Sejak kecil, kita sudah dihujani
dengan pertanyaan, "Kalau sudah besar, mau jadi apa?"
Pertanyaan-pertanyaan ini kemudian membawa kita pada sebuah rencana. Rencana
ini yang kemudian bisa mengantarkan kita pada keinginan kita tersebut. Untuk jadi
dokter kita harus sekolah kedokteran, untuk bisa hidup di luar negeri, kita harus bisa belajar berbahasa Inggris, dan rencana lainnya.
Kehidupan kita selalu diawali
dengan beragam rencana. Sayangnya, tidak banyak dari kita yang memperhitungkan
kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. Kita hanya menggambarkan masa depan dengan kesuksesan dan berada disekitar orang-orang yang kita kasihi.
Berdasarkan dari pemahaman diatas, inilah beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat membuat sebuah rencana.
1. Saat rencana berjalan tidak sesuai, kita justru diantarkan pada kesuksesan yang sebenarnya
Seiring berjalannya waktu, kita
menyadari bahwa seringkali rencana tidak berjalan sesuai dengan keinginan kita.
Percaya atau tidak, setiap orang yang berhasil menerima hal ini justru mencapai keberhasilan mereka.
Perbedaan antara mereka yang
sukses dan tidak menjadi jauh lebih jelas: Orang yang sukses adalah mereka yang bisa mengelola rasa
kecewa dengan baik. Kekecewaan karena kegagalan mereka kelola dengan baik
karena mereka menyadari bahwa kehidupan tidak akan selalu berjalan sebagaimana seharusnya.
2. Kekecewaan hanya ada pada mereka yang tidak mau melepaskan masa lalunya
Seorang teman saya menerima
kenyataan buruk bahwa dirinya mengalami keguguran. Tidak hanya itu, suaminya
pun kehilangan pekerjaan. Bukannya menangisi keadaannya, ia justru menceritakan kisah ini sambil tertawa.
Ada banyak orang yang memilih
untuk menjadikan kekecewaan yang mereka miliki menjadi bagian dari
kehidupannya. Padahal ini bukanlah sesuatu yang Tuhan inginkan. Kekecewaan
memang menjadi bagian dari kehidupan kita, tetapi Tuhan tidak ingin terus menempatkan kita pada kondisi ini.
Kita tidak pernah tahu apa
tepatnya alasan Tuhan membiarkan kita mengalami kegagalan. Tapi satu hal yang
pasti adalah kegagalan membuat kita berserah kepada Tuhan, dan hal inilah yang membuat karya Tuhan menjadi semakin nyata dalam kehidupan kita.
3. Saat rencana kita gagal, peganglah rencana Tuhan yang indah
Kita harus melepaskan segala akar
pahit yang terjadi di masa lalu. Kepahitan ini sudah berakhir dan sudah
seharusnya kita hanya fokus pada keadaan hari ini dan keadaan di masa yang akan
datang. Ketika Tuhan masuk dalam rencana kita, seringkali hasilnya jadi jauh lebih bermakna dan indah dari apa yang kita
inginkan dan bayangkan. Meskipun jalannya tidak selalu lurus, tetapi
rencana Tuhan selalu menjadi harapan dalam kehidupan kita.
Kekecewaan, kesedihan, atau
kejadian yang memberikan kita kepahitan pada masa lalu harus kita lepaskan.
Tidak ada satupun hal yang selalu berjalan sesuai dengan rencana. Kita punya
jatah 'gagal'nya masing-masing. Inilah sebabnya kita tidak boleh membiarkan
kegagalan ini menelan kita mentah-mentah sebab kita tahu bahwa janji Tuhan
adalah yang terindah bagi kita.