Ini Kronologi Kisah Aldi Novel Adilang Terdampar di Lautan dan Selamat Berkat Doa
Sumber: Tribunnews.com

Nasional / 26 September 2018

Kalangan Sendiri

Ini Kronologi Kisah Aldi Novel Adilang Terdampar di Lautan dan Selamat Berkat Doa

Lori Official Writer
5870

Aldi Novel Adilang, remaja 18 tahun asal Sulawesi ini harus terombang-ambing di lautan selama 49 hari. Dia terdampar di lautan lepas setelah angin kencang menghempaskan perahu kecil penangkap ikan (rompong) yang dinaikinya pada 14 Juli 2018 lalu.

Tanpa mesin dan tanpa dayung, perahu kecil yang dinaikinya terbawa arus lautan hingga ribuan mil jauhnya dari pantai Indonesia. Kejadian ini terjadi saat Aldi hendak mengerjakan pekerjaannya sebagai penjaga lampu di perangkap ikan terapung itu.

Selama 49 hari terdampar di atas lautan, Aldi mampu bertahan hidup dengan memasak ikan yang tertangkap di atas perahu. Sementara untuk menghindari dehidrasi, dia meminum air laut yang disaringnya dengan pakaiannya.

“Mulai satu minggu setelah bahan makanan habis, saya mengail terus, ikan manta, ikan rebus, ikan bakar. Itu makanan saya selama hanyut,” kata Aldi Novel Adilang kepada wartawan di Manado, Eva Aruperes.

Baca Juga : Dapat Kekuatan Dari Alkitab, Pria Manado Yang Terseret Arus Hingga Laut Guam Ini Selamat!

Namun terdampar sendirian di lautan lepas membuat Aldi kerap ketakutan dan putus asa. Dia mengaku kerap menangis dan berusaha untuk mencari pertolongan.

“Setiap kali dia melihat sebuah kapal besar, dia berharap (bisa ditolong). Tapi lebih dari 10 kapal telah berlayar melewatinya. Tidak ada (kapal) yang berhenti atau melihat Aldi,” ucap Fajar Firdaus, seorang diplomat Indonesia dari Konsulat di Osaka, Jepang.

Aldi bahkan mengira kalau dirinya akan mati. Saat merasa putus asa, dia mengaku sempat berpikir untuk bunuh diri saja dengan melompat ke laut. Tapi dia mengurungkan niat tersebut karena mengingat perkataan dari kedua orangtuanya untuk selalu berdoa saat dalam kondisi putus asa.

“Remaja ini mengatakan kesehatan mentalnya terganggu. Di satu titik dia mempertimbangkan untuk bunuh diri dengan melompat ke dalam lautan. Pada saat-saat itu, dia mengingat nasihat orangtuanya: Saat putus asa, berdoalah.” terang Fajar.

Aldi berhasil bertahan hidup selama tujuh minggu di lautan dengan berdoa, membaca Alkitab yang dibawanya di atas rompong serta menyanyikan lagu-lagu rohani. Dia akhirnya selamat setelah memberi tanda panggilan darurat kepada sebuah kapal berbendera Panama yang kala itu kebetulan melewati perairan dekat Pulau Guam di Samudera Pasifik pada 31 Agustus lalu. Saat itu, dia terpaksa harus berenang mendekati kapal yang hendak bertolak ke Jepang. Setibanya di Tokuyama, Jepang, dia diserahkan ke petugas konsulat pada 6 September lalu.

Aldi lalu dipulangkan ke Indonesia pada 8 September lalu. Konsulat Indonesia menyampaikan bahwa Aldi saat ini sudah berkumpul bersama keluarganya kembali di Wori, Manado dalam keadaan sehat.

Keterangan : Aldi Novel Adilang dan kedua orangtuanya.

Sementara dari keterangan sang ibu, kehilangan Aldi diketahui setelah bosnya memberitahukan kabar kepada ayahnya. Namun saat itu, semua keluarga hanya bisa berserah kepada Tuhan.

“Bosnya memberi tahu suamiku kalau dia (Aldi) hilang. Jadi, kami berserah saja kepada Tuhan dan terus berdoa,” ucap Net Kahiking, ibu Aldi.

Namun sang ibu bahagia setelah putranya ditemukan masih hidup. “Dia sekarang kembali ke rumah dan dia akan berusia 19 tahun pada 30 September (nanti). Kami akan merayakannya,” tandasnya.

Sumber : BBC/CBN
Halaman :
1

Ikuti Kami