Wanita asal Palestina ini tak menyangka masih bisa hidup
sampai sekarang kalau bukan karena keajaiban yang dialaminya beberapa tahun lalu. Nadia pernah hampir tenggelam saat berenang dengan teman-temannya di laut berarus kuat.
Saat itu dia berpikir kalau hidupnya sudah berakhir. Tapi saat
mengingat percakapannya dengan teman-teman Kristennya soal surga, dia mulai panik karena kalau mati dia bahkan tak akan pergi ke surga.
“Aku menyadari tempat di mana aku akan pergi, tempat yang sudah
aku pilih. Saat itulah, aku merasakan sebuah tangan menyeretku keluar dari air.
Pelampung muncul. Mereka mengatakan kepadaku kalau tempat itu adalah bagian laut yang sangat berbahaya dengan arus yang kuat,” katanya.
Saat dia sadarkan diri, muncul perasaan yang aneh di dalam hatinya.
Dia merasa rindu untuk mengenal Tuhan lebih dekat. Saat itu dia pun mulai berdoa.
“Aku bilang, ‘Tuhan selamatkan aku.’ Lalu aku mulai berbicara keras. Sekarang aku
tahu ini adalah Roh Kudus yang ada di dalam diriku. Aku mulai mengaku. Aku
terus mengulangi dengan keras: ‘Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup’. Aku terus mengulanginya selama mungkin 10 menit,” terangnya.
Sejak saat itulah Nadia menyadari kalau Tuhan orang Kristen itu hidup. Saat itulah dia semakin gigih mencari Tuhan.
Baca Juga :
Tumpahan Darah dan Air Mata di Tragedi Las Vegas Bikin Remaja Perempuan Ini Percaya Yesus'
Percaya Yesus Setelah Putrinya Sembuh, Wanita Ini Justru Disiksa Suami
Tapi sebagai anak yang terlahir di keluarga Kristen, keputusan
Nadia untuk berpindah keyakinan bukan gak mendapat tantangan dari keluarganya. Ayahnya
bahkan harus kena serangan jantung ketika mendengar putrinya itu memilih jalan keyakinan yang lain. Dia bahkan diusir oleh keluarganya.
Beberapa tahun setelah itu, Nadia bergabung dalam sebuah lembaga
Kristen di Palestina. Sebagai seorang Kristen, dia mencoba untuk membawa
kembali keluarganya kembali kepada Tuhan. Dia bahkan menawarkan doa untuk kesembuhan ayahnya.
Nadia adalah salah satu dari sejumlah sosok yang memilih percaya
Yesus di negeri berpenduduk mayoritas Muslim itu. Sementara orang-orang Kristen
yang tinggal di wilayah Palestina sendiri masih terus menghadapi tantangan berat di tengah masyarakat.
Baru-baru ini, sebuah laporan membeberkan bahwa komunitas Kristen
yang tinggal di Palestina sudah semakin sedikit. Karena mereka terus ditekan untuk keluar dari tanah kelahiran Yesus itu.
“Kita semua butuh Kristus di tanah Kristus dan hal itu adalah
masalahnya. Aku akan mengatakan tantangan dan potensi di saat yang bersamaan. Tantangannya
adalah kalau Palestina adalah tanah Kristus di mana Dia lahir, mengorbankan diriNya
atas nama semua orang (dunia),” ucap Jack Sara, pemimpin dari Bethlehem Bible College.
Sara juga mengklaim kalau Palestina adalah tempat kelahiran dan
kebangkitan serta bersemayamnya Roh Kudus. “Dan gereja, dimulai dari sana. Tapi
saat ini orang Kristen tidak mencapai 1.5% dari total populasinya,” tandas Sara.
Meski begitu, setidaknya kita bersyukur bahwa dari ribuan penduduk
Palestina, Nadia adalah salah satu pribadi istimewa yang dilawat Tuhan dan dipakai
untuk memberitakan kemuliaanNya atas Palestina. Kita berharap akan banyak Nadia
lain yang berdiri untuk menyatakan Tuhan atas bangsa itu.