Lombok Utara - Malam itu 5 Agustus 2018, Rizki Asila Putri (3) sedang menonton televisi di rumahnya. Sedangkan Nurul sang ibu sedang bersama paman Putri dan beberapa tetangga, berbincang santai di sebuah saung depan rumah. Di luar rumah juga ada Bintang (7), kakak Putri yang sedang asyik bermain. Tiba-tiba mereka merasakan sebuah getaran yang dengan cepat berubah menjadi goncangan hebat. Gempa dengan kekuatan 7.0 SR sedang mengguncang Pulau Lombok.
Paman Putri langsung berlari ke arah rumah karena ia tahu Putri sedang menonton televisi. Saat tiba di depan pintu sang paman terpental keras hingga jatuh ke tanah akibat guncangan gempa. Melihat itu, ibu Nurul segera bergegas mendekat, berusaha masuk ke dalam rumah. Tapi sayang, saat ia sudah di depan pintu, bangunan rumah tiba-tiba ambruk dari atas sampai ke bawah. Ibu Nurul panik, apalagi saat itu sangat gelap karena aliran listrik padam. Dia berteriak sekuat mungkin, berusaha mendapatkan perhatian para tetangga.
Teriakan minta tolong ibu Nurul sontak membuat para tetangga segera berdatangan. Mereka langsung sigap membantu mengeluarkan Putri yang tertimpa puing reruntuhan rumah. Di tengah kepanikan, semua bahu-membahu mengevakuasi Putri dengan penerangan seadanya. Ibu Nurul dan Bintang hanya bisa menangis dan menangis. Di situasi kritis itu Bintang berteriak, " Ya Allah tolong adik saya..Allah tolong adik saya".
(Lokasi rumah Putri dimana ia sempat tertimbun, Foto : OBI)
Selama kurang lebih 1 jam proses evakuasi, akhirnya Putri dapat dievakuasi dalam keadaan selamat. Saat diangkat, terlihat Putri menutupi wajahnya dengan satu tangan. Tangan yang lainnya ia angkat ke atas, seakan memberi tanda bahwa ia baik-baik saja. Putri selamat tanpa cedera yang berarti bahkan nyaris tidak tergores. Ibunya langsung lari mendekat dan memeluknya. Mereka menangis sambil bersyukur karena Tuhan masih memberikan mujizatNya buat mereka.
Pada 13 Agustus yang lalu Tim OBI mendatangi dusun Penjor, desa Genggelang, Lombok Utara dengan menurunkan 3 dokter dan 2 orang perawat. Disanalah kami bertemu Ibu Nurul dan Putri. Saat itu gadis cilik ini mengalami keluhan dan muntah sejak malam. Dari pertemuan inilah Tim OBI menemukan cerita ini. Menurut Ibu Nurul, Putri masih mengalami trauma. “Tiap kali ada gempa susulan, dia (Putri) langsung nangis dan peluk saya,” ungkap Ibu Nurul.
Masih ada banyak anak di daerah Lombok Utara yang mengalami pengalaman traumatis seperti yang Putri alami. Mereka memerlukan bantuan, bukan hanya bantuan medis tapi juga sosial psikologi. OBI hadir di kabupaten Lombok Utara untuk menolong masyarakat disana. Melalui Obor Berkat Indonesia, Anda juga bisa ikut menolong mereka. Anda bisa menyalurkan donasi Anda melalui rekening BCA cabang Lippo Cikarang, A c. 522 030 9292 atas nama Yayasan Obor Berkat Indonesia. Cantumkan berita/ pesan: GEMPA LOMBOK. (FT/ RH)