Alkitab memberitahu kita di Mazmur 127:3-5: " Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik
pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak
panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah
orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak
akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang."
Kata yang digunakan disini adalah "milik pusaka"
atau warisan, atau bisa juga di terjemahkan sebagai "hadiah." Dengan
kata lain bahwa anak-anak yang kita lahirkan dari rahim kita dan kini ada di
depan kita, bukanlah milik kita seutuhnya tetapi hadiah bagi kita dan itu
daripada Allah, jadi mereka adalah milik Tuhan dan kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk mengarahkan yang terbaik agar mereka kembali kepadaNya.
Hal di atas patut sekali orangtua sadari, karena sebagian dari
orangtua sering sekali menanggap anak milik sendiri sehingga sering sekali
memperlakukan mereka seperti yang orangtua mau sendiri tanpa memikirkan
perasaan anak. Mulai dari mengajarnya, berkata-kata padanya, dan lain
sebagainya, menganggap bahwa anak harus berbakti dengan paksa dan menuruti
orangtua meskipun itu salah dan tak sesuai dengan perasaan sang anak. Jika kita
mendidik anak dengan cara seperti ini, maka sama saja kita menyakiti hati Tuhan.
Sebagai orang tua Kristen, kita haruslah belajar dan mengajar
sang anak dengan ajaran Kristus, sebab mereka adalah kepunyaanNya. Hargailah anakmu seperti kamu menghargai pemberiNya.
1. Nasihati dan bawalah anak kamu ke dalam Kristus
Dalam hal ini, orangtua haruslah terlibat dalam membesarkan
anak, tidak cukup menyekolahkan mereka, dan membiarkan lingkungan mengajar mereka, kunci ini perlulah kita ingat.
Jika kita membiarkan anak besar sendiri dengan acara TV dan
keadaan lingkungannya, itu berarti orangtua sedang membiarkan anak bertumbuh besar dalam dosa.
Orangtua harus benar-benar membimbing mereka dengan nasihat
Tuhan. Ingat bahwa di dalam tubuh manusia bahkan anak kamu sendiri, ada sifat
dosa yang sudah dibawa sejak lahir yaitu sifat dosa sejak Adam dan Hawa. Jadi
mengapa sangat penting bagi orangtua untuk mengarahkan mereka kepada Kristus,
agak sifat dosa itu tidak bertumbuh dengan besar dalam diri mereka. Begitupun
orangtua, harus selalu berada dalam hadirat Tuhan untuk pertumbuhan imanmu secara pribadi.
2. Latihlah mereka
"Dan
kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." (Efesus 6:4)
Firman di atas memberi tahu kepada setiap orang tua untuk
mengajar anak dengan disiplin bukan dengan hukuman. Saya salah satu dari sekian
anak yang dibesarkan dengan hukuman dan pukulan, dan saya berani katakan bahwa
itu buruk. Cara ajar demikian membuat anak akan bertumbuh sebagai pemberontak
dan terluka dengan orangtua, bahkan sulit untuk mengasihi orangtua sendiri.
Tentunya tidak satupun orangtua yang ingin anaknya bertumbuh menjadi anak yang
pemberontak, selain membuat orangtua malu bahkan orangtua akan menjadi stres memikirkannya.
Nah, saya sarankan janganlah mendidik anak dengan hukuman
apalagi pukulan. Disiplinkan mereka dengan ajaran Tuhan dan bicaralah kepada mereka dengan tegas dan bijak.
Anak-anak kita membutuhkan kasih dan cinta serta afirmasi
kita, dibalik itu mereka juga memang butuh disiplin dan memahami mana yang benar dan salah dan apa konsekuensi dari semuanya.
Dan ingat, bukan berarti kita harus melakukannya disetiap kesempatan ya! Disiplinkan mereka dengan kasih, bukan dalam keadaan sedang marah atau penuh kemarahan.
BACA JUGA ARTIKEL INI : Buat Ayah Tercinta, Ini adalah 6 Suara Hati Putrimu yang Harus Kamu Tahu. Gak Muluk-muluk!
3. Instruksikan mereka
Jika kita membaca di 1 Samuel 3, maka kita akan melihat bagaimana
cara Tuhan memarahi Elia karena kegagalannya membesarkan kedua putranya di jalan Tuhan.
Lihat bahwa Tuhan sama sekali nggak membiarkan Elia liar dalam
mendidik anak, tapi dia memberikan instruksi verbal yang jelas, disiplin yang konsisten dan tepat serta penuh kasih, kelembutan dan semuanya seimbang.
Demikianlah yang harus kita lakukan ketika kita melihat anak kita berlaku buruk dan berbelok dari jalan Tuhan.
Sebagai orangtua, kita harus datang kepada anak-anak kita dan kita nggak bisa membawa mereka lebih jauh dari kita sendiri.
Kita juga nggak bisa berharap anak-anak bertumbuh dalam hubungan yang kuat dengan Tuhan jika kita sendiri nggak memilikinya.
Jadi, dibalik dari 3 prisip mendidik anak di atas, orangtua
juga harus tahu bahwa kamu memiliki peran penting sebagai pemimpin rohani di
dalam rumah, sebagai ayah dan untuk ibu, kamu harus mendukung dan memperlengkapi mereka dalam kepemimpinan itu.
So, sebelum melakukan 3 hal di atas, sebaiknya jadilah orangtua yang rajin membaca Kitab Suci, berdoalah dan temukan kesempatan untuk terus mengajar mereka tentang Kristus.
Sumber : berbagai sumber/jawaban