Dikutip dari Wikipedia, empati
termasuk kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa
simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil perspeltif orang
lain. Gampangnya, kita menempatkan diri kita pada posisi orang lain, itulah yang bisa kita sebut sebagai empati.
Rasul Paulus dalam 1 Petrus 3:8,
"Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi
saudara-saudara, penyayang dan rendah hati," mengajak kita untuk
berempati. Untuk memulainya, kita harus bisa memahami keadaan orang tersebut,
kemudian kita berbagi perasaan yang tumbul dalam dirinya karena keadaan tersebut.
Memiliki sikap yang empati dapat
membantu kita dalam mengasihi sesama dengan tulus, juga menjadikan kita sebagai
pendengar dan teman yang baik, bahkan sampai memberikan perasaan bahagia dalam jiwa kita.
Sikap empati harus dimulai dengan
kepekaan dari diri kita sendiri, untuk itu, yuk lakukan 3 cara ini agar kita bisa menjadi jauh lebih peka terhadap orang lain.
1. Kenali lebih banyak orang
Tahun 2015 lalu, dalam sebuah
penelitian di Swiss, para ahli mengemukakan kalau manusia belajar berempati
ketika menghabiskan banyak waktu bersama orang-orang baru. Memiliki pengalaman
yang positif bersama beberapa orang yang punya latar belakang dan ceritanya
masing-masing dapat membantu kita berkomunikasi sekaligus menjadikan kita sebagai pribadi yang jauh lebih peka.
2. Mengalami keadaan dengan banyak tekanan
Berada dalam tekanan bisa menjadikan diri kita
semakin jauh lebih peka. Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi pada tahun 2017
yang menjelaskan kalau saat kita berada di dalam tekanan dan merasa sedikit stres atas sebuah pekerjaan, otak kita akan berada dalam 'emphatic circuit.'
Keadaan inilah yang membantu kita membayangkan emosi, rasa sakit dan menghubungkan semuanya dalam satu perasaan, kemudian tertuang saat kita melakukan suatu aktifitas tertentu. Melalui tekanan, stres, dan emosi, kita jadi mengetahui apa yang orang rasakan saat sedang berada di posisi yang sama dengan kita.
Baca juga: Menjalin Hubungan Dengan Dia Yang Pernah Bercerai, Bolehkah?
3. Cari teman baru, dan jalin kedekatan bersama mereka
Sebuah percobaan di McGill tahun 2015 menemukan
kalau rasa empati punya efek langsung pada pengalaman kita mengenai rasa sakit.
Dalam percobaan tersebut, ada dua orang yang diminta untuk memasukkan tangan
mereka masing-masing ke dalam sebuah ember berisi air es. Orang-orang tersebut adalah mereka yang sama sekali tidak
mengenal satu sama lain, sementara orang lainnya ada pula dari mereka yang sudah menjalin hubungan pertemanan.
Anehnya, percobaan ini menunjukkan kalau mereka
yang sudah menjalin hubungan pertemanan mengaku mengalami rasa tidak nyaman
yang lebih parah dibandingkan saat melakukannya bersama orang yang tidak
dikenalnya. Melalui studi ini kita bisa mengetahui kalau hubungan kedekatan
dengan seseorang bisa meningkatkan rasa empati yang kita miliki.
Untuk memperbaiki rasa empati, penting bagi
kita untuk membuka pintu bagi setiap pengalaman, baik itu hal yang baik maupun
buruk. Empati membuat kita menyadari sebuah kasih yang tidak mementingkan diri
sendiri. Lewat empati, kita juga menyadari kalau memberikan dorongan pada
seseorang tidak hanya mengenai suatu hal yang tidak terlihat.