Bahagianya Kamu Kalau Mendapatkan Sosok Mertua Idaman Ala Naomi Dari Kisah Alkitab Ini
Sumber: http://stopnasili.cz/wp-content/uploads/

Marriage / 13 June 2018

Kalangan Sendiri

Bahagianya Kamu Kalau Mendapatkan Sosok Mertua Idaman Ala Naomi Dari Kisah Alkitab Ini

Inta Official Writer
3373

Ada seorang wanita yang tidak kunjung menikah meminta nasihat dari temannya tentang bagaimana mencari sosok suami idaman. Temannya itu tidak banyak bicara, namun satu hal yang ia pesankan kepada wanita itu adalah soal orang tua dari calon pasangan tersebut.

Pertemuan mereka kemudian ditutup dengan sebuah doa, berbunyi: "Tuhan kiranya engkau memberikan pendamping yang baik, yang sesuai dengan kehendakMu untuk menjadi suamiku kelak. Tapi jika boleh, tolong carikan aku sosok suami yang sudah tidak lagi punya orang tua. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa. Amin."

Setelah pertemuan bersama teman lamanya tersebut, wanita ini menjadi sangat tidak menyukai sosok mertua. Sebab berdasarkan cerita temannya, ada banyak wanita yang sudah menikah, kehidupannya banyak dicampuri oleh mertua mereka. Mertua tidak bertindak sebagai pembimbing dalam rumah tangga anak-anaknya, karena keinginan untuk mencampuri kehidupan anak dan menantunya malah dinilai merepotkan.

Dalam kehidupan sehari-hari, persoalan dengan mertua mungkin terdengar sangat tidak asing di telinga kita. Sebenarnya, kalau kita lihat dari pihak menantu maupun mertua, kita sama-sama ingin dimengerti dan dihormati berdasarkan perannya masing-masing.

Diambil dari Rut 1:1-18, yuk kita teladani kehidupan hubungan Naomi dan anak menantunya.

1. Memberikan sikap manis pada setiap menantunya 

Ayat 9b-10,  "tetapi mereka menangis dengan suara keras dan berkata kepadanya: “Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu." Dari ayat ini kita bisa melihat kalau saja Naomi tidak bersikap baik dengan menantunya, maka mereka pun tidak akan merasa berat hati saat Naomi meminta mereka untuk pergi.

Sikap manis Naomi juga diwujudkan saat ia memperlakukan menantu-menantunya seperti anak kandungnya sendiri. Bahkan dalam beberapa ayat kita bisa menemukan Naomi memanggil mereka dengan sebutan anak-anakku. Setiap menantu pasti menginginkan mertuanya menganggapnya sebagai anaknya sendiri, begitu pun sebaliknya.

2. Menjadi pembimbing rohani yang baik

Sikap hidup Naomi yang takut akan Allah menjadikannya sebagai seorang teladan dalam kehidupan rohani menantu-menantunya. Sikapnya ini secara tidak langsung mendorong menantunya untuk mengenal dan percaya kepada Tuhan.

3. Tidak memaksakan kehendak pada menantu-menantunya

Ayat 11-12a, "Tetapi Naomi berkata: “Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti? Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami.

Ada banyak mertua yang sering memaksakan kemauannya kepada anak dan menantu. Naomi tidak hanya memberikan nasihat bagi anak menantunya, tetapi juga mau mendengarkan mereka sebab ia tahu kalau setiap keputusan baiknya berasal dari menantunya tersebut.

4. Memikirkan masa depan menantunya

Ia menyadari kalau menantunya masih sangat muda saat ditingalkan anaknya, sehingga mereka membutuhkan seorang penopang hidup baginya.  Pada pasal selanjutnya, yaitu Rut 3:1-5 bercerita tentang kasih yang diberikan oleh Naomi kepada anak menantunya. Disini Naomi mendorong menantunya untuk mencari suami bagi menantunya yang kini sudah menjadi seorang janda.

Kita perlu tahu kalau pernikahan tidak hanya menikahkan dua individu menjadi satu, namun juga menikahi seluruh anggota keluarganya. Mengasihi mertua seperti mengasihi orang tua sendiri dan mengasihi menantu seperti mengasihi anak sendiri dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk membangun hubungan yang baik antar keluarga.  

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami