Momen patah hati memang selalu menjadi momen yang sulit untuk diungkapkan,
momen yang begitu menyakitkan dan meninggalkan bayangan sendu yang mencekam merenggut kebahagiaan kita seketika.
Ekspektasi, mimpi dan harapan yang telah dibangun ketika
bersama si doi, kini tinggal kenangan yang rasanya tak mungkin terjadi lagi.
Seperti ada yang terhilang yang membuat kita sulit untuk tersenyum dan membuka hati kepada yang lain.
Kecewa, marah dan rasa menyesal berkecambuk dalam pikiran
kita. "Kenapa saya harus percaya kepada dia, ya Tuhan?", "Semua pria/wanita sama saja. Sulit dipercaya."
Kisah itu terus terekam sekian tahun dan tanpa disadari usia sematang ini, kita bahkan belum memulai pacaran atau menikah.
Apa yang harus kita lakukan kalau begitu?
Jawabannya adalah memaafkan dan mengampuni!
Yap! Mengampuni, memaafkan proses yang kita anggap salah, mengecewakan bahkan menyakiti kita tersebut.
Ini adalah hal yang pertama yang patut kita lepaskan dan lakukan agar kita bisa bebas.
Ketika kita berusaha fokus terhadap kesalahan di masa lalu,
maka kita nggak akan bisa mendengar pesan dari Allah dan memandang yang terbaik yang disediakanNya di sekitar kita.
Jadi, kita harus bisa mengampuni dan memaafkan masa lalu, dan apapun yang kita lihat menyakiti kita.
Pengampunan adalah keputusan sadar dan yang bisa dilakukan dengan melatih pikiran kita setiap hari. Artinya, pengampunan
adalah keputusan yang harus dilakukan setiap hari, tidak bergantung dengan perasaan kita.
Berikut ada beberapa langkah yang mudah yang bisa kita ikuti untuk memulai perjalanan baru dan mampu mengampuni:
1. Terhubunglah dengan emosi kamu
Hormati dan hargailah dimana pun posisi kehidupan kamu saat ini, tanpa adanya penghakiman.
Bersikaplah lembut pada dirimu sendiri, tanpa menyalahkan siapapun.
Coba tuliskan semua pemikiran dan perasaan kamu dalam selembarkertas,
selanjutnya tanya dirimu mengenai apa yang bisa kamu lakukan untuk menemukan
jalan keluar mengenai emosi-emosi tersebut, entah itu jalan-jalan, menghabiskan
waktu dengan alam, melukis, menggambar, bermain musik, menulis surat pengampunan atau mungkin meminta bantuan konselor.
2. Lepaskan masa lalu kamu
Untuk bisa bergerak maju dalam hidup kita, maka hal yang utama
yang harus kita lakukan adalah berani melepaskan masa lalu dalam kehidupan kita yang sekarang.
Sering sekali kita
masih membawa masa lalu sampai sekarang tanpa kita sadari. Tahu nggak bahwa
masa lalu itu akan membebani kita dan bikin kita merasa terjebak. Tanpa latihan
yang rutin untuk melepaskan, maka itu artinya kita sedang mengembangkan emosi
kita dan membuat mental kita kacau. Ini bisa menghancurkan visi kita dan bahkan
menyulitkan kita untuk melihat adanya terobosan baru menuju kehidupan yang jauh lebih bahagia.
Berlatihlah untuk melihat hidup kamu sekarang ini dan menghargai setiap hal yang Tuhan sudah lakukan hingga kini.
3. Kembalikan kekuatan kamu dan move on lah
Yuk, mulailah untuk menulis cerita baru untuk hidup kamu sendiri.
Kamu bisa selalu berkonsultasi dengan Sang Penulis Skenario hidup kamu yaitu Tuhan.
Kita nggak dilahirkan sebagai korban dan pengampunan bukanlah
pengalaman satu kali saja, kita perlu berkomitmen untuk terus belajar mengampuni berulang kali.
Matius 6:14-15: “Karena jikalau kamu mengampuni
kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.Tetapi jikalau
kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Nggak seorang pun yang sempurna di muka bumi ini. Ubahlah cara
pikir kita, karena dunia ini bukan surga dimana segala sesuatu tampaknya harus sempurna.
Akan ada banyak yang mungkin menyakitkan ke depan, belajarlah untuk selalu melepaskan pengampunan,
ambil alih kekuatan kamu dan bersukacitalah di dalam kasih Allah sebab Dia
terlebih dahulu sudah mengampuni kita.
Gagal dalam hubungan adalah sesuatu yang wajar. Itu sebabnya
kita perlu bersekutu selalu dalam Tuhan setiap mengambil segala keputusan. Jika
hari ini kita merasa kehilangan satu hal yang berharga, dan mengecewakan, itu
karena Tuhan mengasihi kita. Ada banyak hal yang Tuhan rencanakan dalam hidup kita
yang terkadang sulit dipahami dengan cara pikir manusiawi kita. Tetaplah taat,
bangkit dan bebaskan dirimu!