Secara mengejutkan, Gereja
Rehobot Ministry memutuskan keluar dari Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI). Kabar tak mengenakkan ini pun telah tersebar cepat di media sosial selama beberapa hari terakhir.
Pendeta (Pdt.) Dr. Erastus Sabdono selaku Gembala Gereja Rehobot Ministry telah menyampaikan klarifikasinya beberapa hari lalu. Berikut pernyataan lengkap Pdt. Dr. Erastus Sabdono terkait tidak laginya Gereja Rehobot Ministry di dalam Sinode GBI sebagaimana Jawaban.Com kutip dari Channel Youtube Truth Id:
“Menjawab pertanyaan
banyak orang mengapa saya tidak lagi ada di wadah Gereja Bethel Indonesia. Yang
pertama, bukan karena adanya konflik, saya tidak berkonflik dengan siapapun di
tubuh Gereja Bethel Indonesia. Yang kedua, bukan karena saya hendak menjadi
ketua Sinode atau menjadi orang nomor satu di sebuah lembaga karena dalam
beberapa sinode belakangan ini saya selalu menjadi salah satu balok ketua umum
sinode, tetapi saya menolak karena saya belum patut, masih banyak yang lebih mumpuni untuk jadi Ketua Umum Sinode Gereja Bethel Indonesia, gereja yang besar.
Yang ketiga bukan karena
pemecatan atas suatu kesalahan tetapi saya tidak ada lagi dalam wadah Gereja
Bethel Indonesia, berhubung dengan semakin berkembangnya pengertian saya
mengenai kebenaran Firman Tuhan yang diantaranya telah saya tulis dalam lebih dari
tujuh puluh buku yang di dalamnya termuat pengajaran yang agak berbeda bahkan
berbeda dengan pengajaran, pengertian Firman Tuhan yang dimiliki saudara-saudara saya di Gereja Bethel Indonesia.
Hal ini bisa menimbulkan keresahan dan faktanya sudah menimbulkan keresahan atau paling tidak sedikit keresahan dari beberapa pendeta dan juga bisa dikatakan cukup banyak yang resah. Saya tidak ingin hal ini membuat keresahan yang lebih besar dan juga bahkan bisa menimbulkan konflik, itulah sebabnya saya undur dari Gereja Bethel Indonesia yang kita cintai ini, gereja yang telah membesarkan saya, yang saya juga berjuang di dalamnya khususnya dalam lembaga pendidikan teologi dan banyak kiprah lain di tubuh gereja yang saya cintai dimana saya dipanggil sebagai hamba Tuhan.
Saudaraku, hal niat
pengunduran diri dari Gereja Bethel Indonesia ini sebenarnya sudah saya
kemukakan kepada Bapak Ketua Umum Gereja Bethel Indonesia, Bapak Pendeta Doktor
Japarlin Marbun, dan Bapak Ketua Harian bagian Pengajaran Bapak Rubin Adi,
bulan Maret 2018, sekitar 6 bulan lalu bahwa saya akan undur dari Gereja Bethel Indonesia.
Saudaraku, hal ini
menyakitkan membuat pedih sebagian para pendeta-pendeta dan sahabat-sahabat
saya yang telah bersama-sama dengan saya dalam keluarga besar Gereja Bethel
Indonesia, saya mohon maaf, saya mohon maaf dengan tulus. Walaupun kita tidak
dalam satu atap, tidak dalam satu payung, gereja dalam satu sinode, tetapi kita
jadi saudara abadi yang berjuang untuk kepentingan Yesus Kristus. Saya tetap
Erastus, saudara. Saya tetap mendukung pelayanan bersama-sama untuk kepentingan Kerajaan Allah.
Saya berterima kasih
kepada banyak saudara yang mengirimkan fotocopy KTP yang sebenarnya itu hanya
untuk jemaat Rehobot saja, tetapi karena muncul diviral yang itu tidak kami
inginkan sebab jumlah jemaat Gereja Rehobot Ministry sudah 19.528, sudah
mencukupi berdirinya satu sinode, tetapi bagaimanapun saya berterima kasih karena
saudara-saudara telah memberikan dukungan untuk itu. Sekali lagi sebenarnya
jemaat yang terdaftar dalam Gereja Rehobot Ministry sudah lebih dari 19.000, tepatnya 19.528, sudah lebih dari cukup.”
Saudaraku, akhir kata saya sekali mohon maaf, kita tetap saudara di dalam Tuhan dan saya berterima kasih buat pengertian dan kasih saudara. Kita tidak berpisah, kita hanya pindah, beda payung saja yang itu semestinya tidak memisahkan kita. Tuhan memberkati saudara sekalian.”
Baca Juga: Jika Natalan di Monas Jadi Digelar, Ini Harapan Ketua Sinode GBI Pdt. Japarlin Marbun!
Selain Gereja Rehobot Ministry, ada beberapa gereja lain yang pernah berada di bawah Sinode GBI dan akhirnya
memutuskan berpisah menjadi sinode sendiri. Gereja-gereja yang dimaksud antara
lain Gereja Bethany Indonesia, Gereja Mawar Sharon, dan Gereja Tiberias
Indonesia.