Setiap orang pasti pernah
merasakan keraguan dalam dirinya. Keraguan punya dampak negatif dan positif.
Positifnya, hal ini bisa mendorong kita untuk bekerja lebih keras, terbuka
terhadap ide-ide, sehingga kita jadi lebih awas terhadap perubahan yang akan kita
terima. Hal lainnya
adalah keraguan sering membuat kita jauh lebih menghargai dukungan dari orang lain.
Negatifnya, di sisi lain sering
membuat orang yang mengalaminya mengalami rasa
panik, merasa tidak berguna, atau takut. Kalau tidak disikapi dengan
baik, bisa-bisa kita
terperangkap pada bagian negatif dari keraguan. Agar tidak terjebak dengan keraguan, yuk
perbaiki rasa percaya diri kita dengan menghilangkan pikiran-pikiran dibawah ini.
1. Menyimpan ide untuk diri sendiri
Ketika kurang percaya diri,
seringkali kita mengabaikan keterampilan atau kemampuan yang kita miliki
sebagai sesuai hal yang kurang penting atau menganggap orang lain jauh lebih bisa dan hebat dibandingkan dengan kita.
Hal ini kemudian membuat kita lebih memilih
untuk tidak menyampaikan ide atau pikiran pada orang lain. Cobalah untuk
menghilangkan asumsi kalau setiap orang punya keterampilan atau kemampuan berpikir yang sama seperti kita.
Padahal, tidak ada salahnya kok kalau kita speak up tentang hal yang ada dalam
pikiran kita. Kalaupun salah atau tidak terpakai, setidaknya dengan cara ini
kita akan meningkatkan rasa percaya diri. Perlu diingat juga kalau
sebuah kerjasama tim, setiap pikiran yang kita keluarkan bisa menjadi sebuah solusi atas permasalahan yang ada.
2. Sering berpikir berlebihan
Saat kita selalu berpikir tentang suatu hal
berulang-ulang kali, tapi tidak bisa memutuskan untuk berkata ya atau tidak,
bisa dipastikan kalau kita akan terus menerus berada dalam keraguan. Seringkali
kita menjebak diri sendiri dengan terlalu banyak berpikir tanpa menyadari kalau sebenarnya kita belum berbuat apapun untuk melangkah lebih jauh.
Sebelum terjebak pada pikiran kita sendiri, cobalah bertanya pada diri sendiri tentang hal yang benar-benar kita inginkan. Riset sebanyak mungkin, bertanya pada orang yang tepat. Wajar kok kalau kita percaya bahwa kita berhak untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan selama kita juga bisa menerima kalau segala keinginan kita belum tentu akan langsung diterima saat itu juga.
Baca juga:
3. Membiarkan pengalaman pahit masa lalu menahan kita dalam mengambil keputusan
Sebut saja kita telah gagal pada sebuah
investasi properti 2 tahun yang lalu. Kemudian karena takut untuk melakukan
kesalahan yang sama, kita memutuskan untuk tidak lagi berinvestasi pada properti
manapun. 10 tahun kemudian invertasi properti menjadi salah satu trend bisnis yang sangat menjanjikan. Harga tanah naik hingga 10 kali lipat. Kini, siapa yang rugi?
Sama seperti sebuah hubungan, seringkali kita
memutuskan untuk tidak lagi menjalin sebuah hubungan yang baik dengan seseorang
hanya karena pernah tersakiti sebelumnya. Padahal hal ini hanya akan menjadi
kerugian buat diri kita sendiri. Terjebak pada masa lalu membuat kita sulit move on dan tidak bisa melihat
kesempatan yang ada di masa depan yang sebenarnya jauh lebih baik.
Sebagai orang percaya, sudah seharusnya kita
tidak memiliki keraguan dalam hati kita. Boleh kok hati-hati, tapi saat
keraguan hadir, pastikan kita langsung datang pada Tuhan agar memperoleh
jawaban yang terbaik.