pengetatan aturan tentang agama yang diberlakukan sejak Februari
2018 lalu.
Salah satu pemicu
penutupan gereja dengan jemaat sekitar 1600 orang tersebut adalah karena
pendiri dan gembala Gereja Zion, Jon Mingri adalah salah satu dari 200 pendeta gereja
bawah tanah yang menandatangani petisi memprotes aturan “serangan dan gangguan”
yang ditujukan untuk menutup gereja oleh pemerintah Cina.
Dalam tagihan itu, Gereja Zion diminta membayar tunggakan uang sewa tiga bulan sebesar 800.000 yuan, sisanya adalah denda dan biaya memindahkan barang dan juga penyimpanan barang.
Baca juga :
Hadapi Aniaya Yang Makin Berat, Para Pendeta di Cina Siap Mati Untuk Beritakan Injil
Gereja-Gereja Ditutup, Pemerintah Cina Juga Tidak Ijinkan Kegiatan Kekristenan Lainnya Ini
“Tidak hanya mereka
tidak melakukan negosiasi dengan kami sebelum memindahkan barang-barang kami,
juga tidak ada alasan memintah kami membayar biaya pemindahan,” demikian ungkap
Pendeta Jin kepada AFP, Rabu lalu.
Sebelumnya pada
tanggal 9 September, sekitar 70 petugas pemerintah tiba-tiba menggrebek Gereja
Zion dan mengusir semua orang, menurunkan lambang dan tanda gereja. Karena
kejadian ini, sekarang jemaat Gereja Zion melakukan pertemuan di rumah-rumah
dan bahkan tempat umum seperti taman. Namun karena Pendeta Jin sendiri dalam
pengawasan pemerintah dan selalu dikuntit oleh petugas kemanapun ia pergi, ia
memilih lebih banyak berada di rumah saja.
“Aku diikuti kemana
saja oleh sekitar tiga mobil kemanapun aku pergi sekarang, yang bisa menjadi
masalah bagi orang lain. Jadi aku menghabiskan banyak waktuku di rumah, lebih
baik seperti ini, inilah ujian iman,” demikian ungkap Pendeta Jin.
Namun ujian iman
tersebut pasti mendatangkan kebaikan, sebab sejarah sudah membuktikan bahwa
semakin umat Kristen ditekan dan dianiaya, maka mereka akan semakin bertumbuh
dan Injil semakin tersebar luar. Mari terus doakan umat Kristen di Cina, agar
mereka tetap kuat dalam iman dan terus berapi-api untuk memberitakan Injil
Kristus.