Setelah sebelumnya Presiden
Filipina Rodrigo Duterte mengecam gereja Katolik Filipina dan bahkan menghina Tuhan dengan pernyataan yang tidak pantas, akhirnya kelompok Catholic Bishops’ Conference of the Philippines mengajak masyarakat berdoa dan berpuasa selama tiga hari.
“Pada
16 Juli 2018 pada perayaan Blessed Mother of Mt.Carmel, gunung yang berhubungan
dengan tantangan kepada Nabi Elia, mari kita luangkan waktu untuk berdoa dan melakukan
perenungan, memohon anugerah dan keadilan atas dia yang telah menghujat Nama
Tuhan yang Kudus, atas dia yang memfitnah dan menjadi saksi dusta, dan dia yang
melakukan pembunuhan atau membenarkan pembunuhan sebagai cara memerangi
kriminalitas di negeri kita,” demikian bunyi pernyataan mereka yang dikutip oleh Christianpost.com.
Selain berdoa dan melakukan perenungan, mereka juga mengajak untuk berdoa dan berpuasa mulai 17 – 19 Juli 2018. Pernyataan itu ditandatangani oleh Presiden CBCP yaitu Uskup Davao, Ramulo Valles.
Baca juga :
Minta Bukti Keberadaan Tuhan, Apakah Duterte Kepahitan Pada Tuhan dan Gereja?
Lagi-lagi, Presiden Duterte Semprot Gereja Katolik Filipina Soal Masalah Ini…
Sekalipun
surat pernyataan itu tidak menulis secara langsung nama Duterte, namun menyebutnya sebagai orang yang menganggap “iman Kristen sebagai omong kosong.”
“Kepada
dia yang di dunia ini menyombongkan hikmatnya sendiri, dia yang secara arogan
menganggap dirinya bijak dengan pemikirannya sendiri dan iman Kristen sebagai
omong kosong, dia yang menghujat Tuhan kita sebagai bodoh, tulisan Santo Paulus menyatakan, ‘Sebab yang bodoh dari
Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.’ (1 Korintus 1:25).”
Pernyataan ini
dibuat setelah 80 uskup aktif melakukan rapat umum ke-117, di Pope Pius XII Catholic Center di UN Avenue di Manila pada 7-9 Juli 2018 lalu.