Terletak di Jl Diponegoro, Kota
Bandung, Jawa Barat, Museum Perbendaharaan berdiri dengan maksud sebagai wahana
sarana dokumentasi sekaligus media edukasi bagi masyarakat secara luas mengenai pengelolaan keuangan negara, khususnya perbendaharaan di Indonesia.
Baru didirikan 2016 lalu, Museum
Perbendaharaan ini menjadi satu-satunya museum di lingkungan Kementrian
Keuangan yang dibuka untuk umum. Direktur Jenderal Perbendaharaan, Marwanto Harjowiryono menyampaikan
kalau museum ini tidak hanya menjadi rekam jejak sejarah perbendaharaan, tapi juga merupakan sejarah kebijakan pengelolaan keuangan negara.
Dikutip dari GNFI, selain display, foto,
koleksi dokumen, artefak dan peralatan kerja bidang perbendaharaan, yuk ulik apa aja yang bisa kita dapetin pas berkunjung ke museum ini.
1. Sejarah perbendaharaan Indonesia
Meskipun dibuka untuk umum, museum ini memang
sengaja menyasar peminat sejarah, peserta studi dan penelitian bidang
perbendaharaan negara, dan bidang keuangan lainnya yang terkait agar bisa
menjadi referensi utama buat mereka.
Museum Perbendaharaan ini akan menyuguhkan kita sejarah saat kehadiran uang
sebagai alat tukar serta fenomena lain yang menjadikan rupiah menjadi mata uang di Indonesia.
2. Koleksi peralatan kantor perbendaharaan yang tertata rapi
Benda-benda seperti kalkulator, mesin, serta arsip-arsip, bahkan seragam kerja tertata rapi di balik lemari kaca. Semua yang ada di koleksi datang dari berbagai kantor di Indonesia. Dari sini kita bisa melihat bagaimana perbendaharaan bekerja dan berproses dari waktu ke waktu.
Baca juga:
3. Peta kantor KPPN
Di museum yang berada di Gedung Dwi Warna,
Kantor Dirgen Perbendaharaan ini kita bisa menemukan peta besar yang
memperlihatkan sejumlah lokasi kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Seperti yang kita tahu, KPPN tersebar di setiap wilayah se-Indonesia. Dari peta
kita bisa melihat kalau KPPN bahkan hadir di sejumlah pulau kecil sebagai bukti pelayanan yang merata untuk seluruh rakyat Indonesia.
4. Mekanisme pencairan dana
Tidak hanya menyajikan sejarah dan peninggalan
benda-benda masa lalu, museum perbendaharaan juga akan membuat kita semakin
tahu tentang bagaimana pencairan dana berjalan dan kantor perbendaharaan berfungsi.
Secara rinci, lewat museum ini kita bisa tahu tentang
siklus pencairan dana dan kemudahan mencairkan dana sekarang ini. Kalau
sekarang, kita pencairan dana hanya melalui selembar kertas dan tidak harus
menunggu lama. Sementara dulu, kita perlu waktu lama serta berlembar-lembar kertas untuk mencairkan dana.
5. Sejarah gedung Dwiwarna
Sebagai salah satu bangunan bersejarah di Kota
Bandung, gedung ini telah menjadi saksi sejarah bagi beragam peristiwa. Salah
satunya adalah rapat komisi Konferensi Asia Afrika yang dilaksanakan tahun 1955
silam. Foto-foto saat rapat bisa kita lihat di dinding-dinding gedung berikut
dengan kursi dan penataan tempat yang masih sama dengan masa konferensi ini agar kita sebagai pengunjung bisa ikut terbawa ke masa lalu.
Museum ini dibuka setiap pekan kedua dan
keempat di setiap bulannya pada Sabtu, Minggu, dan Senin selama pukul
09.00-16.00 WIB. Jadi, pastikan kosongkan waktu buat mampir pada hari-hari di
atas, ya.
Sumber : berbagai sumber