Mulutmu, harimaumu, begitu kata
pepatah. Memang benar, kita harus menjaga setiap perkataan yang akan kita
lontarkan. Ada kuasa dalam setiap perkataan kita. Ada banyak ayat yang mengingatkan kita untuk
menjaga perkataan, salah satunya kitab Amsal 18:21, "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."
Lewat perkataan, kita bisa
membuat seseorang kembali mendapatkan semangat hidupnya, pun membuat mereka
kehilangan semangat hidup sehingga memilih untuk mengakhiri hidupnya. Menjaga perkataan kita ini memang nggak
mudah, sebab perkataan bisa menyakiti seseorang dan membuatnya memiliki akar
pahit pada kita. Matius 12:37 juga
berkata kepada kita kalau lewat perkataan kita akan dibenarkan, lewat ucapan juga kita akan dihukum.
Sebagai anak Tuhan, kita harus bisa menjaga perkataan, yuk gunakan 4 tip sebelum berucap ini.
1. Berpikir sebelum bicara
Yakobus 1:19, “Hai saudara-saudara yang kukasihi,
ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat
untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;” Kata-kata yang diucapkan
dengan tergesa-gesa tanpa dipikir dulu dapat menimbulkan luka emosi yang dalam
dan merusak hubungan. Untuk itu, mulai
sekarang cobalah untuk memastikan terlebih dahulu bahwa setiap perkataan yang akan kita ucapkan bisa menjadi berkat bagi orang lain.
2. Tanyakan pada diri sendiri, 'Kebenaran apa yang akan kita ucapkan?'
1 Petrus 3:10, "Siapa yang mau mencintai
hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu."
Tuhan akan meminta pertanggungjawaban soal
setiap perkataan yang kita ucapkan. Setiap ucapan kita mempengaruhi hubungan
dengan sesama sekaligus dengan Tuhan. Perkataan yang kasar, jahat dan
menyakitkan yang kita berikan pada sesama tidak hanya menyakiti hati mereka,
melainkan juga menyakiti hati Tuhan. Sebagai anak Tuhan, seharusnya kita mengucapkan setiap hal yang merupakan kebenaran.
3. Apakah ucapan kita baik dan berisikan kasih?
Amsal 16:24, "Perkataan yang
menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang."
Salah satu bentuk kasih yang bisa kita lakukan
adalah melalui perkataan. Setiap perkataan dari kita sering dipengaruhi oleh
perasaan atau emosi yang kita miliki. Lewat ayat di atas, ada baiknya kita
merenungkan kembali, apakah setiap perkataan kita ini memberi pengaruh positif
bagi orang lain. Perkataan mencerminkan siapa kita, oleh sebab itu kita harus bisa menunjukkan kasih pada orang lain melalui perkataan yang diucapkan.
4. Sudahkah perkataan menunjukkan buah yang baik dari pribadi kita?
Galatia 5:22-23, "Tetapi
buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu." Buah roh sudah ada pada kita
sebagai orang percaya. Untuk memperolehnya, diperlukan kedekatan dengan Tuhan
melalui proses bersamanya. Oleh sebab itu, siapkan hati kita untuk mengalami Tuhan dalam setiap perjalanan kehidupan kita ini.
Tuhan menjadikan bumi dan segala isinya melalui
firmanNya, melalui perkataannya. Kita juga harus ingat kalau kita diciptakan
sesuai dengan gambar dan rupa Allah, sehingga kita harus menyadari bahwa ada
kuasa dalam setiap ucapan yang terlontar.
Sumber : charismamag