Salmon, salah satu jenis ikan
yang dihargai dengan harga
yang cukup fantastis. Jenis ikan ini mendapatkan reputasi yang baik di dunia
kesehatan dan kebugaran. Menurunkan risiko diabetes, memaksimalkan fungsi kerja
otak, meningkatkan kesehatan jantung, dan masih banyak lagi rentetan kebaikan
yang akan kita dapatkan saat mengonsumsi salmon. Ikan dari famili salmonidae
ini hidup di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik.
Tahukah kita kalau ternyata salmon harus menempuh tantangan hidup yang berat untuk bisa berkembang biak? Migrasi adalah cara salmon untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke lautan lalu akan kembali lagi ke perairan air tawar untuk bisa bereproduksi.
Baca juga:
Banyak orang yang mengatakan
kalau siklus hidup salmon sangatlah unik. Sebab pada musim bertelur, ikan
salmon akan berbondong-bondong mendatangi tempat dimana mereka berasal, yaitu
di sungai air tawar yang deras di dataran tinggi.
Kalau kita bayangkan, ini artinya
salmon harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dari lautan ke perairan air
tawar. Tentu saja perjalanan ini bukan tanpa pengorbanan. Perjalanan sejauh
ribuan kilometer, dengan arus ombak besar, belum lagi arus sungai yang deras,
ditambah dengan batu-batu karang yang tajam harus dilewati oleh salmon agar
bisa berkembang biak.
Dalam perjalanannya, salmon akan
berenang dengan kecepatan 30km/jam agar bisa memiliki daya lompat setinggi 3,5m
dan bisa mendaki setinggi 2000 km dari lautan menuju tempat dimana mereka dilahirkan.
Belum lagi kehadiran predator
seperti elang atau beruang yang mungkin akan membahayakan nyawa mereka.
Sesampainya di hulu sungai, ikan salmon akan mencari tempat terbaik untuk
menetaskan telur-telurnya. Beberapa hari setelahnya, ikan salmon akan mati
karena bagian tubuhnya banyak yang terluka ditengah perjalanan dan kelelahan
yang teramat sangat.
Bahan renungan:
Ikan salmon harus berjuang dan menderita demi
satu tujuan, yaitu untuk melanjutkan kehidupannya melalui anak-anaknya
mengingatkan kita sebagai orang percaya untuk hidup dalam satu tujuan dan harus
rela menghadapi setiap tantangan dan rintangan yang ada.
Tujuan kita sebagai manusia adalah Kerajaan
Surga, dan kita harus bisa mengahadapi setiap tantangan dan rintangan yang ada.
Bukankah Yesus sendiri rela menderita untuk memenuhi tujuan hidupNya, yaitu
menyelamatkan umat manusia?
Tuhan Yesus mengingarkan kita kalau untuk
menjadi pengikutnya tidaklah mudah, sebab kita harus memikul salib kita
sendiri. Namun, Ia mengingatkan kalau penderitaan akan membangkitkan pengharapan
dan ketekunan kita. Setiap perjalanan yang kita temukan berat akan melatih iman
percaya kita agar bisa lebih tulus dan semakin kuat.
Itulah sebabnya setiap kita sedang bergumul
dalam satu permasalahan, ingatkan pada diri bahwa kita sedang dipersiapkan agar
layak menerima janjiNya yang telah tersedia bagi kita. Dengan demikian, kita
akan selalu bersyukur saat menghadapi setiap masalah yang hadir ditengah-tengah
kehidupan kita.
Mungkin beban yang kita rasakan ini terasa
sangat berat, menyedihkan, membuat kita ingin terus menerus menyerah kepada
Tuhan. Namun percayalah kalau saat kita berhasil melewatinya, kita akan
mendapati kalau Tuhan itu setia dan rencanaNya itu selalu sempurna dalam
kehidupan kita.
1 Petrus 2:19, "Sebab adalah
kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung."