Penginjil Francis Chan menyebut
Gereja-gereja di Amerika Serikat "memalukan". Ia mengatakan itu
karena ia memandang gereja-gereja di negeri Paman Sam yang ada kini lebih
mementingkan para pembicara, musik, dan waktu ibadah yang nyaman daripada Injil yang sebenarnya.
"Saya tidak ingin
menjadi kritikus tetapi gereja Kristen di Amerika Serikat baru saja menjadi bodoh," ujar Chan saat menjadi pengkhotbah belum lama ini.
Dalam perjalanan terakhir ke Israel, sambung Chan, ia melihat begitu banyak orang dari berbagai agama menyembah dengan sungguh-sungguh di Yerusalem.
"Kamu dapat menemukan
banyak orang berdoa di Tembok Ratapan karena apa yang mereka percaya. Kamu bisa
menjumpai orang Muslim, ribuan jumlahnya berdoa di Temple Mount. Kamu bisa
menjumpai orang-orang dari berbagai agama yang berbeda yang hanya mengejar sesuatu
yang mereka percayai tersebut. Dan kemudian kamu menjumpai Kekristenan di
Amerika Serikat di mana orang-orang muncul (datang beribadah) didasarkan pada
pembicara, band, dan muncul untuk mungkin satu jam seminggu jika dinilai itu
cukup baik untuk mereka," ungkap Chan. "Sudahkah kamu mencoba melihat bagaimana pandangan gereja dari perspektif orang luar?
Dia mengakui dia juga
bersalah karena terperangkap dalam gangguan yang datang dengan bentuk konferensi gereja besar, band-band ibadah yang populer, dan pembicara karismatik.
"Memalukan dan saya melihat ke belakang dan berkata 'Tuhan, saya sangat menyesal,'" ucap Chan.
Baca Juga: Bukan Biar Dikira Harmonis, Tapi Ini Alasan Suami-Istri Harus Duduk Berdampingan di Gereja
Meskipun apa yang disampaikannya terasa kasar, Chan mengakui ia memiliki harapan.
"Kamu tahu, kita bisa
berubah ... Kita harus memberikan kemuliaan yang layak bagi Tuhan dan rela
menderita agar bisa menjauh dari dosa, untuk mengakui Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat, karena kita percaya akan apa yang dilakukan oleh para murid - bahwa
Yesus bangkit dari kematian," tegasnya.
Chan pun mengajak para
jemaat agar beranjak dari level jemaat yang menyukai firman Tuhan karena cara
yang disampaikan sang pengkhobah ke level menjadi orang-orang seperti yang
tercantum di dalam Alkitab.